Keabsahan Data Analisis Data

52

E. Keabsahan Data

Data yang diperoleh natural dari hasil penelitian dilapangan. Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan kondisi lapangan yang saling mendukung sehingga di peroleh hasil yang komprehensif dan mendalam. Guna membuktikan keabsahan data peneliti menggunakan proses trianggulasi data. Trianggulasi data diperoleh dari seluruh data dari narasumber wawancara, observasi maupun dokumentasi. Trianggulasi menurut Wiliam Wiersma Sugiyono, 2016: 125, menyatakan trianggulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat trianggulasi sumber, trianggulasi teknik, dan waktu. Penelitian ini hanya menggunakan tianggulasi sumber dan teknik yang dijawarkab sebagai berikut. 1. Trianggulasi sumber yaitu perbandingan data hasil wawancara dengan pengurus yayasan dan kepala sekolah sebagai atasan dan teman pengambil kebijakan, guru sebagai bawahan sumber informan utama dengan informan pendukung yaitu peserta didik, wali orang tua, dan masyarakat sekitar Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo. Gambar 4. Trianggulasi sumber data menurut Wiliam Wiersma Sugiyono, 2016 Pengurus Yayasan Kepala Sekolah Guru 53 2. Trianggulasi teknik pengumpulan data yaitu teknik menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dalam penelitian ini data diperoleh dengan teknik wawancara dicek kembali dengan teknik yang berbeda yaitu dengan teknik observasi dan dokumentasi. Gambar 5. Trianggulasi teknik pengumpulan data menurut Wiliam Wiersma Sugiyono, 2016

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan berbagai teknik analisis data. Pemilihan teknik analisis data berdasarkan pada implementasi budaya sekolah berbasis karakter. Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles, Huberman dan Saldana 2014. Menurut Miles, Huberman dan Saldana 2014: 12-14 menyatakan bahwa di dalam analisis data kualitatif terdapat empat komponen analisis data. Empat komponen alam analisis data tersebut yaitu pengumpulan data data collection, kondensasi data data condensation, penyajian data data display, dan penarikan kesimpulan Conclusion Drawing Verification. Analisis data ini dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung, artinya kegiatan- kegiatan tersebut dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data. 1. Pengumpulan Data Data Collection Wawancara Observasi Dokumentasi 54 Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian implementasi budaya sekolah berbasis karakter di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo ini diperoleh dari hasil wawancara kepada informan, pengamatan lapangan atau observasi dan dokumentasi terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, karakter yang telah menjadi budaya, maupun faktor pendukung dan penghambat penanaman nilai karakter di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo. 2. Kondensasi Data Data Condensation Kondensasi data merujuk pada proses memilih, menyederhanakan, mengabstrakkan, dan atau mentransformasikan data yang mendekati keseluruhan bagian dari catatan-catatan lapangan secara tertulis, transkip wawancara, dokumen- dokumen, dan data pendukung lainnya. Kondensasi data memerlukan ketelitian peneliti dalam mengumpulkan, menyederhanakan, mengabstrakan, maupun mentransformasikan data agar data yang disajikan lebih mudah diolah pada tahap berikutnya. Kondensasi data dalam penelitian ini dilakukan setelah data terkumpul berdasarkan catatan lapangan, transkip wawancara dan dokumentasi mengenai implementasi budaya sekolah berbasis karakter yaitu mengenai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, karakter yang telah menjadi budaya, maupun faktor pendukung dan penghambat penanaman nilai karakter di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo. Seluruh data yang diperoleh dikumpulkan dan disederhanakan sesuai tujuan penelitian berdasarkan hasil temuan yang ada di lapangan. 3. Penyajian Data Data Display 55 Penyajian data adalah sebuah pengorganisasian, penyatuan dari infomasi yang berasal dari proses kondensasi. Penyajian data membantu dalam memahami apa yang terjadi dan untuk melakukan kegiatan penelitian, termasuk analisis yang lebih mendalam atau mengambil aksi berdasarkan pemahaman. Penyajian data memungkinkan membantu peneliti dalam penyimpulan dan aksi pada tahap berikutnya. Penyajian data pada penelitian ini berupa teks yang bersifat naratif serta didukung dengan tabel maupun gambar atau bagan agar lebih mudah dalam menganalisis dan menyimpulkan. 4. Penarikan Kesimpulan Conclusions Drawing Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. Kesimpulan-k esimpulan “final” mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan- tuntutan pemberi dana. Berdasarkan pernyataan tersebut jika data belum jenuh dan belum terdapat kesimpulan final maka peneliti harus kembali ke catatan lapangan atau mengambil data kembali secara sebagian atau menyeluruh agar mencapai kejenuhan atau kesimpulan final dengan mencari informasi yang memperkuat data yang dapat melampirkan data dan dokumen pendukung lainnya. Penelitian implementasi budaya sekolah berbasis karakter ini disimpulkan setelah melalui tahap pengumpulan data dari bulan Februari sampai dengan bulan Maret, tetapi 56 dikarenakan data belum bersifat final dan harus mengambil data kembali guna memenuhi data yang diinginkan pada bulan April selama dua hari. Data yang sudah lengkap kembali dianalisis kemudian disimpulkan. Keempat komponen analisis data tersebut dapat direpresentasikan dalam gambar berikut: Gambar 6. Komponen Analisis Data: Interaktif Model Miles, Huberman dan Saldana 2014 Berdasarkan komponen analisis data interaktif model penelitian implementasi budaya sekolah berbasis karakter di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo ini yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan verifikasi terjadi sebelum, selama, dan setelah pengumpulan data berlangsung. Alur ini berbentuk paralel untuk membentuk domain umum yang disebut analisis. Analisis dan kegiatan pengumpulan data penelitiann ini merupakan proses siklus interaktif. Peneliti terus bergerak antara empat node atau alur selama pengumpulan data. 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang deskripsi dan pemaknaan implementasi budaya sekolah berbasis karakter di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo. Hasil penelitian yang dilakukan berupa aktivitas perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, karakter yang telah membudaya dan faktor penghambat dan pendukung implementasi budaya sekolah berbasis karakter di Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo. A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo merupakan lembaga pendidikan yang memiliki visi dan misi yang sama dari setiap komponennya. Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo terletak di Dusun Panjangan, Desa Gondangsari, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tepatnya di tepi Barat aliran Sungai Bengawan Solo. Sekolah alam ini mulai aktif pada tahun ajaran 2011 2012. Visi dan misi yang menjadi tujuan sekolah alam ini yaitu melakukan aksi nyata dengan menerapkan pembelajaran yang terintegrasi dengan lingkungan yang berbasis kearifan lokal, sebagai inovasi yang ditawarkan untuk menerapkan pendidikan karakter. Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo berpendapat bahwa penyebab buruknya pendidikan karakter selama ini hanya dipahami melalui pendekatan teknis semata, tanpa melalui filosofi dasar pendidikan yaitu memanusiakan manusia. Banyak pihak yang melupakan akar budayanya dimana mendidik adalah membangun sebuah peradaban, dan Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo mewujudkannya dengan aksi nyata. Sekolah Dasar Alam Bengawan Solo memiliki