Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat penelitian Ruang Lingkup Kajian Lingkungan dan Penentuan Tempat Perpustakaan 1. Perencanaan Gedung Perpustakaan

3 harus berdasarkan aturan dan memenuhi standar yang berlaku untuk memperlancar seluruh kegiatan yang ada dalam perpustakaan tersebut. Dalam pengamatan awal penulis pada Badan Perpustakaan ,Arsip dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara masih ada hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruanggedung perpustakaan tersebut. Penataan gedungruangan serta penataan fasilitas pada pepustakaan tersebut masih belum sesuai dengan standar tata ruang gedungruangan perpustakaan. Diantaranya masih adanya rak buku pada perpustakaan tersebut yang terbuat dari kayu, dan penyusunan rak buku yang kurang menciptakan suasana nyaman dimana jarak antara rak buku dengan meja baca yang kurang luas sehingga kurang tercipta suasana nyaman pada saat berada di perpustakaan tersebut, kondisi ruangan perpustakaan yang kurang terang sehingga pada siang hari mengharuskan perpustakaan tersebut harus menghidupkan semua lampu yang ada. Sebagaimana kita ketahui bahwa Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara merupakan perpustakaan umum yang pengunjung atau penggunanya adalah seluruh masyarakat Sumatera Utara, jika di lihat dari kondisi gedung saat ini, maka perlu dilakukan perubahan atau pembangunan gedung demi kemajuan perpustakaan selanjutnya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mempelajari dan meneliti lebih jauh tentang “Tata RuangGedung Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, maka rumusan masalah yang dapat ditemukan yaitu: 1. Apakah standar tata ruanggedung Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan standar perpustakaan umum menurut Thompson? 2. Apakah kelengkapan perabot pada setiap ruangan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan kelengkapan perabot perpustakaan menurut pedoman perlengkapan perpustakaan umum ? Universitas Sumatera Utara 4

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui standar dan kategorisasi tata ruanggedung Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara. 2. Mengetahui kelengkapan perabot pada setiap ruangan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara.

1.4. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk : 1. Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara, untuk menghasilkan gedungruangan perpustakaan yang dapat menjadi tempat kerja yang efisien, nyaman dan menyenangkan bagi pustakawan dan pengunjung. 2. Peneliti, Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 3. Penulis, Untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang perabot dan perlengkapan dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas perpustakaan.

1.5. Ruang Lingkup

Sesuai dengan kemampuan penulis dalam hal pemikiran serta waktu dan materi, untuk itu penulis membatasi objek penelitian meliputi: Tata RuangGedung perpustakaan dan kelengkapan perabot pada layanan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 5 BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1. Perancangan Fasilitas Informasi

Perancangan Fasilitas Informasi merupakan salah satu langkah strategi yang merupakan landasan yang berfungsi menjadi dasar dalam merancang fungsi teknis yang berguna untuk mengatur fasilitas-fasilitas informasi dengan baik dan benar. Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis Desain Sistem Informasi 2005 ”Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik” p. 39. Fasilitas merupakan sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi; kemudahan dalam melakukan aktivitas dalam suatu organisasi. Menurut Jogiyanto 2001 “

2.1.1. Pengertian Perencanaan Fasilitas Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya” p. 6. Senada dengan itu George R. Terry 2000 mengemukakan bahwa “informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna” p. 5. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Davis 2005 bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang” p. 4. Dari pernyataan di atas dapat dikemukakan bahwa perancangan fasilitas informasi adalah proses dalam pembuatan desain teknis dalam mengelola sarana informasi dalam perpustakaan yang memudahkan pengguna maupun staf perpustakaan dalam melakukan aktivitas di dalam perpustakaan. Perencanaaan fasilitas infomasi merupakan suatu kegiatan atau proses penganalisisan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan saranaalat yang digunakan untuk mencapai tujuan utama perpustakaan. Pengertian perencanaan fasilitas dapat dikemukakan sebagai proses perancangan fasilitas, perencanaan, desain dan susunan fasilitas, peralatan fisik Universitas Sumatera Utara 6 dan manusia yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan sistem pelayanan. Aplikasi perencanaan fasilitas dapat ditemukan pada perencanaan layout Perencanaan fasilitas merupakan rancangan dari fasilitas-fasilitas perpustakaan yang akan didirikan atau dibangun. Perencanaan fasilitas yang baik harus dapat memberikan kemungkinan yang besar bahwa fasilitas yang dirancang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dimasa yang akan datang.

2.1.2. Tujuan Perencanaan Fasilitas Informasi

Pada dasarnya tujuan perancangan fasilitas secara umum, yaitu untuk memenuhi kapasitas produksi dan kebutuhan kaulitas dengan cara yang ekonomis melalui pengaturan dan kordinasi yang efektif dari fasilitas fisik. Perancangan fasilitas akan menentukan bagaimana aktivitas-aktivitas dari fasilitas-fasilitas produksi dapat diatur sedemikian rupa sehingga mampu menunjang upaya pencapaian tujuan pokok secara efektif dan efisien.

2.2. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum merupakan salah satu jenis perpustakaan yang terdapat di seluruh wilayah indonesia, mulai dari tingkat nasional negara sampai ke tingkat kelurahan desa. Perpustakaan umum sering kali diibaratkan sebagai universitas masyarakat. Sesuai dengan sebutan perpustakaan umum, maka segala informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang dimiliki harus bersifat umum dalam arti merata baik dalam memberikan pelayanan, menyediakan informasi maupun pemanfaatannya. Oleh karena itu, posisi perpustakaan umum dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangat strategis. Menurut Sulistiyo-Basuki 1993 “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum p. 46. Sedangkan menurut Sutarno 2006 menyatakan bahwa: Perpustakaan umum adalah lembaga pendidikan yang dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang, dan tingkat sosial, umur, pendidikan serta perbedaan lainnya. p. 43 Dari definisi di atas, dapat dikemukakan bahwa perpustakaan umum adalah sebuah lembaga pendidikan demokratis yang diselenggarakan dengan dana umum dalam memberikan layanan informasi dan sumber belajar sesuai kebutuhan Universitas Sumatera Utara 7 serta melayani masyarakat akan informasi secara menyeluruh tanpa membedakan stratifikasinya.

2.2.1. Tujuan Perpustakaan Umum

Sebuah lembaga yang telah diselenggarakandibentuk harus memiliki tujuan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berhasil dengan maksimal. Sama halnya dengan perpustakaan umum juga mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai. Tujuan perpustakaan umum menurut Perpustakaan Nasional RI 1992 adalah: 1. Untuk pendidikan masyarakat sebagai sarana pendidikan non formal dan membudidayakan kreasi, prakarsa dan swadaya masyarakat guna meningkatkan kemajuan kehidupan dan kesejahteraannya. 2. Menyediakan berbagai kebutuhan untuk penerangan, informasi dan data sekunder serta pengetahuan ilmiah. 3. Memberi semangat dan hiburan yang sehat dan pemanfaatan hal-hal yang bersifat membangun dalam waktu senggang. 4. Mendorong, menggairahkan, memelihara dan membina semangat membangun dan semangat belajar masyarakat. 5. Membekali berbagai pengetahuan dan ilmu serta pedoman-pengalaman kepada masyarakat diberbagai bidang p. 2 Sedangkan Manifesto Perpustakaan Umum Unesco yang dikutip oleh Sulistiyo-Basuki 1993 menyatakan bahwa, perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu: 1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik. 2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan sedang hangat dalam kalangan masyarakat. 3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering disebut fungsi pendidikan perpustakaan umum, lebih tepat disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. 4. Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar p. 46. Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah salah satu sarana pendidikan informal yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan bagian integrasi dari kegiatan pembangunan Universitas Sumatera Utara 8 serta bertindak sebagai agen kultural yang menyediakan sumber informasi bagi umum untuk membaca bahan pustaka dengan cepat dan tepat, murah bagi masyarakat.

2.2.2. Fungsi Perpustakaan Umum

Sebagai lembaga yang melayani masyarakat luas secara merata tanpa perbedaan apapun, perpustakaan umum harus mempunyai fungsi dalam melaksanakan aktifitasnya sebagai sumber informasi bagi masyarakat umum. Dalam Perpustakaan Nasional 1992 Perpustakaan umum berfungsi sebagai pusat untuk: 1. Menyediakan bahan pendidikan educating. 2. Menyediakan dan menyebarluaskan informasi informatif. 3. Menyediakan bahan-bahan yang berfungsi rekreasi rekreatif. 4. Menyediakan bahan-bahan yang berisi petunjuk, pedoman, dan bahan- bahan rujukan bagi anggota masyarakat referensif. 5. Melestarikan bahan pustaka dan hasil budaya bangsa untuk dapat dimanfaatkan masyarakat umum dokumentatif. 6. Menyediakan layanan penelitian riset kualitatif dan kuantitatif p. 2 . Sedangkan menurut Perpusnas RI yang dikutip oleh Sutarno 2006, fungsi perpustakaan umum adalah: 1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan pustaka. 2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar menukar, pengadaan, penerbitan dan lain-lain. 3. Pengolahan dan penyiapan bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi. 5. Pendayagunaaanpemberdayaan koleksi. 6. Pemberian layanan kepada masyarakat dengan sistem yang mudah, cepat, dan tepat serta sederhana. 7. Permasyarakatan perpustakaan. 8. Pengkajian dan pengembangan atas semua aspek kepustakawanan. 9. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi, sarana prasarana. 10. Pelaksanaan koordinasi dengan berbagai pihak-pihak dan mitra kerja lainnya. 11. Administrasi perpustakaan, seperti kepegawaian, ketatausahaan, keuangan, dan kerumahtanggaan p. 54. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum berfungsi sebagai pusat untuk pendidikan edukatif, informatif, kebudayaan, Universitas Sumatera Utara 9 rekreasi, tempat penelitian, serta sebagai tempat mengumpulkan, mengolah, menyimpan, memelihara, melestarikan, dan mendayagunakan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota masyarakat. 2.3. Kajian Lingkungan dan Penentuan Tempat Perpustakaan 2.3.1. Perencanaan Gedung Perpustakaan Perencanaan gedung merupakan hal yang sangat penting di perhatikan dalam membangun sebuah perpustakaan. Untuk menghasilkan gedung perpustakaan yang dapat menjadi tempat kerja yang nyaman, efisien dan menyenangkan bagi stafpustakawan dan pengunjung maka gedung perpustakaan harus direncanakan secara baik agar dapat menampung segala aktivitas dalam pelaksanaan fungsi perpustakaan untuk menghasilkan tujuan utama perpustakaan yang efektif dan efisien. Seperti yang di kemukakan oleh Trimo 1986 bahwa “gedung yang baik haruslah dapat memenuhi semaksimal mungkin ketentuan-ketentuan yang dikemukakan oleh calon penggunanya, karena hanya mereka yang akan tahu apa yang akan terjadi ataupun dikerjakan di dalam gedung tersebut p. 1. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa untuk menghasilkan gedung yang baik, maka perencana perlu memahami keperluan pengguna dan fungsi perpustakaan, beberapa masalah yang biasanya akan timbul apabila kurang memperhatikan perencanaan gedung, yang dikemukakan oleh Trimo 1986 yang dikutip Siregar 2010: 1. Kurang terciptanya rasa kesenangan maupun betah dari pembacapengguna ataupun staf perpustakaan sebagai akibat dari tidak baiknya pengaturan cahaya, udara, suara, ataupun tata ruang di perpustakaan. 2. Terjadinya tata ruang yang tidak menguntungkan usaha peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja, baik bagi para pustakawan maupun pengunjung perpustakaan. 3. Pada saat perpustakaan berkembang. Gedung tidak memungkinkan dilakukan perluasan yang semestinya baik secara horizontal maupun vertikal. 4. Karena pemilihan letak gedung perpustakaan yang salah, membawa akibat kurang terjangkau nya perpustakaan dengan mudah oleh penggunanya 5. Timbulnya kadar lembab yang tinggi di dalam gedung perpustakaan sehingga mempercepat proses kerusakan bahan pustaka maupun menurunnya kesehatan para petugas perpustakaan p. 2. Universitas Sumatera Utara 10 Dalam merencanakan gedung perpustakaan perlu dipertimbangkan hal-hal berikut: - Perkembangan masa yang akan datang - Pengembangan 10 tahun - Jumlah pengunjung - Penggunaan komputer - Audiovisual - Rencana badan induknya Siregar 2010 mengemukakan ada beberapa alasan, baik secara teoritis maupun segi praktis yang mengharuskan pembangunan gedung perpustakaan direncanakan secara baik dan cermat antara lain: 1. Pada umumnya danaanggaran yang disediakan untuk pembangunan gedungruang perpustakaan terbatas.untuk itu pemanfaatan danaanggaran biaya yang tersedia harus dilakukan dengan membuat perencanaan yang baik dan cermat. 2. Untuk dapat mengikuti perkembangan perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan pengguna dituntut pemikiranperhitungan yang cermat dari perencana atau pustakawan atas daya tampung gedungruang perpustakaan serta kemungkinan pengembangan di masa yang akan datang 3. Ada beberapa ciri khas perpustakaan baik dari segi kegiatan, aktivitas yang dilakukan perpustakaan serta teknologi yang digunakan menuntut para perencana mempunyai pengetahuan yang baik tentang kekhususan aktivitas tersebut. 4. Pembangunan gedung perpustakaan menuntut persyaratan-persyaratan khusus berkaitan denganciri khas masyarakat pengguna perpustakaan, serta hubungannya dengan semua unit yang ada pada institusi yang menyelenggarakannya p. 3. Selain hal disebut di atas, pembangunan gedung juga harus luwes fleksibel artinya mampu menyesuaikan tata letak tanpa perlu perubahan struktur gedung. Dengan kata lain mudah dirubah pemanfaatannya tanpa mengeluarkan biaya yang banyak dan melakukan perombakan total. Perpustakaan harus mempertimbangkan lalulintas bahan pustaka, pustakawan perlu membuat gambaran pemakaian gedung terlebih dahulu, hal ini dibutuhkan untuk menghemat waktu, memperkecil jarak antara ruangan dan menghindari timbulnya kebisingansuara ribut yang mengganggu. Ruang Universitas Sumatera Utara 11 pengolahan harus diperhatikan jaraknya dengan ruangan lainnya untuk memudahkan penyaluran bahan pustaka kepada unit-unit yang berhubungan. Dengan membuat lay-out ruangan perpustakaan dapat digambarkan dengan pertimbangan berikut: 1. Bagian yang terpenting harus ditempatkan pada tingkat pertama. 2. Tingkat kedua digunakan untuk yang membutuhkan keterangan 3. Bagian peminjaman harus strategis untuk memudahkan pengontrolan bahan pustaka yang disirkulasikan. 4. Adakalanya perpustakaan mempunyai ruang baca tak resmi yang merangkap browsing. Menurut Trimo 1986 ada beberapa tahapan yang harus dikerjakan dalam pembangunan gedung yaitu: 1. Tahap persiapan penyusunan disain secara skematis 2. Tahap penggarapan disain gedung 3. Tahap penyelesaian dokumen pendirian gedung 4. Tahap penyelesaian administrasi umum pada pembangunan gedung. p. 10 Berdasarkan uraian di atas, proses perencanaan gedung perpustakaan merupakan hal yang sangat menentukan dalam keberhasilan penjapaian tujuan utama perpustakaan, oleh karna itu diperlukan keseriusan dan ketelitian dalam perencanaan gedung perpustakaan tersebut. 2.3.2. Desain Gedung Perpustakaan Desain merupakan kata yang diambil dari bahasa inggris yaitu design yang berarti rencana. Desain dapat dijabarkan sebagai ilmu yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau suatu perancangan, biasanya berbentuk suatu gambar yang artinya dapat diwujudkan dalam bentuk sebenarnya. Menurut pendapat Page 1965 menyatakan bahwa “desain adalah lompatan, pemikiran dari kenyataan sekarang kearah kemungkinan-kemungkinan dimasa depan” p. 6, selain itu Reswick 1965 mengemukakan bahwa “desain adalah kegiatan kreatif yang membawa pembaharuan” p. 4. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikemukakan bahwa desain gedung perpustakaan adalah suatu perencanaan atau suatu perancangan berdasarkan Universitas Sumatera Utara 12 keterampilan, pengetahuan dan pengalaman manusia untuk mengelola suatu gedung perpustakaan sehingga menjadi gedung yang layak pakai dan sesuai dengan standar yang berlaku dan nyaman bagi para pengguna perpustakaan. Kenyamanan ruang bagi pengguna perpustakaan adalah hal yang utama. Sebagai penunjang kegiatan membaca maupun kegiatan yang lainnya, pustakawan pengelola perpustakaan berkewajiban mendesain ruang perpustakaan senyaman dan sesehat mungkin. Pengetahuan dan pemahaman mengenai ruang menjadi penting bagi pustakawan pengelola perpustakaan untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin dan membuat mereka betah berlama-lama berada di perpustakaan. Menurut Trimo 1986 untuk dapat membangun sebuah gedung perpustakaan yang baik perencana harus memperhatikan beberapa prinsip-prinsip dsain gedung antara lain: 1. Harus memperhatikan desain fungsional desain dibuat atas azas manfaat bukan azas monumental, dengan demikian gedung perpustakaan diharapkan benar-benar mampu menunjang pencapaian tujuan dan program-program kegiatan perpustakaan tersebut dan lembaga yang menyelenggarakannya. 2. Mudah melakukan pengontrolan 3. Pintu dan jendela harus aman untuk menghindari kecurian lewat pintu dan jendela. 4. Tinggi rak buku harus dalam batas normal, misalnya indonesia setinggi 175 cm p. 5. Menurut Frazer G. Poole yang dikutip oleh Siregar 2010 bahwa, Untuk penentu mutu gedung yang direncanakan secara baik ditandai dengan beberapa sifat yang membuatnya berfungsi secara efisien dan hemat, memudahkan pengunjung atau staf perpustakaan, memberi lingkungan yang nyaman, menyenangkan dan menarik sebagai tempat belajar dan bekerja, dan tetap berfungsi sepuluh tahun kemudian sama seperti baru dibangun p. 6. Sifat utama dari gedung perpustakaan menurut pedoman perpustakaan perguruan tinggi 1994 adalah sebagai berikut: 1. Kelenturan Yaitu dapat mengikuti perubahan kebutuhan dengan hanya mengubah strukturnya sedikit saja, hal ini dapat diperbuat dengan desain modul tanpa dinding sebagai penumpu bobot yang membentuk ruangan terbuka sehingga perabot dapat diatur dengan leluasa. Hal ini dapat dikerjakan dengan membuat desain modul dan susunan rak, memperhitungkan beban lantai yang menuntut supaya semua bagian Universitas Sumatera Utara 13 lantai dapat menopang beban bergerak dan pencahayaan merata diseluruh gedung. 2. Perluasan Perencanaan gedung perpustakaan harus memperhatikan perluasan di masa yang akan datang secara hemat dan efisien. 3. Kesederhanaan Gedung perpustakaan tidak mementingkan kemegahan tetapi yang penting adalah kesederhanaan yang terletak pada denah lantai yang terbuka, tidak menghambat lalu lintas dan memudahkan pengunjung bergerak dari satu bagian ke bagian lainnya. 4. Tempat dan letak yang tepat Lokasi perpustakaan harus mudah di capai oleh pengguna, pos, dan pemberhentian kendaraan. 5. Desain dan raut gedung Raut yang ideal bagi gedung perpustakaan adalah empat persegi dengan perbandingan kira-kira 2:3. 6. Lokasi unsur mati Unsur mati adalah konstruksi yang permanen dalam gedung, terdiri atas lalu lintas vertikal, pipa saluran dan fasilitas lain yang sama. 7. Pengaturan hawa Pengadaan pengaturan hawa dimaksudkan untuk mengurangi serangan jamur serangga dan menambah umur kimia kertas dari serangan asam yang lengket pada kertas. Penggunaan alat pengukur hawa air conditioning adalah untuk menjaga agar kondisi temperatur dan kelembapan ruangan perpustakaan relative konstan. Hal ini dimaksudkan agar koleksi perpustakaan terjamin keawetannya, Kondisi ruangan yang diinginkan adalah sebagai berikut: a. Temperatur 22-24 b. 20 C untuk ruangan koleksi buku, ruang baca, dan ruang kerja c. Kelimbapan 40-50 C untuk ruang komputer d. Untuk merancang kondisi ruangan yang demikian perlu diperhatikan: efisiensi volume ruang sehingga penggunaan energi dapat dihemat; pemilihan sistem pengkondisian yang bertujuan agar diperoleh beban pendinginan yang minimum. 8. Lift Ini berguna untuk mengangkut barang, orang jika gedung perpustakaan dibangun bertingkat. 9. Tinggi langit-langit Penentuan langit-langit harus mempertimbangkan berbagai faktor antara lain: pengaturan hawa, penyebaran ahaya lampu dari langit- langit, fungsi ruangan, keindahan, reaksi psikologi pengguna ruangan dan biaya. Langit-langit harus sama tinggi di setiap ruangan. Dalam meranang ventilasi gedung perpustakaan perlu diperhatikan hal berikut: a. Menempatkan lubang ventilasi jendelalubang angin pada sisi dinding yang berhadapan. Universitas Sumatera Utara 14 b. Mengusahakan agar lubang ventilasi tersebut sejajar dengan angin lokal. c. Mengusahakan luas lubang ventilasi sebanding dengan persyaratan dan fasilitas ruang. Selain hal di atas, untuk menentukan letak ventilasi perlu diperhatikan agar kondisi ruang mempunyai tingkat kelembapan yang rendah agar keamanan koleksi terjamin. Pengaturan cahayapenerangan sebaiknya tidak menyebabkan penurunan gairah membaca, serta tidak membuat silau. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: menghindari sinar matahari langsung dan memilih jenis lampu yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat. 10. Aliran kerja, pola lalu lintas dan organisasi gedung. Pembangunan gedung harus mempertimbangkan aliran kerja agar perpustakaan berjalan secara efektif. Lalu lintas pengunjung, staf perpustakaan dan barang harus dipertimbangkan agar tidak menggangu pekerjaan, demikian juga dengan struktur organisasi perpustakaan p. 121. Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa desain gedung perpustakaan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan karena sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan utama perpustakaan. 2.4. Tata Ruang Perpustakaan 2.4.1. Pengertian Tata Ruang Perpustakaan