Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat
PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN KELILING KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP
DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam Bidang Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi
Oleh:
Febri Yulianti
120723018
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi : Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat
Oleh : Febri Yulianti
NIM : 120723018
Pembimbing I : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd Tanda Tangan :
Tanggal :
Pembimbing II : Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si Tanda Tangan :
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat
Oleh : Febri Yulianti
NIM : 120723018
DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd Tanda Tangan :
Tanggal :
FAKULTAS ILMU BUDAYA
Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A Tanda Tangan :
(4)
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.
Medan, 29 April 2014 Peneliti
Febri Yulianti NIM: 120723018
(5)
ABSTRAK
Yulianti, Febri. 2014. Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dan seberapa besar kontribusi ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan IV Jurai. Pemilihan lokasi penelitian di sini adalah karena lokasi perpustakaan keliling di Kecamatan IV Jurai tingkat kunjungan pengguna lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi pos layanan yang ada di 12 kecamatan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah pendekatan kuantitatif asosiatif dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pengguna yang terdaftar sebagai pengunjung perpustakaan keliling di Kecamatan IV Jurai berjumlah 1.643 orang. Penentuan besarnya sampel berpedoman kepada rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10%, dapat diketaui banyaknya sampel adalah 95 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling. Pengukuran
variabel dilakukan dengan skala likert.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan pendekatan koefisien korelasi dan pengujian reliabilitas instrumen dengan uji Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan digunakan teknik regresi linier sederhana sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji-t pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Solution) versi 20.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Koefisien determinasi (R2) hasil regresi adalah sebesar 0,427, hal ini menunjukkan bahwa 42,7% pemanfaatan perpustakaan keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dipengaruhi oleh ketersediaan koleksi, sedangkan 57,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
(6)
KATA PENGANTAR
Pertama sekali penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat”. Shalawat dan salam tidak lupa penulis kirimkan buat junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan pada
masa saat sekarang ini.
Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
perkuliahan pada perguruan tinggi dan syarat untuk mencapai gelar sarjana. Dalam
proses penyelesaian skripsi ini, penulis tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan,
namun berkat Rahmat dan Hidayah Allah SWT serta bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua yang telah memberi dukungan atau semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Syahron Lubis, M. A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Irawati A. Kahar, M.Pd selaku ketua Program Studi Ilmu
(7)
4. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, selaku pembimbing I yang telah memberikan
penulis arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si, selaku pembimbing II yang telah
memberikan penulis arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh staff Perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian dan
mengumpulkan data penelitian.
7. Buat teman-teman angkatan 2012 S1 Program Ekstensi Ilmu Perpustakaan
yang tiada hentinya memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
8. Buat teman-teman baikku Rice Kurniawati, Lailaturrahmi, Feni Rusdiani
Silvi, Aisyah Hamdi, Vita Nova Rullis, Fauziah Nadra, Isra Dianami, Gusma
Yuriza, Kristi Elferida dan Kurrota Dzikra yang telah bersedia menjadi
sahabat yang tiada hentinya memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis
Akhirnya penulis do’akan semoga Allah SWT memberikan balasan terhadap
apa-apa yang telah kita perbuat dengan balasan yang berlipat ganda. Amin.
Medan, 29 April 2014
Wassalam
FEBRI YULIANTI 120723018
(8)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….. i
KATA PENGANTAR ……….. ii
DAFTAR ISI ……….. iii
DAFTAR TABEL ……….. iv
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah ………..………… 1
1. 2 Rumusan Masalah ……….. 5
1. 3 Tujuan Penelitian ……….. 6
1. 4 Manfaat Penelitian ………... 6
1. 5 Hipotesis ……. ……… 7
BAB II KAJIAN TEORITIS 2. 1 Perpustakaan Keliling ……… 8
2. 1. 1 Pengertian Perpustakaan Keliling ………...………. 8
2.1. 2 Tujuan Perpustakaan Keliling ……… 9
2.1.3 Fungsi dan Tugas Perpustakaan Keliling …..………. 10
2. 2 Ketersediaan Koleksi ………..……… 12
2. 2. 1 Pengertian Ketersediaan Koleksi ……….…………. 12
2. 2. 2 Tujuan Ketersediaan Koleksi ………. 14
2. 2. 3 Jenis-Jenis Koleksi ………. 15
2.2. 4 Kriteria Pemilihan Koleksi ………. 17
2.2. 5 Penataan Koleksi di Rak ……….…….. 18
2.3 Petugas Perpustakaan Keliling ……...……… 18
2.4 Pengguna Perpustakaan Keliling ………. 20
2.5 Pemanfaatan Perpustakaan ……….. 21
2. 5. 1 Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi………… …….. …… ……….……… …. 25
2. 5. 2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan ……… ……….…………. 26
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian ……….………. 30
3. 2 Lokasi Penelitian ………. 30
3.3 Populasi dan Sampel …………..……… 30
3.3.1 Populasi ………..……….. …… 30
3.3.2 Sampel ………..….. 31
3.4 Jenis dan Sumber Data ……… ….. 32
3.5 Teknik Pengumpulan Data ……….. 33
3.6 Definisi Operasional Variabel ……… 33
3.7 Skala Pengukuran Variabel ……… 34
3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ……… 34
(9)
3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen ………...…….….. 35
3.9 Analisis Data ……….. .……….. 36
3.9.1Analisis Deskriptif …. ……….. ………. 36
3.9.2 Analisis Regresi Linier ……….. …… 37
3.10 Uji Signifikan ……. …. ……… 37
3.10.1 Uji Parsial (Uji-t) ……. ……… 37
3.10.2 Koefisien Determinasi………. 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Pengumpulan Data ………. 39
4. 2 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen ……..………. 39
4. 2. 1 Pengujian Validitas Instrumen ………….…………. 39
4. 2. 2 Pengujian Reliabilitas Instrumen………. 42
4.3 Analisis Data ……...………. 43
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Ketersediaan Koleksi ………. 43
4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan ……… …… 51
4.4 Pengolahan Data …….……… 60
4.4.1 Deskripsi Data ………. 60
4.5 Pengujian Normalitas ……….……… 62
4.6 Metode Analisis Statistik …. ……… 67
4.6.1 Analisis Koefisien Regresi Sederhana ……….. 67
4.7 Pengujian Hipotesis ………. 68
4.7.1 Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji-t) ……….. 68
4.7.2 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ……….. 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Kesimpulan ………..………. 69
5. 2 Saran ……….. 69
DAFTAR PUSTAKA
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Jumlah Pengguna Aktif Perpustakaan Keliling Kecamatan IV Jurai Tahun
2012-2013………... ……… 24
Tabel 3.2: Penentuan Sampel……….. ... . 26
Tabel 3.3: Pedoman Pemberian Interpretasi Koefisien Korelasi………….. ... .. .. 38
Tabel 4.1: Ringkasan Hasil Pengujian Validitas………... . 41
Tabel 4.2: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen………... 42
Tabel 4.3: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Relevansi Koleksi ……… .. 43
Tabel 4.4: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kelengkapan Koleksi ……….. 46
Tabel 4.5: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kemutakhiran Koleksi ………... 49
Tabel 4.6: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Tujuan Pemanfaatan Perpustakaan ………..…………. 51
Tabel 4.7: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan ……….………. 54
Tabel 4.8: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Tingkat Kunjungan Ke Perpustakaan ………...……….. 56
Tabel 4.9: Statistik Ketersediaan Koleksi (Variabel X)………... 60
Tabel 4.10: Distribusi Frekuensi Data Variabel Ketersediaan Koleksi (Variabel X)……… 61
Tabel 4.11: Statistik Pemanfaatan Perpustakaan (Variabel Y)……… 62
Tabel 4.12: Distribusi Frekuensi Data Variabel Pemanfaatan Perpustakaan (Variabel Y)……….. 63
Tabel 4.13: Perhitungan Uji Normalitas Galat Taksiran Variabel X……… 65
Tabel 4.14: Perhitungan Uji Normalitas Galat Taksiran Variabel Y …………... 66
Tabel 4.15: Rangkuman Uji Normalitas………... 67
Tabel 4.16: Hasil Uji Statistik Koefisien Regresi Linier………... 67
(11)
ABSTRAK
Yulianti, Febri. 2014. Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dan seberapa besar kontribusi ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan IV Jurai. Pemilihan lokasi penelitian di sini adalah karena lokasi perpustakaan keliling di Kecamatan IV Jurai tingkat kunjungan pengguna lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi pos layanan yang ada di 12 kecamatan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah pendekatan kuantitatif asosiatif dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pengguna yang terdaftar sebagai pengunjung perpustakaan keliling di Kecamatan IV Jurai berjumlah 1.643 orang. Penentuan besarnya sampel berpedoman kepada rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10%, dapat diketaui banyaknya sampel adalah 95 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling. Pengukuran
variabel dilakukan dengan skala likert.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan pendekatan koefisien korelasi dan pengujian reliabilitas instrumen dengan uji Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan digunakan teknik regresi linier sederhana sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji-t pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Solution) versi 20.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Koefisien determinasi (R2) hasil regresi adalah sebesar 0,427, hal ini menunjukkan bahwa 42,7% pemanfaatan perpustakaan keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dipengaruhi oleh ketersediaan koleksi, sedangkan 57,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
(12)
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat, seiring dengan
kemajuan zaman dan memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat
perlu mengikuti perkembangan informasi. Informasi dapat diperoleh tidak hanya dari
pendidikan formal, lingkungan, ataupun internet, tetapi juga melalui perpustakaan.
Perpustakaan sebagai sarana pendidikan, penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan
harus memberikan manfaat kepada semua lapisan masyarakat. Dewasa ini terdapat
berbagai jenis perpustakaan. Pembagian jenis perpustakaan tersebut disesuaikan
dengan tujuan dan fungsi dari perpustakaan yang bersangkutan. Salah satunya adalah
perpustakaan umum, perpustakaan ini memberikan layanan kepada semua kalangan
masyarakat tanpa membedakan umur, ras, dan status sosial.
Perpustakaan umum memberikan perpanjangan layanan perpustakaan untuk
memenuhi kebutuhan infomasi masyarakat baik yang berada di pusat kota maupun
yang berada di daerah terpencil. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menghadirkan perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling merupakan
perpustakaan yang melayani penduduk dengan cara langsung hadir di tempat tinggal
maupun tempat masyarakat beraktivitas. Dalam melaksanakan kegiatan perpustakaan
keliling diperlukan kendaraan yang sesuai dengan kondisi geografis daerah tertentu
(13)
keliling dapat melayani beberapa pos baca (service point) di satu kecamatan atau
kelurahan.
Perpustakaan keliling merupakan salah satu bentuk layanan perpustakaan
yang dilakukan dengan cara mendekatkan koleksi perpustakaan kepada
pengunjungnya. Pada umumnya koleksi tersebut dibawa dengan menggunakan mobil.
Dengan cara ini, perpustakaan dapat memberikan jasa perpustakaan di daerah yang
penduduknya sulit melakukan akses ke perpustakaan umum. Koleksi perpustakaan ini
tidak hanya tergantung pada banyaknya jumlah, dan keragaman koleksi yang
dimiliki, tetapi juga ditinjau dari kebutuhan pemakai dan kemutakhiran koleksi.
Ketersediaan koleksi yang baik harus memadai baik mengenai jumlah, jenis, dan
mutunya, tersusun rapi sehingga mudah diakses dan dimanfaatkan pengguna.
Ketersediaan koleksi ini akan mempengaruhi tingkat pemanfaatan perpustakaan.
Frekuensi pemanfaatan perpustakaan menjadi faktor penentu keberhasilan pengelola
perpustakaan. Perpustakaan yang berhasil adalah perpustakaan yang dikunjungi dan
dimanfaatkan oleh pengunjung, namun dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi
pada ketersediaan koleksi yang menjadi suatu daya tarik pengunjung.
Membangun perpustakaan keliling adalah sebuah upaya yang konkret untuk
meningkatkan kualitas masyarakat. Keberadaan perpustakaan keliling telah mendapat
perhatian dari masyarakat luas seperti di Perpustakaan Keliling di Kantor
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera
Barat (KPAD). Perpustakaan ini memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama
ke perpustakaan sekolah, pedesaan, dan rumah baca. Kegiatan perpustakaan keliling
(14)
dikunjungi rata-rata empat pos sehari. Kegiatan layanan perpustakaan keliling dalam
satu pos layanan, rata-rata waktu yang dihabiskan lebih kurang 1,5 jam saja
termasuk perjalanan yang ditempuh dan perpustakaan keliling wajib melakukan
pergantian koleksi dalam kurun waktu sebulan sekali setiap mengunjungi pos
layanan.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pra survey pada perpustakaan
keliling KPAD dengan meninjau koleksi yang tersedia dengan jumlah pengunjung
perpustakaan. Dari hasil pra survey peneliti memperoleh data yang dapat dijadikan
penelitian diantaranya kesenjangan jumlah koleksi yang tersedia dengan jumlah
pengunjung perpustakaan. Adapun jumlah koleksi yang dibawa perpustakaan keliling
pada tahun 2012 - 2013 menurut rinciannya yaitu buku teks dengan nomor kelas 000
– 900 berjumlah 6.272 judul (9905 eksemplar), buku fiksi berjumlah 2.646 judul,
Koran sebanyak 5 terbitan dan majalah sebanyak 19 judul.
Pada pelaksanaan kegiatan layanan perpustakaan keliling, peminjaman
koleksi dapat dilakukan melalui setiap pos layanan perpustakaan keliling. Adapun
jumlah buku yang boleh dipinjam sebanyak tiga eksemplar untuk judul yang berbeda
dengan rentang waktu peminjaman yang diberikan adalah selama 2 minggu. Dalam
aturannya, pengguna boleh melakukan perpanjangan peminjaman sampai kendaraan
perpustakaan keliling melakukan pergantian koleksi, begitulah seterusnya. Untuk
jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan keliling sampai tahun 2013
berjumlah 33.347 orang, kepadatan penduduk di Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah
(15)
dipersentasekan, maka hanya sekitar 8% pertahun yang mengunjungi perpustakaan
keliling.
Dari data ini terlihat bahwa koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan keliling
masih kurang bervariasi. Hal ini ditandai dengan masih kurang puasnya pengguna
dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, permasalahan ini timbul dilihat dari
ketersediaan judul koleksi yang ditampilkan saat ini masih belum dapat memuaskan
keinginan pemakai. Hal ini harus menjadi perhatian pengelola untuk menambah judul
koleksi baru pada koleksi. Kenyataan di lapangan seperti ditemukan di Kecamatan
IV Jurai misalnya di daerah Salido, Lumpo dan Taratak Tinggi. memperlihatkan
bahwa ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan keliling sangat kurang.
Para pemakai sering mengeluh bahwa koleksi yang dibawa tidak ada penambahan.
Kadang terpaksa mereka membaca atau meminjam koleksi yang sama yang
semuanya akan berujung pada kebosanan dan kekecewaan terhadap perpustakaan
keliling, Hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya konsultasi antara daerah dengan
petugas layanan dan kurangnya anggaran perpustakaan untuk menyediakan koleksi
dan fasilitas perlengkapan untuk daerah. Hal ini berbeda sekali keadaannya dengan
perpustakaan sekolah sebagai pos layanan perpustakaan keliling yang
perlengkapannya sudah terpenuhi dengan baik. Akan tetapi petugas perpustakaan
yang khusus berada di perpustakaan sekolah tidak ada melainkan hanya guru bidang
studi lainnya yang ditugaskan di perpustakaan tersebut.
Pada Kecamatan IV Jurai terlihat, pelaksanaan kegiatan perpustakaan keliling
KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumbar dilakukan dengan mendatangi
(16)
pemanfaatan koleksi di setiap pos yang bisa terealisasikan hanya sampai pada pos
kedua kunjungan. Hal ini karena keterbatasan koleksi yang disediakan oleh pihak
perpustakaan keliling. Inilah yang membuat pengunjung yang berada di posko-posko
berikutnya tidak lagi memperoleh koleksi yang diinginkan. Selain itu, rentang waktu
yang diberikan oleh perpustakaan keliling selama 1,5 jam juga kurang efektif dalam
rangka pemilihan koleksi yang akan dipinjamkan oleh pengguna di daerah maupun
sekolah tertentu. Waktu yang terbatas menyebabkan kepala sekolah maupun kepala
desa harus lebih efisien dan selektif dalam melakukan pemilihan koleksi
Keadaan seperti inilah yang membuat pemanfaatan perpustakaan keliling di
posko-posko berikutnya menjadi kurang memuaskan masyarakat. Untuk mengetahui
lebih lanjut tentang ketersediaan koleksi yang secara tidak langsung berkaitan dengan
tingkat pemanfaatan perpustakaan, melalui penelitian ini diharapkan akan dapat
digambarkan pengaruh dari ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan.
Dilatarbelakangi oleh hal di atas, penulis menetapkan judul penelitiaan ini adalah
“Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Keliling
Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi
Sumatera Barat”.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh dari ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan
Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera
(17)
2. Seberapa besar kontribusi ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan
Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera
Barat?
1. 3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengaruh dari ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan Perpustakaan
Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.
2. Seberapa besar kontribusi pengaruh ketersediaan koleksi terhadap
pemanfaatan Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan
Provinsi Sumatera Barat.
1. 4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:
a. Bagi Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera
Barat, dapat dijadikan sebagai rujukan dalam menentukan kebijakan yang
berkaitan dengan penyediaan koleksi perpustakaan dan sebagai alat evaluasi
terhadap pemanfaatan perpustakaan keliling.
b. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang
pemanfaatan perpustakaan keliling yang berkaitan dengan ketersediaan koleksi.
c. Peneliti selanjutnya, dimana hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan
bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan dan
(18)
1. 5 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis
merumuskan hipotesis penelitian ini adalah “ketersediaan koleksi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pemanfaatan Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir
(19)
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2. 1 Perpustakaan Keliling
2. 1. 1 Pengertian Perpustakaan Keliling
Menurut Pepustakaan Nasional RI, perpustakaan keliling adalah perpustakaan
yang bergerak dengan membawa bahan pustaka, seperti buku dan lain-lain untuk
melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh
layanan perpustakaan menetap (Perpustakaan Umum). Dapat dikatakan kedudukan
perpustakaan keliling sebagai perluasan layanan perpustakaan umum untuk
memungkinkan penduduk yang pemukimannya jauh dari perpustakaan dapat
memanfaatkan jasa perpustakaan.
Ali (2006: 108) menyatakan bahwa:
“perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum yang menetap”.
Perpustakaan mendatangi masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari
perpustakaan umum yang biasanya berada di pusat kota kabupaten atau
kotamadya. Dengan adanya perpustakaan keliling ini memungkinkan
penduduk yang tinggal jauh dari perpustakaan umum dapat memanfaatkan
jasa yang diberikan oleh perpustakaan umum.
Masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan keliling adalah
(20)
terjangkau oleh perpustakaan umum yang statis, seperti orang tahanan, orang cacat
dan kelompok sejenis lainnya. Sekolah atau instansi yang belum mempunyai
perpustakaan yang menetap bisa memperoleh jasa layanan dari perpustakaan
keliling. Perpustakaan keliling dapat melayani pula masyarakat pedesaan
dimana belum ada pelayanan perpustakaan desa atau melayani masyarakat di suatu
sekolah atau instansi yang tidak ada pelayanan perpustakaan menetap.
2. 1. 2 Tujuan Perpustakaan Keliling
Penyelenggaraan perpustakaan keliling bertujuan untuk:
1. Meratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai ke
daerah terpencil yang belum/tidak memungkinkan adanya perpustakaan permanen.
2. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan
nonformal kepada publik luas.
3. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada publik. 4. Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada publik.
5. Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat. 6. Mengadakan kerja sama dengan lembaga masyarakat sosial, pendidikan, dan
pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat
Tujuan perpustakaan keliling perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai
dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang dan
mendesak. Jika hasil kerja atau manfaat perpustakaan keliling kurang dirasakan
masyarakat, maka dukungan masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan keliling
akan semakin berkurang. Dan apabila kondisi yang kurang menguntungkan ini
berlarut-larut, maka perpustakaan keliling akan terancam ditinggalkan oleh para
(21)
2. 1. 3 Fungsi dan Tugas Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling dalam menjalankan tugasnya dapat berfungsi
sebagai berikut:
1. Untuk Memberikan Pelayanan Eksistensi
Di Negara-negara maju perpustakaan permanen terdapat di banyak tempat. Dengan demikian lebih banyak masyarakat yang dapat dijangkau oleh pelayanan perpustakaan tetap ini. Namun terkadang masih ada masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan perpustakaan, karena tempat tinggal mereka terpencil yang hanya terdiri dari beberapa keluarga saja tinggal disitu. Walaupun demikian mereka tetap berhak mendapatkan pelayanan perpustakaan. Untuk melayani kebutuhan masyarakat tersebut perpustakaan mengadakan pelayanan ekstensi. Pelayanan ini biasanya dilakukan melalui perpustakaan keliling atau melalui pelayanan pos (deliveryvan).
Perpustakaan keliling di sini bukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tempat tinggalnya terpencil, tetapi justru untuk menggantikan pelayanan perpustakaan permanen. Oleh sebab itu, perpustakaan keliling di sini juga membawa misi promosi.
2. Sebagai Surveyor Untuk Mendirikan Perpustakaan Permanen
Pertumbuhan di daerah-daerah pedesaan akan terus berkembang. Oleh karena itu, perpustakaan keliling tidak mungkin selamanya dapat melayani pemakai jasa perpustakaan yang terus meningkat, dikarenakan keterbatasan bahan pustaka yang dapat dibawa dengan menggunakan kendaraan, sehingga di tempat tersebut perlu didirikan cabang perpustakaan permanen. Dalam hal ini perpustakaan keliling merupakan ukuran apakah di suatu daerah atau pos pemberhentian perpustakaan keliling perlu didirikan cabang perpustakaan permanen. Tentunya hal ini diputuskan berdasarkan data statistik anggota, peminjam buku dan minat baca suatu daerah.
3. Sebagai Alat Transportasi (Delivery Van)
Perpustakaan keliling dapat pula berfungsi sebagai alat transportasi buku-buku dari perpustakaan pusat ke perpustakaan cabang. Di sini perpustakaan keliling tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan itu kendaraan yang digunakan dirancang khusus sebagai sarana pengangkutan koleksi yang dilengkapi dengan kotak-kotak atau peti buku, dan tidak menyediakan fasilitas untuk pelayanan. 4. Untuk Mempromosikan Koleksi Perpustakaan (Exhibition Van)
Fungsi lain dari perpustakaan keliling adalah untuk mempromosikan koleksi baru yang dimiliki perpustakaan pusat. Perpustakaan keliling ini bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat pembaca tentang koleksi (baru) tersebut. Diharapkan usaha ini dapat memancing minat masyarakat untuk mendatangi perpustakaan pusat. Tujuan lain adalah
(22)
untuk memberikan kesempatan kepada petugas perpustakaan cabang atau guru-guru untuk memilih koleksi yang dibutuhkan oleh perpustakaan cabang tersebut atau oleh perpustakaan sekolah. Seperti perpustakaan keliling yang berfungsi sebagai sarana transportasi, perpustakaan keliling ini (Exhibition Van) juga tidak memberikan pelayanan langsung kepada
masyarakat sekitar
Pada umumnya di negara-negara berkembang, seperti Indonesia,
perpustakaan keliling bukan saja bertujuan mempromosikan koleksi baru
kepada masyarakat, tetapi yang lebih penting dari itu adalah untuk
mempromosikan pelayanan perpustakaan kepada masyarakat. Usaha ini
dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat agar terbiasa menggunakan
perpustakaan dalam kehidupannya.
Sedangkan menurut Supriyanto (2006: 108) tugas dan fungsi perpustakaan
keliling adalah sebagai berikut:
a. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum dapat didirikan perpustakaan karena belum ada dana yang tersedia.
b. Melayani masyarakat yang oleh karena situasi atau kondisi tertentu tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap, misalnya karena sedang dirawat di rumah sakit, menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan, berada di panti asuhan atau rumah jompo dan lain-lain.
c. Mempromosikan layanan perpustakaan kepada masyarakat yang
belum pernah mengenal perpustakaan.
d. Memberikan pelayanan yang bersifat sementara sampai perpustakaan menetap didirikan.
e. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat bagi pelayanan perpustakaan menetap atau perpustakaan umum yang direncanakan untuk dibangun.
f. Sebagai jembatan antara perpustakaan umum Daerah Tingkat II dengan cabang-cabangnya.
g. Menggantikan fungsi perpustakaan menetap apabila karena situasi tertentu tidak memungkinkan didirikan perpustakaan menetap di tempat tersebut, misalnya penduduknya terlalu sedikit.
(23)
2. 2 Ketersediaan Koleksi
2. 2. 1 Pengertian Ketersediaan Koleksi
Untuk memenuhi kebutuhan pengguna, koleksi perpustakaan harus lengkap
dan beragam, sehingga informasi yang dicari akan lebih mudah diperoleh.
Ketersediaan koleksi yang beragam dapat memberikan alternatif pada pengguna
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Menurut Sutarno (2006: 85)
ketersediaan koleksi adalah “adanya sejumlah koleksi yang dimiliki oleh suatu
perpustakaan dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan
agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan tersebut”.
Sedangkan Muntashir (2005: 11) menjelaskan:
Ketersediaan koleksi merupakan hal yang sangat penting dalam pemanfaatan koleksi. Suatu perpustakaan yang menyediakan koleksi dengan lengkap biasanya memiliki pengguna yang cukup sering memanfaatkan koleksi perpustakaan tersebut. Dengan koleksi yang baik perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa ketersediaan koleksi merupakan
kesiapan perpustakaan dalam menyediakan koleksi untuk dimanfaatkan oleh
pengguna sesuai dengan kebutuhannya.
Koleksi merupakan komponen utama di dalam perpustakaan, dikarenakan
informasi yang dibutuhkan pengguna terdapat pada koleksi yang dimiliki
perpustakaan. Sutarno menyatakan bahwa:
“Koleksi atau sumber informasi perpustakaan merupakan salah satu pilar atau kekuatan dan daya tarik utama bagi pengunjung. Oleh sebab itu agar pilar tersebut kuat maka koleksi perpustakaan juga harus kuat, dalam pengertia memadai dalam hal jumlah, jenis, ragam, dan mutu”(Sutarno, 2006: 10).
(24)
Berdasarkan pernyataan tersebut, koleksi menjadi modal utama bagi sebuah
perpustakaan. Koleksi dapat juga menjadi daya tarik bagi pengunjung. Oleh karena
itu koleksi perpustakaan harus tersedia. Secara umum, ketersediaan koleksi perlu
merujuk pada prinsip-prinsip berikut:
1. Relevansi
Aktifitas pemilihan dan pengadaan disesuaikan dengan program perpustakaan, berorientasi kepada pemustaka, sehingga kepentingan pemustaka menjadi acuan dalam pemilihan dan pengadaan bahan pustaka.
2. Kelengkapan
Koleksi perpustakaan diharapkan dapat mencakup berbagai subjek ilmu pengetahuan. Semua komponen koleksi mendapatkan perhatian yang wajar sesuai dengan tingkat prioritas yang ditentukan.
3. Kemutakhiran
Kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kemutakhiran bahan pustaka dapat dilihat dari tahun terbit. Jika bahan pustaka diterbitkan pada tahun terakhir, maka dilihat dari kemutakhirannya, bahan pustaka itu termasuk didalamnya (Darmono, 2001: 49-50).
Menurut Sutarno (2006: 75) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan ketersediaan koleksi antara lain:
1. Kerelevanan, koleksi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
perpustakaan.
2. Berorientasi kepada pengguna perpustakaan. 3. Kelengkapan koleksi.
4. Kemutakhian koleksi.
Menurut Sutarno (2006: 85) ketersediaan koleksi perpustakaan adalah
“adanya sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan
dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar
(25)
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ketersediaan koleksi adalah
keharusan perpustakaan dalam menyediakan koleksi bahan pustaka untuk
dipergunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan.
2. 2. 2Tujuan Ketersediaan Koleksi
Pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhannya masing-masing. Perpustakaan menyediakan berbagai koleksi
untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Setiap jenis perpustakaan memiliki
tujuan yang berbeda dalam menyediakan koleksi.
Menurut Yulia (2010: 1.5) adapun tujuan penyediaan koleksi perpustakaan
adalah:
“Untuk menunjang pelaksanaan program perpustakaan umum. Seperti halnya untuk perpustakaan keliling maka tujuan penyediaan koleksi perpustakaan adalah untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat”.
Menurut Siregar (1998: 2) tujuan ketersediaan koleksi pada perpustakaan
yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan pengguna. 2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang
berhubungan dengan latar belakang penggunanya.
3. Memiliki koleksi bahan/ dokumen yang lampau dan yang mutahir dalam
berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain-lain. 4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta
kebutuhan informasi penggunanya.
5. Memiliki bahan pustaka/ informasi yang berhubungan dengan sejarah daerah tempat perpustakaan umum berdiri.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa tujuan
perpustakaan dalam menyediakan koleksi harus sesuai dengan kebutuhan informasi
(26)
2. 2. 3 Jenis-Jenis Koleksi
Menurut Yulia (2010: 3-10) menyatakan bahwa ada empat jenis koleksi
perpustakaan yaitu :
1. Karya cetak
Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti:
a. Buku
Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari UNESCO tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan. b. Terbitan berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan bulanan dan lainnya), laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, tri wulanan, dan sebagainya.
2. Karya noncetak
Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, ataupun bahan pandang dengar. Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah:
a. Rekaman suara
Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.
b. Gambar hidup dan rekaman video
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagaimana cara menggunakan perpustakaan.
c. Bahan Grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya slide, transparansi, dan filmstrip).
d. Bahan Kartografi
Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya.
(27)
3. Karya Dalam Bentuk Mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:
a. Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran film yaitu 16 mm, dan 35 mm.
b. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm (standar) dan 75 mm x 125 mm.
c. Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukuran sebesar mikrofis.
4. Karya Dalam Bentuk Elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD-ROM player, dan sebagainya.
Pada dasarnya koleksi yang dapat dilayankan kepada pemustaka dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kategori, antara lain:
a. Bahan pustaka tercetak yaitu, buku, surat kabar, majalah, buletin, selebaran, pamflet, dsb. Khusus untuk buku dapat dikelompokkan ke dalam buku sirkulasi, yaitu buku yang dapat dipinjamkan kepada anggota perpustakaan untuk dibawa pulang, dan buku referensi, yaitu buku yang digunakan hanya untuk perpustakaan menetap saja sebagai acuan, misalnya: ensiklopedi, kamus, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan, dan buku pedoman.
b. Bahan pustaka terekam yaitu, slide, filmstrip, kaset audio, kaset video, dan film. Untuk perpustakaan keliling yang telah berkembang bahkan sudah memiliki bahan pustaka yang terekam dalam bentuk mikro.
c. Bahan pustaka tidak tercetak maupun tidak terekam, mengingat perpustakaan keliling melayani segala lapisan masyarakat termasuk anak-anak. Maka ada perpustakaan keliling yang menyediakan koleksi berupa kumpulan mainan anak-anak, berbagai jenis batu-batuan, manik-manik, dan lain-lain (Supriyanto, 2006: 109-110).
Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa koleksi perpustakaan
terdiri dari bermacam-macam jenis mulai dari yang tercetak sampai terekam. Akan
(28)
bahan pustaka berupa buku dan tercetak lainya. Dan koleksi yang paling sering
dimanfaatkan oleh pengguna adalah bahan pustaka tercetak yaitu buku.
2. 2. 4 Kriteria Pemilihan Koleksi
Layanan perpustakaan keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila
bahan pustaka yang dilayankan sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan selera
pemustaka/pengunjung perpustakaan, untuk itu perlu diperhatikan kriteria pemilihan
koleksinya. Adapun kriteria pemilihan koleksi bagi perpustakaan keliling adalah
sebagai berikut:
a. Sesuai dengan kebutuhan pengunjung baik yang nyata maupun potensial.
Kebutuhan pengunjung dapat dideteksi dari kuesioner yang dibagikan saat mereka berkunjung ke perpustakaan.
b. Tahun terbit dipilih yang paling akhir, paling tidak dua tahun terakhir sehingga diupayakan edisi terbaru.
c. Diupayakan agar penulis/pengarang buku tersebut cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik pengunjung.
d. Isi bahan pustaka tidak mengkritik, menentang dan member tafsiran yang salah tentang Pancasila, UUD 1945, GBHN, Bangsa dan Negara Indonesia.
e. Isi bahan pustaka tidak berisi ajaran ekstrim kiri seperti komunisme, baik Marxisme, Leninisme, maupun ajaran-ajaran komunis lainnya.
f. Isi bahan pustaka tidak berisi ajaran-ajaran ekstrim kanan.
g. Isi bahan tidak mengadu domba antarsuku, ras, agama, golongan politik, sosial maupun golongan lain yang hidup di Indonesia.
h. Isi tidak melanggar norma-norma moral, norma agama, norma keindahan yang berlaku dan hidup di Indonesia.
i. Isi buku tidak mengetengahkan sadisme yang berlawanan dengan asas-asas
perikemanusiaan yang berlaku di Indonesia dan dunia internasional. j. Isi buku tidak terlarang oleh Kejaksaan Agung RI
k. Isi buku benar-benar bersifat keilmiahan dan bermanfaat bagi pengembangan kecerdasan dan budaya masyarakat.
l. Fisik buku mencerminkan desain dan tipografi yang baik, kertas dan penjilidan yang baik, serta huruf, gambar, dan ilustrasinya menarik. (Supriyanto, 2006: 110-111).
Koleksi setiap tahun diusahakan untuk ditambah agar pemakai perpustakaan
(29)
2. 2. 5 Penataan Koleksi di Rak
Penyusunan koleksi di rak pada perpustakaan keliling harus memudahkan
pemakai dalam mencari bahan pustaka yang diinginkan. Susunan koleksi yang biasa
digunakan adalah menurut klasifikasi atau subjek. Karena, hal ini dapat memudahkan
pengguna untuk menelusi koleksi dengan cepat dan mudah. Teknik penyusunan
koleksi yang biasa digunakan berdasarkan subjek umumnya menggunakan sistem
klasifikasi DDC sebagai berikut:
000 – Karya Umum
100 – Filsafat
200 – Agama
300 – Ilmu-Ilmu Sosial
400 – Bahasa
500 – Ilmu Pengetahuan Murni
600 – Teknologi / Ilmu Terapan
700 – Kesenian
800 – Kesusastraan
900 – Geografi, Sejarah, dan Biografi
F – Fiksi
R – Referensi
2. 3 Petugas Perpustakaan Keliling
1. Peranan Petugas Layanan
Keberhasilan suatu perpustakaan dapat dilihat dari layanan yang diberikan.
(30)
pengunjung dan memanfaatkan segala fasilitas yang ada. Berhasil atau tidaknya suatu
layanan perpustakaan sangat tergantung kepada petugas yang melaksanakan kegiatan
tersebut. Oleh karena itu, petugas perpustakaan memiliki peranan yang penting dalam
kegiatan layanan perpustakaan.
2. Kriteria Petugas
Secara umum, kriteria petugas perpustakaan keliling adalah sebagai berikut:
a. Ramah, sabar, sehingga pengunjung mempunyai kesan menyenangkan
terhadap layanan perpustakaan keliling.
b. Cekatan dan terampil, karena waktu dan tempat layanan sangat terbatas. c. Mempunyai fisik sehat, karena harus berpindah-pindah dari satu pos ke
pos layanan berikutnya.
d. Mampu menjalin kerja sama dan mengadakan hubungan dengan
masyarakat setempat, sehingga layanan yang diberikan di wilayah yang bersangkutan berjalan lancar.
e. Bertingkah laku sopan dan menghormati adat istiadat setempat.
f. Bersikap mandiri dan kreatif, sehingga dapat menyelesaikan masalah sendiri apabila mendapat kesulitan dalam menjalankan tugas.
g. Lebih diutamakan mengerti sedikit tentang seluk beluk kendaraan yang dipakai perpustakaan keliling.
h. Menjaga sarana dan prasarana sebaik-baiknya agar tidak terjadi kerusakan serta menjaga kebersihan semua fasilitas perpustakaan keliling.
i. Berpakaian seragam lengkap sesuai dengan peraturan (Supriyanto: 2006: 130-131).
3. Jumlah Petugas yang Diperlukan
Pada dasarnya jumlah petugas tidak bisa ditentukan jumlahnya, tetapi
tergantung jumlah unit kendaraan perpustakaan keliling yang dimiliki oleh
perpustakaan umum sebagai lembaga induknya. Namun yang perlu diketahui setiap
unit kendaraan perpustakaan keliling harus mempunyai petugas tetap yang terdiri
(31)
a. Seorang penanggung jawab unit merangkap petugas layanan.
b. Seorang pengemudi merangkap sebagai petugas layanan (Supriyanto,
2006: 132).
2. 4 Pengguna Perpustakaan Keliling
Salah satu faktor yang membuat perpustakaan dan layanannya menjadi hidup
adalah pengguna (Whittaker, 2004: 21). Whittaker menjelaskan bahwa pengguna
dibedakan menjadi external users dan internal users. External users adalah pengguna
yang bukan anggota organisasi atau masyarakat yang dilayani perpustakaan. Jika
perlu mereka hanya sesekali menggunakan jasa perpustakaan dan membayar atas
semua jasa yang mereka inginkan. Sedangkan internal users adalah pengguna yang
secara aktif menggunakan jasa perpustakaan.
Dalam hubungannya dengan penggunaan perpustakaan, khususnya
perpustakaan keliling, peranan pengguna sangat penting terutama dalam menentukan
jenis koleksinya. Keterlibatan pengguna akan menentukan perkembangan dan masa
depan perpustakaan tersebut (Golberg, 2003: 32). Pengguna menentukan jenis koleksi
atau dengan kata lain koleksi yang disediakan harus memenuhi kebutuhan masyarakat
setempat yang dilayani.
Pengguna perpustakaan keliling mencakup seluruh lapisan masyarakat yang
terdiri dari bermacam usia, pendidikan, dan profesi. “Walaupun demikian, pada setiap
kunjungan perpustakaan keliling dapat mengkhususkan pada pemakai tertentu
(misalnya panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, lokalisasi, dan lain-lain),
tergantung pada jadwal pos dan sistem pelayanan yang diberikan.” (Perpustakaan
(32)
berdasarkan pada kebutuhan pengguna yang tergantung pada pos pelayanan yang
akan dituju, sehingga masing-masing koleksi yang disediakan oleh perpustakaan
keliling akan berbeda antara pos pelayanan yang satu dengan pos pelayanan yang lain
tergantung pada pengguna yang akan dilayaninya.
Sulistyo-Basuki (1993: 399-400) membagi jenis pengguna berdasarkan
sosio-profesional (pekerjaan) menjadi tiga bagian utama, yaitu:
a. Pemakai yang belum terlibat dalam kehidupan aktif pencarian informasi, seperti mahasiswa.
b. Pemakai yang mempunyai pekerjaan tetap dan bidang-bidang spesialis tertentu, seperti pegawai negeri (yang masih dapat dikelompokkan lagi seperti teknisi, asisten, administrator, dan lain-lain), professional (dosen, dokter, pengacara), dan industriawan.
c. Pemakai umum, yang memerlukan informasi umum untuk keperluan
khusus.
Pengguna perpustakaan dapat disebut anggota perpustakaan apabila mereka
tercatat atau terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Keanggotaan perpustakaan
keliling terbuka bagi semua orang yang ingin mendaftarkan diri menjadi anggota
dengan melengkapi persyaratan tertentu. Syarat-syarat untuk menjadi anggota
perputakaan keliling menurut Perpustakaan Nasional RI (2002: 22) diantaranya ialah:
a. Warga setempat, yang dibuktikan dengan KTP dan bagi pelajar dengan Kartu Tanda Pelajar.
b. Mengisi formulir untuk menjadi anggota yang disediakan oleh
perpustakaan. Formulir harus disahkan oleh pamong setempat dan bagi pelajar disahkan oleh kepala sekolah.
c. Menyerahkan pas foto terbaru 2 buah, ukura 4 x 6 cm.
(33)
2. 5 Pemanfaatan Perpustakaan
Pemanfaatan merupakan salah satu bentuk usaha penggunaan fasilitas sarana
dan prasarana yang ada. Menurut Sutarno (2006: 215) “pemberdayaan atau
pendayagunaan perpustakaan adalah suatu upaya memanfaatkan perpustakaan dan
segala fasilitas yang tersedia, baik oleh penyelenggara maupun oleh penggunanya
secara maksimal”. Berarti dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan
adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan
berbagai layanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan. Perpustakaan dikatakan
berhasil jika pemustaka dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik dan dari
pemanfaatan perpustakaan itu, pengguna dapat memenuhi kebutuhan informasinya.
Bimbingan pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu bentuk layanan perpustakaan yang sering dilakukan oleh berbagai jenis perpustakaan. Tujuan layanan ini adalah untuk membantu pengguna perpustakaan agar dapat memanfaatkan semua bentuk sarana layanan perpustakaan dengan mudah. (Darmono, 2001 : 199).
Bimbingan pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu cara untuk
membantu memperkenalkan perpustakaan dan membantu pengguna agar pengguna
dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik, dan secara tidak langsung pun
pengguna dapat mengetahui manfaat perpustakaan.
Menurut Hardiana (2010: 91) ada beberapa indikator yang dapat dikaji untuk
melihat dan menilai manfaat dan keberadaan perpustakaan yaitu tujuan pemanfaatan
koleksi, frekuensi pemanfaatan koleksi, dan tingkat kunjungan ke perpustakaan.
1. Tujuan Pemanfaatan Koleksi
Menurut Rubiyanti (2007: 20-21) tujuan pemanfaatan koleksi oleh pengguna terdiri dari:
(34)
a. Sirkulasi dan transaksi informasi, yaitu siklus berputarnya informasi dimulai dari: dibaca dan dipelajari, diteliti, dikaji dan dianalisis, dimanfaatkan dan dikembangkan di dalam kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, laboratorium, dan ditransformasikan kepada orang lain.
b. Dipinjam dari perpustakaan dan dibawa pulang, bagi anggota perpustakaan dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
c. Disalin (fotokopi) dalam batas-batas tertentu, untuk kepentingan ilmiah, bukan komersial.
d. Dibaca di tempat untuk koleksi yang tidak dapat dipinjam keluar perpustakaan (referensi).
e. Diakses langsung oleh pengguna dan dipergunakan melalui elektronik.
Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntut untuk selalu memberikan
pelayanan kepada pengguna. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk
menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi
penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi. Sebagai
pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi
kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai.
2. Frekuensi Pemanfaatan Koleksi
Setiap pengguna perpustakaan keliling memiliki frekuensi pemanfaatan
koleksi yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi, waktu dan
kesempatan yang dimiliki. Oleh sebab itu, frekuensi pemanfaatan merupakan
indicktor untuk mengetahui sejauh mana pengguna memanfaatkan koleksi di
perpustakaan keliling.
Tersedianya koleksi di perpustakaan keliling juga mempengaruhi tingkat
pemanfaatan. Perpustakaan keliling yang mempunyai koleksi yang tersedia dengan
baik dan lengkap akan cenderung sering dimanfaatkan oleh pengguna
(35)
jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satua
Jika dilihat dari bidang ilmu perpustakaan, frekuensi pemanfaatan koleksi
yaitu kekerapan penggunaan koleksi oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan
informasinya.
3. Tingkat Kunjungan Ke Perpustakaan
Setiap perpustakaan mempunyai pengunjung, anggota dan pemakai
perpustakaan. Oleh karena itu, kehadiran masyarakat dan pengguna menjadi salah
satu kunci keberhasilan perpustakaan. Sutarno (2006: 123) menyatakan bahwa sebab
masyarakat baru mau ke perpustakaan jika mereka tahu arti dan manfaat
perpustakaan, membutuhkan sesuatu di perpustakaan, tertarik dengan perpustakaan,
merasa senang dengan perpustakaan dan dilayani dengan baik oleh pihak
perpustakaan.
Kunjungan dapat diartikan berkunjung, datang atau pergi, atau dapat juga
diartikan menjenguk. Jadi tingkat kunjungan adalah tingkat berkunjung atau juga
dapat disebut dengan frekuensi berkunjung. Setiap pengguna perpustakaan pasti
memiliki frekuensi kunjungan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan koleksi dan
layanan perpustakaan.
Di dalam perpustakaan kunjungan adalah faktor penentu keberhasilan
perpustakaan. Seperti halnya yang diketahui bahwa perpustakaan yang berhasil
adalah perpustakaan yang dikunjungi oleh penggunanya. Jadi agar dapat
(36)
fasilitas dan layanan yang baik kepada pengguna, misalnya dengan koleksi yang
memadai dan mutakhir atau tidak ketinggalan zaman.
2. 5. 1 Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi
Kawasan pemanfaatan dalam teknologi pendidikan membidangi tentang
bagaimana secara teori dan praktek proses dan sumber informasi dimanfaatkan untuk
kepentingan informasi. Informasi merupakan suatu kebutuhan yang telah dikenal dan
bahkan sadar atau tidak sadar telah dilakukan manusia. Aktualisasi potensi ini sangat
berguna bagi manusia untuk dapat menyesuaikan diri demi pemenuhan
kebutuhannya. Kebutuhan informasi dapat juga berlangsung di perpustakaan.
Menurut Azwar (2003: 100-101) pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber
informasi secara efektif memerlukan keterampilan berikut:
1. Keterampilan mengumpulkan informasi meliputi: mengenal sumber
informasi dan pengetahuan, menentukan lokasi sumber informasi, cara menggunakan katalog dan indeks, menggunakan bahan pustaka baru dan referensi lainnya.
2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi,
seperti memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah serta mendokumentasikan informasi beserta sumbernya.
3. Keterampilan menganalisis, meliputi memahami bahan yang dibaca, dan membedakan antara fakta dan opini.
4. Keterampilan menggunakan informasi, seperti memanfaatkan intisari informasi, menggunakan informasi dalam diskusi dan menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.
Perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi merupakan sarana yang
didalamnya memuat bahan kandungan informasi dan dapat digunakan sebagai acuan
dalam mengelola informasi yang terkandung didalamnya, sehingga pemenuhan
(37)
Menurut Darmono (2001: 2) perpustakaan merupakan pusat sumber informasi
yang menyimpan, mengelola, dan memberikan layanan koleksi baik buku dan non
buku kepada masyarakat umum, dan mengatur koleksi secara sistematis untuk
digunakan oleh pengguna sebagai sumber informasi. Jika dikaitkan dengan
pengertian sumber informasi, maka perpustakaan merupakan salah satu dari berbagai
macam sumber informasi lainnya yang tersedia di lingkungan masyarakat. Dengan
demikian perpustakaan merupakan salah satu sarana di lingkungan masyarakat guna
memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
2. 5. 2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan
Dalam sebuah penelitian yang dijelaskan oleh Neneng Komariah yaitu :
“indikator suatu perbuatan adalah seberapa sering seseorang melakukan perbuatan
tersebut dan apa alasan atau tujuan yang bersangkutan melakukan perbuatan tersebut.
Jadi faktor frekuensi seseorang memanfaatkan perpustakaan dan tujuan dia
memanfaatkan perpustakaan merupakan indikator dalam pemanfaatan perpustakaan”
(Komariah, 2009: 10). Sedangkan sebuah penelitian mengenai pemanfaatan
perpustakaan yang dijelaskan oleh Ninis Agustini dijelaskan bahwa “ada beberapa
indikator dalam pemanfaatan perpustakaan diantaranya frekuensi dan intensitas”
(Agustini, 2003). Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan perpustakaan keliling tidak terlepas dari peran
perpustakaan itu sendiri. Jadi kualitas penggunaan perpustakaan dapat dilihat dari
frekuensi pemanfaatan, intensitas pemanfaatan perpustakaan, dan motif atau tujuan
(38)
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan perpustakaan
menurut Prayantini (2012: 6) antara lain adalah:
1. Ruangan perpustakaan 2. Suasana perpustakaan 3. Pelayanan perpustakaan 4. Tujuan ke perpustakaan
5. Rata-rata jumlah peminjaman buku 6. Frekuensi kunjungan ke perpustakaan 7. Durasi kunjungan ke perpustakaan 8. Pemanfaatan koleksi
Adapun beberapa faktor lain yang mempengaruhi terhadap pemanfaatan
perpustakaan adalah:
1. Minat Baca
Faktor minat pengguna sangat menentukan terhadap pemanfaatan perpustakaan, karena adanya kesadaran pribadi pengguna sebagai pendorong jiwanya untuk memanfaatkan perpustakaan, Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang. Dengan adanya minat pengguna terutama dalam hal membaca buku-buku yang tersedia di perpustakaan maka dengan sendirinya perpustakaan tersebut turut membantu terhadap pemanfaatan sumber informasi. Karena bagaimanapun kelengkapan, baik sarana dan fasilitas yang ada pada suatu perpustakaan tidak akan bermanfaat sebagaimana yang diinginkan kalau tidak ada minat pengguna untuk memanfaatkannya.
2. Tenaga Pengelola
Faktor ini sangat memegang peranan yang sangat menentukan berhasil tidaknya sebuah perpustakaan. Oleh karena itu untuk membuat perpustakaan bermanfaat sesuai dengan tugas, fungsi dan tujuannya. Maka para pengelola, penyelenggara bisa menyadari akan kepentingan dan kedudukan perpustakaan bagi masyarakat luas. Menurut Larasati (1991;76), Seorang pengelola perpustakaan tidak cukup hanya dibekali keahlian teknis dan pengetahuan yang memadai tentang ilmu keperpustakaan, melainkan harus memiliki kemampuan mental tertentu. Seorang petugas perpustakaan harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap pengelolaan perpustakaan agar misi yang ditanggung oleh perpustakaan dapat dicapai. Seorang pustakawan yang sejati tidak akan senang melihat ruang perpustakaan sunyi, sepi dan buku-buku perpustakaan rapi dan teratur dan bersih yang berarti tidak pernah dimanfaatkan. Untuk menjadi pustakawan perlu memenuhi persyaratan tertentu, antara lain menguasai kurikulum dengan kegiatan perpustakaan. Pustakawan hendaknya mampu menyebarluaskan misi dan pencapaian tugas perpustakaan serta membina dan meningkatkan minat baca.
(39)
3. Koleksi Perpustakaan
Menurut Larasati (1991;55), bahwa fungsi perpustakaan adalah berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat luas. Bahan-bahan yang diperlukan untuk koleksi perpustakaan selain buku-buku adalah majalah, surat kabar, kliping, bahan-bahan stensilan, pamplet-pamplet dan alat peraga.
4. Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Menurut Donald dalam Sardiman (1998;73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Ada dua jenis motivasi, yaitu:
a. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu.
b. Motivasi Intrinsik.
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemampuan sendiri.
5. Gedung dan Fasilitas Perpustakaan
Mengenai keadaan gedung perpustakaan ini yang harus diperhatikan adalah letak, jumlah ruangan dan tata ruangannya perlu diperhatikan untuk mendirikan perpustakaan. Selain gedung, fasilitas perpustakaan merupakan hal yang penting, yang dimaksudkan adalah segala perkakas yang digunakan dalam penyelenggaraan perpustakaan selain buku-buku dan bahan pustaka. Perlengkapan atau fasilitas ini meliputi rak buku, rak surat kabar, rak majalah, kabinet gambar, meja sirkulasi, lemari atau kabinet katalog, papan display, papan pengumuman, meja baca dan perlengkapan lainnya yang digunakan secara tidak langsung. Selain kelengkapan fasilitas perpustakaan tersebut, yang perlu diperhatikan adalah penataan ruangan perpustakaan sehingga memberikan kelancaran bagi pengelola dalam menyelenggarakan perpustakaan, juga pemakai perpustakaan pada umumnya
Menurut Handoko (2005: 28), bahwa dari segi pengguna pemanfaatan bahan
pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi:
1. Kebutuhan, yang dimaksud dengan kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi.
(40)
2. Motif, merupakan suatu yang melingkupi semua penggerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
3. Minat, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Faktor eksternal meliputi:
1. Kelengkapan koleksi, yaitu banyaknya koleksi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna.
2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna, dapat dilihat melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberi layanan.
3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali.
Dari uraian tersebut terdapat 2 (dua) faktor yang mempengaruhi pengguna
memanfaatkan bahan pustaka yaitu faktor internal yang meliputi kebutuhan, motif
dan minat, faktor eksternal yang meliputi kelengkapan koleksi, keterampilan
(41)
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan
dan menganalisis data dengan tujuan tertentu. Ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk menganalisis data, salah satunya yaitu metode penelitian kuantitatif.
Menurut Sinulingga (2011: 31) metode penelitian kuantitatif adalah “metode
penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi
atau sampel tertentu dengan memakai instrumen pengumpulan data dan analisis yang
bersifat kuantitatif”. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah pendekatan
kuantitatif asosiatif dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana.
3. 2 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan IV Jurai. Pemilihan lokasi penelitian di
sini adalah karena lokasi perpustakaan keliling di Kecamatan IV Jurai tingkat
kunjungan pengguna lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi pos layanan yang ada
di 12 kecamatan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir
Selatan Provinsi Sumatera Barat.
3. 3 Populasi Dan Sampel 3. 3. 1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek
yang dikenakan investigasi oleh peneliti (Sinulingga, 2011: 167). Berdasarkan
(42)
pengguna perpustakaan keliling di Kecamatan IV Jurai berjumlah 1.643 orang
(Sumber: Statistik Pengunjung tahun 2012-2013) yang terdiri dari:
Tabel 3.1 Jumlah Pengguna Aktif Perpustakaan Keliling Kecamatan IV Jurai Tahun 2012-2013
No Pengguna Jumlah Pengguna
1 Pelajar 420
2 Mahasiswa 510
3 Umum 713
Total 1643
3. 2. 2 Sampel
Secara sederhana, sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang
dianggap dapat mewakili dari populasi. Dengan populasi yang sangat besar, maka
tidak semua yang dapat dijadikan responden penelitian. Menurut Sugiyono (2007:
116) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Ada beberapa cara yang digunakan dalam menentukan besarnya sampel,
salah satunya adalah menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% yaitu
sebagai berikut:
n = �
1+��2
n
=
1.6431+1.643(0,1)2
n
=
1.64317,43
(43)
Keterangan:
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Jumlah populasi
e = Standar error sebesar 10%
Dengan demikian, dari jumlah populasi 1.643 diperoleh ukuran sampel
sebanyak 95 sampel penelitian. Sedangkan kriteria untuk menentukan sampel penulis
menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Menurut Sugiyono
(2007: 118) “Teknik Proportionate Stratified Random Sampling adalah teknik
sampling yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional”. Sampel diambil dari pengguna yang
datang ke perpustakaan keliling. Adapun rincian pengambilan sampelnya adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Penentuan Sampel
No Nama Perhitungan Jumlah
1 Pelajar 420
1643
×
95=24,2824
2 Mahasiswa 510
1643
×
95=29,4830
3 Umum 713
1643
×
95=41,2241
Total 1643 95
3. 4 Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer, Data yang diperoleh dari pengguna sebagai responden dengan
(44)
2. Data Sekunder, Data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui
buku, jurnal, majalah serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan
penelitian.
3. 5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Angket yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pernyataan untuk
diisi oleh responden.
b. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara membaca materi yang
berhubungan dengan bahasan penelitian yang diperoleh melalui buku, jurnal,
majalah dan dokumen lain yang berhubungan.
3. 6 Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur yaitu
ketersediaan koleksi sebagai variabel bebas/independent (X) dan pemanfaatan
perpustakaan sebagai variabel terikat/dependent (Y). Lebih jelasnya definisi dari
masing-masing variabel penelitian ini adalah :
1. Variabel ketersediaan koleksi (X)
Ketersediaan koleksi adalah kesiapan bahan pustaka pada suatu perpustakaan
untuk digunakan, dimanfaatkan, dan didayagunakan pengguna perpustakaan.
Indikator dari variabel ini adalah :
1. Relevansi
2. Kelengkapan
(45)
2. Variabel pemanfaatan perpustakaan (Y)
Pemanfaatan perpustakaan adalah proses atau cara, perbuatan untuk
menggunakan semua layanan dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan. Dalam
Indikator dari variabel ini adalah:
1. Tujuan pemanfaatan
2. Frekuensi Pemanfaatan
3. Tingkat kunjungan
3. 7 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala
likert. Menurut Sugiyono (2007: 132) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”
Bobot untuk setiap jawaban responden akan digunakan sistem skor skala likert
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jawaban “Sangat Setuju (SS)” mempunyai Skor 5
b. Jawaban “Setuju (S)” mempunyai Skor 4
c. Jawaban “Kurang Setuju (KS)” mempunyai Skor 3
d. Jawaban “Tidak Setuju (TS)” mempunyai Skor 2
e. Jawaban “Sangat Tidak Setuju (STS)” mempunyai Skor 1
3. 8 Pengujian Validitas dan Realibilitas Instrumen 3. 8. 1 Uji Validitas Instrumen
Validitas data penelitian dapat ditentukan oleh proses pengukuran yang
akurat. Instrumen pengukuran dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut
(46)
instrumen dapat diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total “
Product Moment (Pearson)”. Simbol korelasi Product Moment ditulis dengan huruf
“r” dengan rumus:
r= �∑ ��−∑ � ∑ �
�[� ∑ �²−(∑�)2] [�∑�2−(∑�)2]
Keterangan:
r : koefisien korelasi Product Moment
n : jumlah individu dalam sampel
X : angka mentah untuk variabel X
Y : angka mentah untuk variabel Y
Pengujian validitas angket dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau
variabel. Analisis dilakukan terhadap semua butir- butir angket dengan menggunakan
bantuan program SPSS versi 20.0, dimana batas angka kritis (α) adalah 0,05 (5%). Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan Valid.
2. Jika rhitung negatif dan rhitung < rtabel maka peryataan tersebut dinyatakan tidak
Valid.
3. 8. 2 Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu angket dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban dari responden
terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian
(47)
sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik Cronbach
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
CronbachAlpha > 0,60 (Umar, 2003:106 ).
3. 9 Analisis Data
3. 9. 1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang diamati agar
bermakna komunikatif. Untuk distribusi frekuensi menggunakan rumus:
P =
��
x 100%
Keterangan:
P = persentase
f = jumlah jawaban yang benar
n = jumlah soal
Menganalisis deskriptif dilakukan dengan menginterpretasikan besarnya
persentase secara deskriptif berdasarkan tabel distribusi frekuensi jawaban responden.
Untuk menginterpretasikan besarnya persentase, digunakan metode menurut Sudijono
(2001: 41) :
1 – 25 % Sebagian Kecil
26 – 49 % Hampir Setengah
50 % Setengah
51 – 75 % Sebagian Besar
76 – 99 % Pada Umumnya
(48)
3. 9. 2 Analisis Regresi Linier
Untuk mendapatkan hasil yang lebih terarah, penulis menggunakan bantuan
program software SPSS (Statistical Product and Solution) versi 20.0. Model analisis
data yang digunakan adalah menggunakan statistik Regresi Linier Sederhana (RLS)
antara pemanfaatan perpustakaan dengan ketersediaan koleksi. Model Regresi Linier
Sederhana (RLS) dirumuskan sebagai berikut : Ŷ= α + βX
Dimana :
Ŷ = Pemanfaatan Perpustakaan X = Ketersediaan Koleksi α = Intercep / Konstanta β = Koefisien regresi
3. 10 Uji Signifikan 3. 10. 1 Uji Parsial (Uji-t)
Uji parsial merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
antar variabel. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap tingkat
pemanfaatan perpustakaan keliling dilakukan pengujian secara parsial. Pengujian
secara parsial dilakukan dengan uji-t yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan
ttabelpada tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05 ).
Jika thitung < ttabel pada α = 0.05 artinya secara parsial ketersediaan koleksi
tidak berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan keliling.
Jika thitung > ttabel pada α = 0.05 artinya secara parsial ketersediaan koleksi
(49)
3. 10. 2 Koefisien Determinasi ( R2)
Pengujian kontribusi pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y) dapat dilihat dari koefisien determinasi (R2) dimana 0 <R2< 1. Hal ini
menunjukkan nilai R2 semakin mendekati nilai 1, maka pengaruh variabel bebas (X)
terhadap variabel (Y) semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R2 semakin dekat pada nilai
0 maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.
Untuk mengukur kekuatan pengaruh ketersediaan koleksi terhadap
pemanfaatan perpustakaan keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi
Sumatera Barat berpengaruh kuat atau lemah, maka dapat berpedoman pada tabel
berikut:
Tabel 3.3 Pedoman Pemberian Interpretasi Koefisien Korelasi
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 0,2 – 0,39 0,4 – 0,59 0,6 – 0,79 0,8 – 0,99
Sangat Tidak Erat Tidak Erat
Cukup Erat Erat
Sangat Erat (Situmorang, 2014: 163)
(50)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan angket
dan studi kepustakaan. Pada bab ini, yang menjadi pembahasan adalah pengumpulan
data berdasarkan angket, dengan cara memberi daftar pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Angket diberikan kepada pengunjung perpustakaan keliling
KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat sebanyak jumlah sampel
penelitian yaitu 95 orang responden.
Penyebaran angket dilakukan untuk mengukur pengaruh ketersediaan koleksi
terhadap pemanfaatan perpustakaan keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan
Provinsi Sumatera Barat. Setiap variabel penelitian memiliki beberapa indikator
berdasarkan teori-teori kemudian setiap indikator memiliki beberapa butir pernyataan
yang akan diolah menggunakan metode statistik.
4. 2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4. 2. 1 Pengujian Validitas Instrumen
Pengujian validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
keakuratan atau ketepatan data dari setiap variabel yang diteliti. Pengujian perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah ada pernyataan pada angket yang dianggap tidak
valid sehingga perlu dibuang. Menguji validitas angket untuk setiap butir pernyataan
(51)
dengan skor total jawaban responden. Untuk menganalisisnya digunakan r Product
MomentCorrelation, dengan kriteria:
Apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka butir pernyataan
tersebut adalah valid.
Apabila rhitung < rtabel dengan taraf signifikansi 5%, dan df = n – k, maka butir
pernyataan tersebut adalah tidak valid.
Dimana: df = degree of freedom
n = jumlah sampel
k = banyaknya variabel
Pengujian validitas instrumen variabel X dan Y dilakukan dengan
menganalisis uji coba instrumen yaitu dengan angket. Jumlah butir pernyataan yang
diuji coba untuk variabel X adalah sebanyak 14 butir pernyataan, dan Y sebanyak 16
butir pernyataan.
Setiap butir pernyataan yang diketahui valid atau tidaknya maka data harus
dikonversikan ke rtabel. Nilai rtabel diperoleh dari df = n – 2 yaitu df = 30 – 2 = 28
maka rtabel = 0,361 pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai Corrected Item-Total
Correlation lebih besar dari 0,361 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan
valid. Adapun hasil pengujian validitas untuk setiap variabel adalah seperti yang
tertera pada tabel 4.1. perhitungan dilakukan dengan bantuan software SPSS versi
(52)
Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas
Variabel Butir Pernyataan rtabel rhitung Kesimpulan
Ketersediaan Koleksi (X)
1 0, 361 0, 402 Valid
2 0, 361 0,469 Valid
3 0, 361 0,549 Valid
4 0, 361 0,223 Drop
5 0, 361 0,608 Valid
6 0, 361 0,479 Valid
7 0, 361 0,662 Valid
8 0, 361 0,223 Drop
9 0, 361 0,524 Valid
10 0, 361 0,264 Drop
11 0, 361 0,582 Valid
12 0, 361 0,480 Valid
13 0, 361 0,372 Valid
14 0, 361 0,760 Valid
Pemanfaatan Perpustakaan (Y)
15 0, 361 0,027 Drop
16 0, 361 0,386 Valid
17 0, 361 0,411 Drop
18 0, 361 0,508 Valid
19 0, 361 0,561 Valid
20 0, 361 0,148 Drop
21 0, 361 0,696 Valid
22 0, 361 -0,089 Drop
23 0, 361 0,306 Drop
24 0, 361 0,518 Valid
25 0, 361 0,601 Valid
26 0, 361 0,445 Valid
27 0, 361 0,671 Valid
28 0, 361 0,571 Valid
29 0, 361 0,447 Valid
30 0, 361 0,219 Drop
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Versi 20.0
Dari Tabel 4.1 di atas dan berdasarkan hasil perhitungan tersebut yang
dilakukan terhadap 30 responden ternyata dari 14 butir pernyataan angket pada
variabel X diperoleh 11 butir pernyataan yang valid atau diterima yaitu butir
pernyataan nomor 1,2,3,5,6,7,9,11,12,13 dan 14 yang akan digunakan untuk
(53)
sementara untuk variabel Y dari 16 butir pernyataan angket diperoleh 11 butir
pernyataan yang valid atau diterima yaitu butir pernyataan nomor 2,4,3,
5,7,10,11,12,13,14 dan 15 serta 5 butir pernyataan yang drop atau ditolak yaitu nomor
1,6,8,9 dan 16.
4. 2. 2 Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu angket yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Setelah semua butir pernyataan dinyatakan
valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas (kehandalan) instrumen.
Reliabilitas instrumen digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.
Uji reliabilitas dapat dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir
pernyataan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan
pada masing-masing variabel sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang
tidak reliabel. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,60. Hasil pengujian reliabilitas instrumen ditunjukkan pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan
Ketersediaan Koleksi 0,733 Reliabel
Pemanfaatan Perpustakaan 0,703 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian 2014
Dari Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari setiap
instrumen variabel pada penelitian ini memiliki nilai > 0,60. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa setiap instrumen variabel ketersediaan koleksi dan pemanfaatan
(1)
Lampiran 5: Deskripsi Data Penelitian Dengan SPSS 20.0
StatisticsKetersediaan Koleksi
Pemanfaatan Perpustakaan
N Valid 95 95
Missing 0 0
Mean 35.24 38.53
Std. Error of Mean .478 .479
Median 35.00 39.00
Mode 35 40
Std. Deviation 4.656 4.667
Variance 21.675 21.784
Range 23 27
Minimum 23 27
Maximum 46 54
Sum 3348 3660
Percentiles
25 32.00 36.00
50 35.00 39.00
75 38.00 41.00
Frequency Table
Ketersediaan Koleksi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
23 1 1.1 1.1 1.1
27 2 2.1 2.1 3.2
28 4 4.2 4.2 7.4
29 4 4.2 4.2 11.6
30 5 5.3 5.3 16.8
31 1 1.1 1.1 17.9
32 10 10.5 10.5 28.4
33 9 9.5 9.5 37.9
34 4 4.2 4.2 42.1
35 14 14.7 14.7 56.8
36 7 7.4 7.4 64.2
37 7 7.4 7.4 71.6
38 4 4.2 4.2 75.8
39 2 2.1 2.1 77.9
40 7 7.4 7.4 85.3
41 5 5.3 5.3 90.5
42 4 4.2 4.2 94.7
43 1 1.1 1.1 95.8
45 2 2.1 2.1 97.9
46 2 2.1 2.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
(2)
Pemanfaatan Perpustakaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
27 3 3.2 3.2 3.2
30 1 1.1 1.1 4.2
31 4 4.2 4.2 8.4
32 3 3.2 3.2 11.6
33 2 2.1 2.1 13.7
34 1 1.1 1.1 14.7
35 7 7.4 7.4 22.1
36 8 8.4 8.4 30.5
37 8 8.4 8.4 38.9
38 7 7.4 7.4 46.3
39 8 8.4 8.4 54.7
40 14 14.7 14.7 69.5
41 6 6.3 6.3 75.8
42 9 9.5 9.5 85.3
43 3 3.2 3.2 88.4
44 4 4.2 4.2 92.6
45 1 1.1 1.1 93.7
46 1 1.1 1.1 94.7
47 4 4.2 4.2 98.9
54 1 1.1 1.1 100.0
(3)
Lampiran 6: Tabel Perhitungan Uji Normalitas dengan Excel
Ke te rs e d ia a n Ko le ks i
Frequency z f(z) s(z)
[f(z) -
s(z)]
Valid 23 1 -2.6 0.0 0.0
0.006243
S ta tis tic s27 2 -1.8 0.0 0.0
0.006805
Ketersediaan Koleksi28 4 -1.6 0.1 0.1
0.013709
N Valid 9529 4 -1.3 0.1 0.1
0.0257
Missing 030 5 -1.1 0.1 0.2
0.038218
Mean 35.2431 1 -0.9 0.2 0.2
0.002292
Std. Deviation 4.65632 10 -0.7 0.2 0.3
0.040957
33 9 -0.5 0.3 0.4
0.063725
Mean:
SD
34 4 -0.3 0.4 0.4
0.026057
35.24
4.656
35 14 -0.1 0.5 0.6
0.088976
36 7 0.2 0.6 0.6
0.077274
37 7 0.4 0.6 0.7
0.068502
38 4 0.6 0.7 0.8
0.034558
39 2 0.8 0.8 0.8
0.011381
40 7 1.0 0.8 0.9
0.005942
41 5 1.2 0.9 0.9
0.013286
42 4 1.5 0.9 0.9
0.020635
43 1 1.7 1.0 1.0
0.005685
45 2 2.1 1.0 1.0
0.003021
46 2 2.3 1.0 1.0
0.010417
Total 95
Lv
0.088976
(4)
P e m a n fa a ta n P e rp u s ta ka a n
Frequency z f(z) s(z)
[f(z) -
s(z)]
Valid 27 3 -2.5 0.0 0.0
0.024833
30 1 -1.8 0.0 0.0
0.00831
S ta tis tic s31 4 -1.6 0.1 0.1
0.030888
Pemanfaatan Perpustakaan32 3 -1.4 0.1 0.1
0.034911
N Valid 9533 2 -1.2 0.1 0.1
0.018817
Missing 034 1 -1.0 0.2 0.1
0.018494
Mean 38.5335 7 -0.8 0.2 0.2
0.00366
Std. Deviation 4.66736 8 -0.5 0.3 0.3
0.01139
37 8 -0.3 0.4 0.4
0.017955
Mean:
SD:
38 7 -0.1 0.5 0.5
0.008366
38.53
4.667
39 8 0.1 0.5 0.5
0.00726
40 14 0.3 0.6 0.7
0.071126
41 6 0.5 0.7 0.8
0.056211
42 9 0.7 0.8 0.9
0.081216
43 3 1.0 0.8 0.9
0.053295
44 4 1.2 0.9 0.9
0.046902
45 1 1.4 0.9 0.9
0.019665
46 1 1.6 0.9 0.9
0.002101
47 4 1.8 1.0 1.0
0.024246
54 1 3.3 1.0 1.0
0.000459
Total 95
Lv.
0.081216
(5)
Lampiran 8: Perhitungan Koefisien Korelasi dan Regresi
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Pemanfaatan Perpustakaan 38.53 4.667 95
Ketersediaan Koleksi 37.75 4.503 95
Correlations
Pemanfaatan Perpustakaan
Ketersediaan Koleksi
Pearson Correlation Pemanfaatan Perpustakaan 1.000 .654
Ketersediaan Koleksi .654 1.000
Sig. (1-tailed) Pemanfaatan Perpustakaan Ketersediaan Koleksi .000 . .000 .
N Pemanfaatan Perpustakaan 95 95
Ketersediaan Koleksi 95 95
Variables Entered/Removeda Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 Ketersediaan
Koleksib . Enter
a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan b. All requested variables entered.
Model Summary Mod
el
R R
Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 .654a .427 .421 3.550 .427 69.437 1 93 .000
a. Predictors: (Constant), Ketersediaan Koleksi
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 875.324 1 875.324 69.437 .000b
Residual 1172.360 93 12.606
Total 2047.684 94
a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan b. Predictors: (Constant), Ketersediaan Koleksi
(6)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.945 3.091 4.188 .000
Ketersediaan Koleksi .678 .081 .654 8.333 .000