1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan salah satu institusi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa informasi dalam bentuk bahan pustaka baik dalam bentuk tercetak
maupun elektronik. Yang dilayankan kepada masyarakat untuk keperluan pendidikan, penelitian, dan perkembangan ilmu pengetahuan. Perpustakaan
merupakan salah satu lembaga penyelenggara pendidikan yang turut berpartisipasi dalam mencerdaskan bangsa. Melalui perpustakaan masyarakat mendapatkan
pendidikan di luar pendidikan formal, yang membantu masyarakat dalam mendapatkan pendidikan karena pendidikan adalah kebutuhan pokok yang harus
dimiliki oleh setiap orang agar dapat menjawab tantangan hidup. Perpustakaan mempunyai peranan dalam meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Perpustakaan sebagai wadah belajar sepanjang hayat agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional.
Tugas tersebut di atas dapat dilaksanakan melalui fungsi perpustakaan yaitu untuk: mengadakanmengumpulkan bahan pustaka, mengolah bahan pustaka dan
informasi sesuai dengan sistem yang dianut, sehingga bahan pustaka tersebut siap untuk dilayankan dan digunakan oleh masyarakat, melestarikanmemelihara
bahan pustaka dan informasi. Memberi layanan kepada pengguna perpustakaan, serta menyelenggarakan pameran, peragaan, bimbinganpenyuluhan dan
pertemuan. Dengan terlaksananya fungsi perpustakaan tersebut di atas maka perpustakaan diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan taraf hidup
masyarakat, tetapi juga dapat membuat masyarakat yang berwawasan luas, kritis dan tanggap terhadap gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat.
Menurut Trimo 1985, berhasil tidaknya suatu pepustakaan dalam melaksanakan fungsinya memberi pelayanan kepada pengguna dipengaruhi oleh 3
faktor yaitu: “5 tergantung atas fasilitas dan kelengkapan gedungruang
Universitas Sumatera Utara
2
perpustakaan yang bersangkutan, 20 diakibatkan oleh koleksi bahan-bahan yang ada, dan 75 adalah sebagai hasil dari staf perpustakaan yang bersangkutan” p.
100. Salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam menunjang keberhasilan suatu perpustakaan adalah penentuan lokasi. Lokasi didefenisikan
sebagai tempat, Lokasi perpustakaan harus strategis karena dapat menentukan tercapainya tujuan utama perpustakaan.
Jika dilihat dari persentase yang disebut di atas pengaruh gedungruangan merupakan yang paling kecil pengaruhnya dibandingkan faktor yang lainnya.
Namun gedungruangan perpustakaan sering menjadi masalah yang besar di indonesia. Untuk memastikan fungsi perpustakaan terlaksana sebagaimana
mestinya, harus memperhatikan pembangunan gedung dan penempatan gedung. Pembangunan dan penempatan gedung harus tepat dan memenuhi persyaratan
sebagai perpustakaan, dengan demikian tujuan utama perpustakaan dapat dicapai. Namun kenyataan yang kita lihat pada saat ini adalah banyak penempatan
gedungruangan perpustakaan yang tidak tepat, misalnya pemilihan letak gedungruang perpustakaan yang salah membawa akibat kurang terjangkaunya
perpustakaan dengan mudah oleh pengguna. Pada saat perpustakaan berkembang, gedungruang tidak memungkinkan untuk dilakukan perluasan yang semestinya
baik secara horizontal maupun vertikal. Mengingat faktor tersebut di atas maka gedungruangan perlu
mendapatkan perhatian yang serius dari pustakawan dan pihak-pihak yang bertugas dalam perpustakaan. Salah satu yang perlu dipertimbangkan dalam
pengelolaan gedungruangan adalah mengenai tata ruang gedungruangan tersebut. Tata ruang terdiri dari dua kata yaitu “tata” dan “ruang”, Tata berarti
pengaturan, penyusunan. Sedangkan ruang yaitu suatu wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, ruang udara sebagai suatu kesatuan wilayah tempat manusia
dan makhluk lainnya melakukan kegiatanaktivitas dalam memelihara kelangsungan hidup UU. No. 24 Th. 1992. Jadi dapat disimpulkan bahwa tata
ruang merupakan penyusunan atau pengaturan segala sesuatu yang berada di dalam gedungruangan yang dimanfaatkan untuk melakukan suatu kegiatan.
Penataan gedungruangan perpustakaan harus sesuai dengan standar tata ruang perpustakaan, penataan perabot, peralatan dan fasilitas lainnya yang tersedia
Universitas Sumatera Utara
3
harus berdasarkan aturan dan memenuhi standar yang berlaku untuk memperlancar seluruh kegiatan yang ada dalam perpustakaan tersebut.
Dalam pengamatan awal penulis pada Badan Perpustakaan ,Arsip dan Dokumentasi BPAD Provinsi Sumatera Utara masih ada hal yang perlu
diperhatikan dalam penataan ruanggedung perpustakaan tersebut. Penataan gedungruangan serta penataan fasilitas pada pepustakaan tersebut masih belum
sesuai dengan standar tata ruang gedungruangan perpustakaan. Diantaranya masih adanya rak buku pada perpustakaan tersebut yang terbuat dari kayu, dan
penyusunan rak buku yang kurang menciptakan suasana nyaman dimana jarak antara rak buku dengan meja baca yang kurang luas sehingga kurang tercipta
suasana nyaman pada saat berada di perpustakaan tersebut, kondisi ruangan perpustakaan yang kurang terang sehingga pada siang hari mengharuskan
perpustakaan tersebut harus menghidupkan semua lampu yang ada. Sebagaimana kita ketahui bahwa Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi BPAD
Provinsi Sumatera Utara merupakan perpustakaan umum yang pengunjung atau penggunanya adalah seluruh masyarakat Sumatera Utara, jika di lihat dari kondisi
gedung saat ini, maka perlu dilakukan perubahan atau pembangunan gedung demi kemajuan perpustakaan selanjutnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mempelajari dan meneliti lebih jauh tentang “Tata RuangGedung Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan Masalah