Organisasi merupakan sekelompok orang dua orang atau lebih yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Tentunya dalam mencapai tujuan tersebut, diperlukan struktur yang nantinya akan mengkoordinir kegiatan untuk pencapaian tujuan tersebut. Perusahaan
atau organisasi akan dapat terus berkembang apabila hubungan atau kerjasama antara bidang dalam organisasi tersebut berjalan dengan baik dan terkoordinasi dengan
pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas. Struktur organisasi merupakan susunan komponen-komponen unit-unit kerja
dalam organisasi yang menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda tersebut di integrasikan
koordinasi. Selain daripada itu struktur organisasi menunjukkan adanya spesialisasi- spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan akan dibuat.
Susunan organisasi PT CIMB SunLife Medan terdiri dari : 1. Sales Office Manager
2. Assistant Sales Manager 3. Sales Leader
4. Insurance Advisor
D. Gambaran Umum Pegawai
Universitas Sumatera Utara
Sampai dengan Juli 2013 CIMB SunLife Medan telah memiliki Pegawai sebagai berikut :
1. SOM
: 1 Orang 2.
ASM : 1 Orang
3. SL
: 4 Orang 4.
IA : 49 Orang
TABEL 1 DAFTAR RINCIAN JUMLAH PEGAWAI CIMB SUNLIFE
MEDAN
No Uraian
Jumlah Keterangan
1. 2.
3. 4.
5. 6.
ales Office Manager Assistant Sales Manager
ales Leader nsurance Advisor
Administration Staff Office Boy
1 Orang 1 Orang
4 Orang 40 Orang
1 Orang 1 Orang
- -
- -
- -
Jumlah 48 Orang
STRUKTUR ORGANISASI CIMB SUN LIFE MEDAN
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : SOM :Sales Office Manager
IA :Insurance
Advisor ASM :Assistant Sales Manager
OB :Office Boy
SL :Sales Leader
ADM :Admnistration Staff
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA DAN HASIL PKLM
A. Pengertian Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan dengan nama dan bentuk apapun yang diterima
atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri.
B. Dasar Hukum Pemotongan Pajak Penghasilan pasal 21
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana yang diubah dengan Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2000 terakhir diubah dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan. 3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.252PMK.032008
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotong Pajak atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
Universitas Sumatera Utara
4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-31PJ2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan
Pasal 21 danatau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
5. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 31PJ2009 Tentang Pedoman Teknis Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112KMK.032001 tanggal 06 Maret 2001 tentang Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan
Berupa Uang Pesangon, Uang Tebusan, Pensiun, dan Tunjangan Hari Tua. 7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 326KMK. 032003 tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 541KMK. 042000 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak,
Tempat Pembayaran Pajak, Tata Cara Pembayaran, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran
Pajak. 8. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 162PMK.0112012 tentang
Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak
9. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : 15PJ2006 tentang Perubahan
Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No.KEP-545PJ2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan
Universitas Sumatera Utara
Pasal 21 dan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi. Buku Panduan Bagi KPPN dan Bendaharawan Pemerintah
sebagai PemotongPemungut Pajak-Pajak Negara,2008 :8 10.
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 250PMK.032008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Besarnya Biaya Jabatan atau Biaya Pensiun Yang
Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto Pegawai Tetap dan Pensiunan
11. PER – 57PJ2009 tentang Pedoman teknis tata cara pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pph pasal 21
12. PER – 57PJ2009 Pedoman teknis tata cara pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pph pasal 21
B. Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21
Termasuk pemotong PPh Pasal 21 adalah Bendahara Pemerintah termasuk Bendahara pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau lembaga
pemerintah, lembaga-lembaga negara lainnya dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri. Buku Panduan, 2009:16
C. Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21
1. Pegawai 2. Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari
tua, atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya. 3. Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan, antara lain meliputi:
Universitas Sumatera Utara
3.1. Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas yang terdiri dari
pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan aktuaris
3.2. Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang
film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto mode, peragawanperagawati, pemain drama, penari, pemahat,
pelukis dan seniman lainnya 3.3.
Olahragawan 3.4.
Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator
3.5. Pengarang, peneliti, dan penerjemah
3.6. Pemberi jasa dalam segala bidang, termasuk teknik, komputer
dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi dan sosial, serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan
3.7. Agen iklan
3.8. Pengawas atau pengelola proyek
3.9. Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang
menjadi perantara 3.10. Petugas penjaja barang dagangan
3.11. Petugas dinas luar asuransi 3.12. Distributor multilevel marketing atau direct selling, dan
kegiatan sejenisnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu hubungan, antara lain meliputi :
4.1. Peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain
perlombaan olah raga, seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan perlombaan lainnya
4.2. Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan
kerja 4.3.
Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan tertentu
4.4. Peserta kegiatan lainnya.
D. Objek Pajak Penghasilan Pasal 21