Analisis menurut Steiner Garis S Analisis menurut Ricketts Garis E Analisis menurut Subtelny Analisis menurut Merrifield Sudut Z

menggunakan referensi yang bervariasi dalam menganalisis profil jaringan lunak wajah. Steiner menggunakan garis S, Ricketts menggunakan garis E garis estetis, Merrifeld menggunakan sudut Z dan Holdaway menggunakan garis H garis Harmoni sedangkan Subtelny menggunakan garis yang menghubungkan antara titik Nasion, Subnasale dan Pogonion N’-Sn-Pog’ dalam menganalisis profil jaringan lunak wajah. 8,14,37

2.3.2.1 Analisis menurut Steiner Garis S

Garis S merupakan garis yang ditarik dari titik Pog’ ke pertengahan kurva S yang terletak diantara Pronasal Pr dengan Subnasale Sn Gambar 13. Menurut Steiner, titik Labrale superior Ls dan Labrale inferior Li idealnya akan berada pada garis S. 13-14,37 Gambar 13. Analisis jaringan l u n a k w a j a h menurut Steiner Garis S. 38

2.3.2.2 Analisis menurut Ricketts Garis E

Menurut Ricketts, analisis profil jaringan lunak wajah seseorang dipengaruhi oleh garis E. Garis E merupakan garis yang ditarik dari titik Pogonion kulit Pog’ ke titik Pronasale Pr Gambar 14. Seseorang dikatakan mempunyai profil yang Universitas Sumatera Utara harmonis jika titik Labrale superior Ls terletak 2-4 mm dibelakang garis E dan titik Labrale inferior Li terletak 1-2 mm dibelakang garis E. Apabila titik Ls terletak lebih dari 4 mm dibelakang garis E maka profil wajah dinyatakan cekung, sebaliknya profil wajah dinyatakan cembung apabila titik Li terletak di depan garis E. 5,13-14,37 Gambar 14. Analisis jaringan l u n a k w a j a h menurut Ricketts Garis E. 38

2.3.2.3 Analisis menurut Subtelny

Menurut Subtelny cit. Rakosi, 1982 analisis kecembungan profil wajah dibagi menjadi tiga yaitu analisis kecembungan skeletal N-A-Pog, kecembungan jaringan lunak N’-Sn-Pog’ dan kecembungan jaringan lunak penuh N’-Pr-Pog’. Kecembungan jaringan lunak wajah N’-Sn-Pog’ menurut Subtelny bernilai rata-rata 161 dan terjadi peningkatan kecembungan profil jaringan lunak wajah seiring dengan pertambahan usia Gambar 14. 8,39 Universitas Sumatera Utara Gambar 15. Sudut Kecembungan jaringan lunak wajah menurut Subtelny N’-Sn-Pog’. 8

2.3.2.4 Analisis menurut Merrifield Sudut Z

Menurut Merrifield, garis profil wajah merupakan garis yang ditarik dari titik Pogonion kulit Pog’ dengan titik paling depan dari Labrale superior Ls dan Labrale inferior Li. Sudut Z merupakan sudut yang terbentuk oleh perpotongan antara bidang Frankfurt horizontal dan garis profil tersebut Gambar 16. 14,37 Gambar 16. Analisis jaringan l u n a k w a j a h menurut Merrifield Sudut Z. 38 Universitas Sumatera Utara

2.3.2.5 Analisis menurut Holdaway Sudut H

Dokumen yang terkait

Hubungan Lebar Mesiodistal Gigi dengan kecembungan Profil Jaringan Lunak Wajah pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto dengan Deutromelayu

3 95 57

Hubungan Sudut Interinsial dengan Jaringan Lunak Wajah Berdasarkan Analisis Steiner pada Mahasiswa FKG USU Ras Deutro Melayu

2 55 61

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

3 18 64

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

2 9 64

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 13

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 2

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 5

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Hubungan Lebar Mesiodistal Gigi dengan kecembungan Profil Jaringan Lunak Wajah pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto dengan Deutromelayu

0 0 12

HUBUNGAN LEBAR MESIODISTAL GIGI DENGAN KECEMBUNGAN PROFIL JARINGAN LUNAK WAJAH PADA MAHASISWA FKG USU RAS CAMPURAN PROTO DENGAN DEUTROMELAYU

0 0 15