3.8.1.3 Kecembungan profil jaringan lunak dari sefalometri lateral
1. Sefalogram lateral dari sampel ditracing pada kertas asetat dengan
menggunakan pensil 4H diatas tracing box dengan pencahayaan ruangan yang gelap. 2.
Dilakukan penentuan titik-titik jaringan lunak yang digunakan untuk menunjukkan nilai kecembungan profil jaringan lunak wajah berdasarkan analisis
Subtelny, yaitu titik Nasion kulit N’, titik Subnasale Sn dan titik Pogonion kulit Pog’.
3. Titik Nasion kulit N’ dihubungkan dengan titik Subnasale Sn dan titik
Subnasale Sn dihubungkan dengan titik Pogonion kulit Pog’ dengan cara menarik
garis sehingga akan terbentuk satu perpotongan garis antara N’-Sn dan Sn-Pog’. 4.
Sudut dalam yang terbentuk oleh perpotongan garis tersebut diukur dengan menggunakan busur untuk mendapatkan derajat kecembungan profil jaringan lunak
wajah.
Gambar 21. Kecembungan profil jaringan lunak wajah
berdasarkan analisis Subtelny N`-Sn-Pog`.
3.9 Analisis Hasil Penelitian
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan program komputer. Dilakukan uji korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara lebar
Universitas Sumatera Utara
mesiodistal gigi terhadap kecembungan profil jaringan lunak wajah pada mahasiwa FKG USU ras Deutromelayu, baik dilihat dari fotometri maupun sefalometri lateral.
Dilakukan juga uji-t untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara kecembungan profil jaringan lunak wajah mahasiswa FKG USU ras Deutromelayu baik laki-laki
dan perempuan secara fotometri dan sefalometri lateral.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Sampel penelitian berjumlah 40 orang mahasiswa FKG USU ras Deutromelayu yang terdiri dari 22 perempuan dan 18 laki-laki dipilih berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan. Pengukuran dilakukan pada model gigi, foto lateral dan sefalogram lateral.
Pengukuran pada model gigi guna untuk mendapatkan lebar mesiodistal gigi, pengukuran pada foto dan sefalogram lateral guna untuk mendapatkan derajat
kecembungan profil jaringan lunak wajah. Hasil pengukuran pada foto lateral didapatkan rerata derajat kecembungan
profil jaringan lunak wajah mahasiswa FKG USU ras Deutromelayu adalah sebesar 165,4
. Hasil pengukuran pada sefalogram lateral didapatkan rerata derajat kecembungan profil jaringan lunak wajah mahasiswa FKG USU ras Deutromelayu
adalah sebesar 163,4
Tabel 2. Perbandingan rerata derajat kecembungan profil jaringan lunak wajah . Uji-t untuk membandingkan derajat kecembungan profil
jaringan lunak wajah yang ditinjau secara fotometri lateral dengan sefalometri lateral mendapatkan hasil sebesar 0,29 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara derajat kecembungan profil jaringan lunak wajah mahasiswa FKG USU ras Deutromelayu yang ditinjau secara fotometri lateral maupun sefalometri
lateral tabel 2. mahasiswa FKG USU ras Deutromelayu secara fotometri dan sefalometri
lateral. Derajat Kecembungan Profil
Jaringan Lunak Wajah secara Fotometri Lateral
n = 40 Derajat Kecembungan Profil
Jaringan Lunak Wajah secara Sefalometri Lateral
n = 40 Uji – t
Rerata Standar Deviasi
Rerata Standar Deviasi
165,4 0,50
163,4 0,97
0,29 Tabel 3. Perbandingan rerata derajat kecembungan profil jaringan lunak wajah
Universitas Sumatera Utara