BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Rumah Sakit
Menurut Trisnantoro 2005, Rumah Sakit adalah suatu tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan serta dapat
dimanfaatkan untuk tenaga kesehatan dan penelitian. Menurut Laksono Trisnantoro 2005, sebagai dampak berbagai
perubahan lingkungan global, peranan rumah sakit sudah bergeser dari lembaga sosial menjadi lembaga usaha. Anggapan tradisional
masyarakat umumnya menganggap rumah sakit milik pemerintah adalah rumah sakit yang segala sesuatunya diatur oleh pemerintah.
Dengan adanya PPK-BLU RSUD diberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan tanpa harus terikat lagi dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2003 yang sudah di ubah dengan Nomor 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, dengan adanya hak tersebut maka RSUD diberi kewajiban untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik, kinerja keuangan,
kinerja manfaat bagi masyarakat dan sanggup di audit akuntan publik. 2.
Penggolongan Rumah Sakit Rumah sakit di Indonesia berasal dari suatu sistem yang berbasis
pada rumah sakit militer, yang diikuti oleh rumah sakit keagamaan dan
35
kemudian berkembang menjadi rumah sakit pemerintah serta menunjukkan aspek sosial yang memberikan pengaruh besar pada
persepsi masyarakat mengenai rumah sakit. Penggolongan rumah sakit menurut Trisnantoro, 2005, rumah
sakit dapat digolongkan menjadi enam golongan, yaitu: a.
Rumah sakit milik pemerintah. Ada dua jenis rumah sakit milik pemerintah, yaitu rumah
sakit milik pemerintah pusat RSUP dan rumah sakit milik pemerintah provinsi dan daerah RSUD.
b. Rumah sakit milik militer.
Sebagaian besar rumah sakit di Indonesia berasal dari program pelayanan kesehatan milik militer dimasa kolonial
Belanda, contohnya adalah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto RSPAD Gatot Subroto.
c. Rumah sakit milik swasta milik yayasan keagamaan dan
kemanusiaan. Rumah sakit keagamaan akan menjadi lembaga usaha yang
praktis untuk mencari keuntungan atau menghidupi sumber daya manusia, tempat bagi sebagian dokter spesialis untuk
meningkatkan pendapatan setinggi-tingginya dan tempat penjualan industri farmasi.
d. Rumah sakit swasta milik dokter.
Kepemilikan rumah sakit oleh dokter biasanya bersumber dari prestasi klinis seorang dokter.
e. Rumah sakit swasta milik perusahaan yang mencari
keuntungan. Rumah sakit dianggap sebagai tempat yang menarik dan
potensial untuk menghasilkan keuntungan. f.
Rumah sakit milik Badan Usaha Milik Negara. Beberapa Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai
rumah sakit, misalnya Pertamina, PT Aneka Tambang, PT Pelni, dan berbagai perusahaan perkebunan.
3. Pengertian Tarif
Menurut Trisnantoro 2005 tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang berdasarkan
pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut rumah sakit bersedia memberikan jasa kepada pasien. Sedangkan menurut RA Supriyono
1989, tarif didefinisikan sebagai sejumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau
jasa yang dijual atau diserahkan. Tarif rumah sakit merupakan aspek yang sangat diperhatikan oleh
rumah sakit swasta juga oleh rumah sakit pemerintah. Bagi rumah sakit pemerintah, tarif ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan atau Pemerintah Daerah, sehingga tidak dapat