Uji Sifat Fisik Krim

F. Uji Sifat Fisik Krim

1. Pemeriksaan Kestabilan Fisik Sediaan krim diamati secara organoleptis untuk mengetahui homogenitas, warna dan bau setiap minggu selama 8 delapan minggu pada suhu kamar. Pengujian homogenitas krim bertujuan untuk mengetahui meratanya atau homogennya partikel-partikel dalam krim. Suatu emulsi juga harus selalu dicek tentang adanya tanda-tanda terjadinya creaming, koalesen dan pertumbuhan bakteri. Creaming terjadi ketika partikel terflokulasi dan konsentrasi salah satu fase meningkat. Creaming dapat dilihat ketika partikel minyak bersama-sama naik ke permukaan krim Allen et al, 1997. 2. Uji Tipe Krim Suatu krim, karena bentuknya yang berupa emulsi, maka dilakukan pengujian tipe emulsi. Pengujian tipe krim dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan metode pewarnaan Lachman et al, 1994. 3. Uji Daya Sebar Krim Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan krim mampu menyebar saat dioleskan dan kelunakan krim saat dioleskan Triayu, 2009. 4. Uji daya Lengket Krim Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan krim dapat melekat pada kulit Triayu, 2009. 5. Pemeriksaan pH Sediaan krim diukur nilai pH-nya menggunakan pH meter setiap minggu selama delapan minggu pada suhu kamar. Pemeriksaan pH adalah 16 commit to user salah satu bagian dari kriteria pemeriksaan fisika-kimia dalam memprediksi kestabilan sediaan krim, dimana profil pH menentukan stabilitas bahan aktif dalam suasana asam atau basa Lachman et al,1994. pH kulit berkisar antara 4,8 hingga 5 - 10 Troy et al dalam Padmadisastra dkk, 2007. 6. Uji Viskositas Pengujian dilakukan untuk mengetahui kekentalan dan tahanan cairan untuk mengalir. Makin tinggi viskositas, makin tinggi tahanan untuk mengalir Triayu, 2009. 7. Uji Iritasi dan kesukaan Uji kesukaan dilakukan untuk mengetahui formulasi manakah yang disukai oleh responden. Pengujian iritasi digunakan untuk mengetahui apakah krim yang dibuat dapat menimbulkan iritasi setelah dioleskan. Pengujian ini menggunakan 20 orang responden dengan usia antara 18-30 tahun.

G. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN KRIM MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS Formulasi Sediaan Krim Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Dengan Basis Vanishing Cream Dan Uji Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphylococcus epidermidis.

0 4 12

UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Canangium odoratum Baill) TERHADAP DAYA BUNUH LARVA NYAMUK Culex quinquefasciatus.

0 0 5

PENGARUH FORMULASI CETYL ALCOHOL TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKTIVITAS LOTION MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odoratum (Lmk.) Hook. & Thoms.) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 1 17

UJI AKTIVITAS GEL MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Canangium odoratum (Lmk.) Hook. & Thoms) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 3 16

UJI AKTIVITAS SALEP MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Canangium odoratum Baill) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 3 20

PENGARUH TIPE BASIS KRIM MINYAK DALAM AIR (M/A) DAN AIR DALAM MINYAK (A/M) TERHADAP SIFAT FISIK Pengaruh Tipe Basis Krim Minyak Dalam Air (M/A) Dan Air Dalam Minyak (A/M) Terhadap Sifat Fisik Dan Kecepatan Pelepasan Benzokain.

0 2 13

FORMULASI KRIM EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Formulasi Krim Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) : Uji Sifat Fisik Dan Aktivitas Antibakteri Staphylococcus epidermidis.

0 4 12

FORMULASI KRIM EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Formulasi Krim Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) : Uji Sifat Fisik Dan Aktivitas Antibakteri Staphylococcus epidermidis.

1 2 16

Pengaruh Ekstrak Bunga Kenanga (Canangium odoratum Baill.) terhadap Aedes aegypti L.

0 0 6

Pengaruh Penambahan Asam Oleat Terhadap Stabilitas dan Daya Repelan Minyak Atsiri Bunga Kenanga (Canangium odoratum Baill) Dalam Basis Cold Cream Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Betina - Repository Universitas Ahmad Dahlan

0 0 10