Hasil Penyulingan Bunga Kenanga Canangium odoratum, Baill. dan Hasil Pembuatan Krim

adalah antara 5-10 tahun. Bunga yang dipetik adalah bunga yang sudah berwarna kuning dan bunga yang mulai menguning, karena saat itulah kandungan minyak atsiri dalam bunga masih banyak. Seperti yang diuraikan oleh Sumarni, bahwa bunga kenanga yang masih berwarna hijau menghasilkan minyak atsiri yang bermutu jelek. Hasil pemetikan bunga kenanga yang diperoleh sebanyak 600 gram. Bunga kenanga ini selanjutnya dilakukan penyulingan untuk mendapatkan minyak atsiri.

B. Hasil Penyulingan Bunga Kenanga Canangium odoratum, Baill. dan

Pengujian Minyak Kenanga Penyulingan Bunga Kenanga Canangium odoratum, Baill dilakukan segera setelah bunga dipetik agar kandungan minyak atsiri dari bunga tidak banyak yang berkurang karena menguap. Hasil penyulingan 600 gram bunga kenanga yang dilakukan selama 4 jam diperoleh minyak kenanga seberat 4,87 gram. Perolehan minyak atsiri saat penyulingan dari waktu ke waktu semakin berkurang, hal ini karena semakin lama, kandungan minyak atsiri dalam bunga kenanga semakin berkurang, sehingga minyak atsiri yang tersuling pun semakin berkurang pula. Minyak atsiri yang telah tersuling dan telah dipisahkan dari air, kemudian disimpan dalam wadah yang terhindar dari sinar matahari untuk menghindari kerusakan minyak kenanga. Hasil perhitungan rendemen minyak atsiri diperoleh hasil 0,81. Minyak Kenanga yang diperoleh selanjutnya dilakukan pengukuran indeks bias dengan menggunakan refraktometer tipe WAY-18 Digital Abbe Refractometer . Pengukuran indeks bias merupakan salah satu cara untuk mengetahui kemurniaan minyak atsiri. Minyak kenanga memiliki nilai indeks 30 commit to user bias standart 1,5041 Price and Price, 1995. Hasil pengukuran indek bias diperoleh 1,3426 dan dapat diketahui minyak kenanga memiliki kemurniaan 89,26. Nilai indeks bias yang belum sesuai dengan nilai standar ini kemungkinan dikarenakan masih adanya kandungan air dalam minyak, mengingat minyak hasil pengulingan yang diperoleh masih bercampur dengan air.

C. Hasil Pembuatan Krim

Krim Susu Aromaterapi Bunga Kenanga Cana ngium odoratum, Baill dibuat dalam 3 tiga formulasi dengan formulasi bahan sama, hanya saja dengan perbandingan jumlah fase air dan fase minyak yang berbeda. Krim yang diperoleh dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 5. Hasil formulasi krim aromaterapi minyak bunga kenanga Canangium odoratum, Baill. dengan basis krim susu Keterangan: F1: Formulasi 1, fase air : fase minyak, 67 : 33 F2: Formulasi 2, fase air : fase minyak, 65,5 : 34,5 F3: Formulasi 3, fase air : fase minyak, 64,6 : 35,4 Hasil pembuatan krim susu aromaterapi bunga kenanga ditunjukka pada Tabel II. Hasil pembuatan krim susu aromaterapi bunga kenanga memberikan 3 formulasi krim dengan warna putih susu, bau kenanga khas dan memiliki konsistensi yang berbeda. F1 F2 F3 31 commit to user Tabel II. Hasil Pembuatan Krim Formulasi Aspek Penilaian Warna Tipe Emulsi Bau Konsistensi F1 PS MA KK Sangat lunak, mudah dituang seperti lotion, homogen F2 PS MA KK Lunak, agak sukar dituang seperti lulur mandi, homogen F3 PS MA KK Konsistensi agak padat, seperti salep, sukar dituang, homogen Keterangan: F1: Formulasi 1 PS: Putih Susu F2: Formulasi 2 MA: Minyak dalam Air F3: Formulasi 3 KK: Khas Bunga Kenanga Formulasi 1 mengandung prosentase fase air yang banyak dan fase minyak yang paling sedikit diantara ketiga formulasi, oleh karenanya konsistensi Formulasi 1 lebih lunak dan lebih mudah dituang bila dibandingkan dengan dua formulasi lain. Formulasi 1 memiliki konsistensi yang lunak, seperti lotion, mudah dituang dan homogen. Formulasi 2 memiliki konsistensi agak padat dibandingkan dengan Formulasi 1, agak sukar dituang, seperti lulur dan homogen. Formulasi 3 menghasilkan krim dengan konsistensi yang lebih padat lagi dari Formulasi 2, konsistensi seperti salep, sukar dituang dan homogen. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam pembuatan krim, prosentase bahan-bahan krim akan mempengaruhi konsistensi krim yang dihasilkan. Seluruh formulasi yang dibuat memberikan hasil berupa krim dengan tipe krim minyak dalam air ma yang diketahui dari hasil pemeriksaan tipe krim yang dilakukan dengan metode pewarnaan. Tipe krim ini mengandung jumlah komponen air yang lebih banyak dibandingkan dengan komponen minyak. Krim diberikan pewarna Methylen Blue dan Sudan III dan diperiksa dibawah mikroskop. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa penyebaran warna biru dari methylen blue dalam krim lebih merata dibandingkan dengan 32 commit to user penyebaran warna merah Sudan III pada krim. Hasil ini menunjukkan bahwa krim yang dibuat merupakan krim dengan tipe minyak dalma air ma.

D. Hasil Pengujian Krim

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN KRIM MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS Formulasi Sediaan Krim Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Dengan Basis Vanishing Cream Dan Uji Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphylococcus epidermidis.

0 4 12

UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Canangium odoratum Baill) TERHADAP DAYA BUNUH LARVA NYAMUK Culex quinquefasciatus.

0 0 5

PENGARUH FORMULASI CETYL ALCOHOL TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKTIVITAS LOTION MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odoratum (Lmk.) Hook. & Thoms.) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 1 17

UJI AKTIVITAS GEL MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Canangium odoratum (Lmk.) Hook. & Thoms) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 3 16

UJI AKTIVITAS SALEP MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Canangium odoratum Baill) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 3 20

PENGARUH TIPE BASIS KRIM MINYAK DALAM AIR (M/A) DAN AIR DALAM MINYAK (A/M) TERHADAP SIFAT FISIK Pengaruh Tipe Basis Krim Minyak Dalam Air (M/A) Dan Air Dalam Minyak (A/M) Terhadap Sifat Fisik Dan Kecepatan Pelepasan Benzokain.

0 2 13

FORMULASI KRIM EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Formulasi Krim Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) : Uji Sifat Fisik Dan Aktivitas Antibakteri Staphylococcus epidermidis.

0 4 12

FORMULASI KRIM EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Formulasi Krim Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) : Uji Sifat Fisik Dan Aktivitas Antibakteri Staphylococcus epidermidis.

1 2 16

Pengaruh Ekstrak Bunga Kenanga (Canangium odoratum Baill.) terhadap Aedes aegypti L.

0 0 6

Pengaruh Penambahan Asam Oleat Terhadap Stabilitas dan Daya Repelan Minyak Atsiri Bunga Kenanga (Canangium odoratum Baill) Dalam Basis Cold Cream Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Betina - Repository Universitas Ahmad Dahlan

0 0 10