BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Minyak Bunga Kenanga
1. Sistematika Tanaman
Minyak Bunga Kenanga diperoleh dari penyulingan bunga Kenanga Canangium odoratum Baill..
Gambar 1. Bunga Kenanga Canangium odoratum, Baill.
Kedudukan Bunga Kenanga Canangium odoratum Baill. dalam
sistematika tumbuhan, adalah sebagai berikut:
a. Kingdom
: Plantae b.
Divisi : Spermatophyta
c. Sub Divisi : Angiospermae
d. Kelas
: Dicotyledonae e.
Ordo : Ranunculales
f. Famili
: Annonaceae g.
Genus : Cananga
h. Spesies
: Canangium odoratum Baill. Anonim, 2009.
5
commit to user
2. Nama Lain
Kenanga di beberapa negara lain, dikenal dengan nama Canang Odorant Prancis, Karumugai India, Kadantyan Myanmar, Chenanga Malaysia
dan Ilang – ilang Filipina Maner dan Elevitch, 2006. Beberapa daerah di Indonesia, mengenal kenanga dengan nama Kenanga Aceh, Jawa Tengah,
Selanga Gayo, Ngana-ngana Nias, Ingona Minangkabau, Salapin Sumatera Timur, Kupa Apale Sumatera Barat, Kupa lena Sumatera
Selatan, Kananga Sunda, Madura,Bima, Bugis, Sandat Bali, Sasak, Tenaga Sawu, Bunga Kacik Roti, Lalingiran Sulawesi Utara,
Lomulilano Buru Anonim, 2009.
3. Morfologi Tanaman
Pada umumnya tanaman berbentuk pohon atau perdu dengan dahan yang bercabang, memiliki batang tunggal dan batang yang lembut dan
berwarna putih sampai kelabu. Kenanga berbunga disepanjang tahun, dengan bunga yang terletak pada ujung dahan, 4-12 tandang bunga. Bunga
berbau harum, awalnya berwarna hijau kekuningan dan berwarna kuning terang sampai kuning coklat saat berumur matang Maner dan Elevitch,
2006. Pohon Kenanga mempunyai habitus yang tinggi, semula tumbuh di Filipina, tetapi sekarang banyak tumbuh di Asia tropis Koensoemardiyah,
2009.
4. Kandungan Kimia dan Khasiat Minyak Bunga Kenanga
Bunga Kenanga mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping minyak atsiri
.
Minyak atsiri bunga kenanga mengandung hidrokarbon,
alkohol monoterpenol,
sesquiterpenol, fenol
6
commit to user
eugenol,isoeugenol, ester dan fenil metil ester Price dan Price, 1995. Minyak Kenanga mengandung ester-ester dari asam format, asetat, valerat,
benzoate, terpenoid, linalool, nerol, farnesol, dan karsiofilena Gunawan dan Sri Mulyani, 2004.
Bau minyak bunga kenanga sangat harum, khas bunga kenanga. Sebagai aromaterapi, minyak atsiri ini sangat kuat dalam merelaksasi badan
dan pikiran, menurunkan tekanan darah, berlaku sebagai anti depresan dan mempunyai sifat afrodisik dan biasa digunakan untuk pijat dan mandi
penderita insomnia, digunakan pada minyak rambut untuk melindungi rambut dari kerusakan Koensoemardiyah, 2009. Minyak bunga kenanga
juga berkhasiat sebagai antiseptik, antispasmodik, balancing, calming, tonikum, reproductive tonic, dan sedatif Shirley Price dan Len Price,
1995. Minyak bunga kenanga juga berkhasiat untuk menyembuhkan jerawat, cocok untuk semua jenis kulit, mengatasi kerontokan rambut dan
sakit menjelang menstruasi. Minyak bunga kenanga dapat digunakan untuk mandi, pijat, wewangian, pengharum ruangan dan perawatan kulit Balkam,
2001, B.
Aromaterapi
1. Definisi Aromaterapi
.Aromaterapi merupakan salah satu bentuk pengobatan alternatif yang menggunakan cairan volatil dari zat – zat tumbuhan, dikenal dengan nama
minyak essensial, dan komponen aromatik lain dari tumbuhan, dengan tujuan untuk merubah perasaan atau kesehatan seseorang Shaikh A.R., et
al , 2010. Minyak atsiri merupakan minyak alami yang diambil dari
7
commit to user
tanaman aromatik. Minyak jenis ini dapat digunakan sebagai minyak pijat, inhalasi, produk untuk mandi dan parfum Koensoemardiyah, 2009.
Di Indonesia terutama di Jawa, banyak obat dan pengobatan tradisional memanfaatkan aroma, hanya saja kebanyakan masih dalam bentuk herbal.
Di Eropa, aromaterapi digolongkan sebagai terapi komplementer, yaitu sebagai pendamping terapi konvensional Koensoemardiyah, 2009.
2. Metode Penggunaan dan Cara Kerja Aromaterapi
Minyak aromaterapi pada umumnya digunakan melalui tiga jalur, yaitu jalur pencernaan, jalur penciuman dan jalur penyerapan kulit.
Penggunaan melalui saluran pencernaan dapat dilakukan melalui mulut ingesti dan melalui dubur atau vaginal. Penggunaan melalui mulut sangat
jarang dilakukan, sedangkan penggunaan melalui rektal atau vaginal, biasanya diberikan dalam bentuk suppositoria untuk pengobatan irritable
bowel syndrome , wasir, infeksi liang vagina dan keputihan. Pada metode ini,
minyak essensial akan langsung diserap tubuh, untuk selanjutnya dibawa oleh sirkulasi darah dan limfatik menuju ke susunan syaraf pusat SSP, dari
sini akan dikirim pesan menuju organ yang mengalami gangguan atau ketidakseimbangan. Pada penggunaan metode ini, perlu diperhatikan jumlah
dosis yang diberikan mengingat pada metode ini, minyak atsiri langsung masuk ke sirkulasi darah, serta perlu diperhatikan minyak essensial dan zat
pembawa yang digunakan, untuk menghindari iritasi pada mukosa Primadiati, 2002.
Penggunaan melalui penciuman merupakan cara yang paling cepat dan efektif dalam menanggulangi gangguan emosional. Saat minyak essensial
8
commit to user
dihirup, molekul aromatik akan dibawa ke ujung hidung dan melalui rambut getar yang berfungsi sebagai reseptor. Selanjutnya, reseptor ini akan
mengantarkan pesan elektrokimia ke SSP, dan akan mengaktifkan pusat emosi dan daya ingat seseorang, yang selanjutnya akan mengantarkan pesan
balik ke seluruh tubuh melalui sitem sirkulasi. Penerimaan pesan tersebut dirubah ke dalam suatu aksi dan mengakibatkan rilisnya euphoria, relaksasi
dan sedatif Price dan Price, 1995. Penggunaan melalui kulit biasa digunakan dengan jalan pemijatan. Cara
kerja pada jalur ini sama seperti pada penggunaan melalui pencernaan. Secara fisiologis, penyerapan minyak essensial melalui kulit akan
mempengaruhi kerja susunan saraf dan sistem sirkulasi limfatik setelah minyak essensial tersebut memasuki lapisan epidermis. Begitu menembus
lapisan epidermis, molekul minyak atsiri dapat dengan mudah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Minyak essensial yang dioleskan melalui pemijatan
dapat mempengaruhi sistem tubuh dalam beberapa jam, hari atau minggu, tergantung pada kondisi kulit Primadiati, 2002. Aplikasi topikal biasanya
diterapkan dengan pijat yang dilakukan oleh ahlinya, dan digunakan minyak pijat yang mengandung minyak atsiri 15 – 20 tetes dalam 50 ml minyak
pembawa atau krim Koensoemardiyah, 2009. Pemijatan dapat melonggarkan otot-otot dan jaringan yang tersumbat. Kulit akan bereaksi
bila dipijat, ujung-ujung saraf juga akan mengadakan komunikasi dengan organ-organ di dalam tubuh untuk menghasilkan efek stimulasi atau
relaksasi, tergantung pada minyak yang digunakan Primadiati, 2002. Manfaat fisiologi dari pemijatan diperkirakan mampu meningkatkan
9
commit to user
sirkulasi darah dan sirkulasi limfa, menurunkan denyut jantung, menurunkan tekanan darah, mengendurkan otot yang tegang serta
menghilangkan keram Price dan Price,1995. 3.
Manfaat Aromaterapi Secara farmakologi, aromaterapi bekerja di dalam tubuh manusia
melalui dua sistem, yaitu sistem syaraf dan sistem sirkulasi. Melalui sistem syaraf yang mengantarnya, sistem syaraf akan mengenali bahan aromatik,
sehingga sistem syaraf vegetatif, yaitu sistem syaraf yang berfungsi mengatur fungsi organ, seperti mengatur denyut jantung, pembuluh darah
dan pencernaan akan terangsang. Melalui sistem sirkulasi, aromaterapi bekerja melalui fungsi humoral, yang selanjutnya akan merangsang fungsi
hormonal dalam tubuh, dan sistem hormonal ini bekerja sama dengan sistem syaraf untuk mengontrol dan mengkoordinasi aktifitas organ tubuh
Primadiati, 2002. Pada sebuah konferensi perawat tahun 1991, dilaporkan bahwa
penggunaan minyak essensial dan pemijatan mampu menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, serta pada pasien kanker, metode ini dilaporkan
mampu meringankan perasaan tertekan, rasa damai dan ketenangan Price dan Price, 1995. Penelitian pada aromaterapi menunjukkan bahwa,
aromaterapi mampu mempengaruhi aktifitas lokomotor atau aktifitas gerak pada mencit, sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh William N.
Dember dan Joel S. Warm menunjukkan bahwa tingkat kesigapan bekerja pada ruangan yang diberikan aromaterapi meningkat secara drastis
Primadiati, 2002.
10
commit to user
4. Cara Memperoleh Minyak Aromaterapi
Minyak aromaterapi dapat diperoleh dengan berbagai cara, dari mulai cara yang sederhana sampai dengan yang paling canggih, diantaranya adalah
dengan metode cold expression, effleurage, maserasi, ekstraksi solven, destilasi uap dan cara destilasi lain Primadiati, 2002.
Diantara metode isolasi, yang paling lazim dilakukan adalah metode destilasi. Beberapa metode destilasi yang popular dilakukan diberbagai
perusahaan industri penyulingan minyak atsiri, antara lain sebagai berikut: a.
Metode destilasi kering, yaitu penyulingan langsung dari bahannya tanpa menggunakan air. Metode ini dilakukan untuk bahan tanaman kering dan
minyak-minyak yang tahan pemanasan misalnya oleoresin. b.
Destilasi air, meliputi destilasi air dan uap air langsung. Metode ini dilakukan untuk bahan kering maupun segar dan terutama digunakan
untuk minyak-minyak yang dapat rusak akibat panas kering Gunawan dan Mulyani, 2004. Selama proses destilasi tumbuhan aromatik
dimasukkan dalam rebusan air. Tekanan dan uap panas yang tinggi akan mendesak kantong sel untuk
membuka dan melepaskan bahan aromatik. Proses penyulingan ini akan menghasilkan gelembung uap essensial untuk kemudian disalurkan ke pipa
pendingin dan uap mengembun menjadi air dan minyak essensial. Hasil ini kemudian ditampung dalam wadah, karena air dan minyak esensial tidak
dapat bercampur, minyak esensial akan mengambang dipermukaan dan dengan mudah dipisahkan dari lapisan air. Jumlah minyak esensial yang
11
commit to user
dihasilkan tergantung pada empat variabel, yaitu waktu destilasi, suhu, tekanan, dan jenis bahan yang digunakan Primadiati, 2002.
C. Susu