18
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu
pengetahuan serta
teknologi mengakibatkan
persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Globalisasi tersebut membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan seperti bidang ekonomi, sosial
dan budaya. Khususnya fenomena ekonomi mempunyai implikasi yang luar biasa terhadap tatanan kerjasama dan persaingan bisnis serta peranan
pemerintah di berbagai penjuru dunia. Perekonomian dunia semakin hari semakin meluas, hal tersebut
terbukti dengan berdirinya
Asean Free Trade Area
AFTA pada tahun 2003. Dengan diberlakukannya pasar bebas ASEAN AFTA akan muncul peluang
bagi dunia usaha. Perdagangan internasional yang sering disebut dengan kegiatan ekspor impor terjadi karena kebutuhan akan barang yang tidak
terdapat pada suatu negara dan negara tersebut dapat memperoleh barang yang lebih murah harganya dan lebih baik mutunya dari negara lain.
Kegiatan ekspor mempunyai nilai ekonomi yang penting bagi perkembangan industri maupun pemerintah. Manfaat yang diperoleh dari
adanya perdagangan internasional bagi suatu negara akan mendorong negara tersebut untuk memacu transaksi ekspor keluar negeri sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara.
19
Transaksi ekspor sangat penting bagi negara Indonesia yaitu untuk menambah cadangan devisa dan untuk mengurangi tingkat pengangguran
karena banyaknya lapangan pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas dalam ekspor.
Di dalam melakukan ekspor setiap eksportir harus dapat menetapkan dengan teliti berapa harga produk yang diekspor tersebut. Agar harga produk
yang diekspor tersebut tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah sehingga dapat bersaing diperdagangan internasional. Maka didalam melakukan
ekspor seorang eksportir harus memahami dan mampu mengendalikan harga jual
dengan mengendalikan
biaya, volume
penjualan dengan
mempertimbangkan kesepakatan antara eksportir dengan
buyer
di luar negeri. Dengan begitu eksportir akan mampu menghadapi pesaing dalam
upaya memasuki pasar ekspor dengan memperoleh tingkat keuntungan yang dijadikan sasaran usaha. Jika perusahaan menginginkan untuk tetap eksis,
perusahaan membutuhkan manajemen yang dapat bekerja dengan baik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan Sugiyarsih, 2005: 1.
Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda- beda. Namun salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan
adalah memperoleh laba atau keuntungan. Tujuan ini dapat dicapai apabila perusahaan dapat melakukan penjualan sesuai dengan yang telah
direncanakan.
20
Perubahan teknologi yang semakin pesat menyebabkan arus informasipun semakin cepat sampai kepada masyarakat, sehingga masyarakat
sebagai konsumen akan semakin kolektif dalam memilih suatu produk yang harganya murah tetapi mutunya baik. Keadaan ini memaksa para produsen
untuk melihat kembali strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan bisnis mereka, apakah masih sesuai dengan keadaan saat ini atau tidak. Kebijakan-
kebijakan ini tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan perusahaan dalam menentukan produk.
Kebijakan mengenai harga jual suatu produk sangatlah penting. Karena harga jual akan langsung berpengaruh terhadap besarnya volume penjualan
dan laba yang ingin dicapai perusahaan. Bila harga jual yang ditawarkan perusahaan dianggap wajar atau bahkan lebih rendah dibanding harga yang
ditawarkan oleh perusahaan sejenis, pembeli akan menerima harga tersebut dan akan memutuskan untuk membeli produk perusahaan. Begitu pula
sebaliknya. Jika harga jual yang ditawarkan lebih tinggi dari harga yang ditawarkan oleh perusahaan lain sejenis, pembeli akan memilih membeli
diperusahaan lain yang harganya lebih rendah. Hal ini akan mempengaruhi volume penjualan dan laba perusahaan Doni Irmansyah, 2005: 1
Umumnya harga jual sudah terbentuk dipasar karena pertimbangan permintaan dan penawaran dipasar tersebut. Oleh karena itu untuk memasuki
pasar tertentu faktor yang harus dipertimbangkan adalah apakah biaya penuh produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan memungkinkan perusahaan
untuk memasuki pasar tersebut, dengan harga jual yang terbentuk berdasarkan
21
perbandingan harga jual yang terbentuk dipasar dengan biaya penuh produk atau jasa, manajer penentu harga jual akan menghadapi tiga kemungkinan
seperti berikut ini Mulyadi, 2001: 348 : Jika biaya penuh produk atau jasa perusahaan melebihi harga jual yang
terbentuk dipasar tertentu, perusahaan tidak mungkin memasuki pasar tersebut, karena kerugian akan terjadi.
1. Jika biaya penuh produk atau jasa ditutup dengan harga jual yang
terbentuk dipasar, namun harga jual tersebut belum mampu menghasilkan laba yang memadai jika dibandingkan dengan investasi, maka perusahaan
tidak mungkin memasuki pasar tersebut. 2.
Jika kemungkinan 1 dan 2 akan dihadapi, perusahaan dapat merancang program untuk mengubah proses produksi dan kegiatan pemasaran agar
biaya penuh untuk memproduksi dan memasarkan produk dan jasa, yang dengan harga jual tertentu terbentuk dipasar, perusahaan akan mampu
menutup seluruh biaya penuh dan mampu menghasilkan laba yang sepadan dengan investasi.
PT. Mondrian dalam menentukan harga jual produk ekspor menggunakan pendekatan dengan metode
cost-plus mark up seller market price
. Dalam penetapan harga jual seperti ini, harga jual untuk ekspor ditetapkan atas dasar perhitungan total biaya ditambah dengan persentase laba
profit
yang diharapkan.
22
Di dalam melaksanakan ekspor PT. Mondrian harus memperhatikan dengan teliti harga produk yang akan diekspor, karena hal tersebut akan
menentukan laba yang akan diperoleh perusahaan. Yaitu dengan mengendalikan biaya, volume penjualan serta memperhatikan incoterms yang
disepakati oleh PT. Mondrian dengan
buyer
. Maka berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui dan
mempelajari bagaimana proses penentuan harga jual produk ekspor dengan menggunakan metode
cost-plus mark up
yang dilakukan oleh PT. Mondrian dengan judul,
“PENERAPAN METODE COST-PLUS MARK UP DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK EKSPOR PADA PT. MONDRIAN
DI KLATEN ”
B. Perumusan Masalah