Kerangka Teori dan Konsepsi Fungsi Teori

36 disini tidak dikaitkan dengan kesadaran interaksi dengan lingkungan. 18 Sedangkan buku lainnya yaitu Etika dan Filsafat Komunikasi yang ditulis oleh Muhamad Mufid. Buku ini menjelaskan tentang etika atau moral dan filsafat dalam berkomunikasi dengan baik. Pembahasan disini hanya menjelaskan kesadaran bertanggungjawab dalam berinteraksi dengan siapapun. Namun buku ini tidak dijelaskan tentang etika berkomunikasi dengan lingkungan, tetapi hanya berinteraksi dengan sesama manusia. 19 Pembahasan tentang interaksi manusia dengan air serta membangun kesadaran dalam berinteraksi dengan air, begitu juga pembahasan yang menghubungkan teori interaksi dalam komunikasi dengan ayat-ayat Alquran, untuk menjelaskan interaksi manusia dengan non manusia, belum ada pembahasan secara khusus. Maka berdasarkan inilah perlu adanya sebuah pembahasan yang menjelaskan tentang interaksi manusia dengan air yang dapat membentuk sebuah konsep komunikasi islam yang menghubungkan adanya interaksi manusia dengan non manusia, salah satunya adalah air sebagai kebutuhan sangat penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Dalam pembahasan ini diharapkan manusia dapat memahami hubungan dengan air, jenis dan bentuk interaksi yang terjadi antara manusia dengan air serta responnya, sehingga membuktikan bahwa air adalah sahabat hidup manusia.

B. Kerangka Teori dan Konsepsi

Karangka teori dan konsepsi dibentuk dalam karangka fikir yang dirumuskan dalam kajian ini sebagaimana pada gambar berikut: 18 Muhammad `Utsman Najati, Al-qur`an wa`Ilm an-Nafs, terj: Hedi Fajar, Psikologi Qurani: Dari Jiwa Hingga Ilmu Laduni, cet. 1, Bandung: Marja, 2010, h. 13 19 Muhamad Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi, cet. 1, Jakarta: Kencana, 2009, h. vii 37

C. Fungsi Teori

Sebelum menjelaskan tentang pembahasan masalah kajian teori, perlu dipahami secara dasar tentang untuk apa teori itu sendiri, atau apa fungsi teori sebenarnya. Adapun fungsi teori dalam ilmu komunikasi secara rinci, memahami dari Abraham Kaplan, sebagaimana dijelaskan oleh S. Djuarsa Sendjaja, bahwa sifat dan tujuan teori bukan hanya untuk menemukan fakta yang tersembunyi, tetapi juga untuk memahami cara melihat fakta, mengorganisasikan serta merepresentasikan fakta tersebut. Sebenarnya suatu teori harus sesuai dengan hukum alam itu sendiri, dengan demikian teori yang baik adalah teori yang sesuai Manusia Interaksi yang dilakukan: 1. Hubungan dengan air atas dasar kebutuhan QS. Al-Anbiya` ayat 30 2. Menggunakan dengan aturan dan keperluan yang benar, QS. Al- Mursalat ayat 27 3. Kesadaran untuk menjaganya supaya tidak rusak QS. Al- Baqarah ayat 11 4. Mensyukuri adanya air QS. An-Nahl ayat 14 5. Mengendalikan sesuai dengan sifatnya QS. Al- Furqan ayat 48-49 Pesan Konsep Air 1. Tidak mempunyai bentuk khusus tetapi mengikuti bentuk lainnya 2. Penunjang kehidupan 3. Menyuburkan 4. Menumbuhkan 5. Sumber rezeki Air 1. Air sebagai sahabat yang setia. 2. Air bersifat lembut namun tegas. 3. Kesadaran memanfaatkan air dengan baik perlu dilestarikan. 4. Air akan marah apabila tidak digunakan secara profesional. 5. Air merespon apa pun yang dikomunikasikan kepadanya. 6. Bencana yang disebabkan oleh air bukanlah musibah dan kelebihan air, tetapi manusia tidak sadar dalam memanfaatkan air dengan benar. Media Media adalah tempat yang layak digunakan kepada air sehingga menghasilkan bentuk yang teratur 38 dengan realitas kehidupan. Teori yang baik adalah teori yang konseptualisasi dan penjelasannya didukung oleh fakta serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Adapun jika sebuah teori tidak sesuai dengan realitas fakta yang sesuai dengan hukum alam itu sendiri, maka keberlakuannya teori tersebut diragukan ketepatannya. 20 Adapun memahami dari penjelasan yang dikemukakan oleh Littlejohn menyatakan ada 9 sembilan fungsi dari teori tersebut, antara lain : 1. Mengorganisasikan dan menyimpulkan pengetahuan tentang teori. Hal ini berarti dalam mengamati realitas penjelasan sebuah tidak boleh melakukan sepotong-sepotong tidak lengkap penjelasan. Namun dalam hal ini sebuah teori perlu mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan nyata. Pola-pola dan hubungan-hubungan pada teori harus dapat dicari dan ditemukan. Pengetahuan yang diperoleh dari pola atau hubungan itu kemudian disimpulkan menjadi teori. Adapun hasil teori akan dapat dipakai sebagai rujukan atau dasar bagi upaya-upaya studi berikutnya. 2. Pemusatan atau fokus teori. Hal ini di samping fungsinya untuk mengorganisasikan data, teori juga berfungsi untuk memusatkan perhatian kepada beberapa variabel secara tertentu, tidak sembarang. Analoginya, seperti melihat peta, dimana hanya bagian-bagian tertentu saja dengan lingkungan sekitarnya yang diperhatikan, dan tidak perlu melihat wilayah lainnya. Intinya, apa yang akan dilihat dan diperhatikan, itulah yang menjadi titik perhatian teori. 3. Menjelaskan teori. Teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang diamatinya. Misalnya mampu menjelaskan pola-pola hubungan dan menginterpretasikan peristiwa-peristiwa tertentu. Teori memberikan penunjuk jalan bagi penafsiran, penjelasan, dan pemahaman. Selanjutnya teori akan kompleksitas hubungan antar manusia. Dengan memahami atau membicarakan fungsi-fungsi teori tentang hubungan antar manusia, 20 S. Djuarsa Sendjaja, Materi Pokok Teori Komunikasi, cet. 1, Jakarta: Universitas Terbuka, 1994, h. 11 39 maka variabel-variabel yang terlibatnya pun sangat beragam, keseragaman aspek kehidupan manusia itu sendiri yang serba beda dan unik. 4. Pengamatan teori. Teori tidak sekedar memberi penjelasan, tapi juga memberikan petunjuk bagaimana cara mengamatinya, berupa konsep- konsep operasional yang akan dijadikan patokan ketika mengamati hal- hal rinci yang berkaitan dengan elaborasi teori. Teori berfungsi menawarkan sesuatu yang bersifat observasional. Teori tidak hanya menunjukkan apa yang diamati melainkan juga bagaimana mengamati. Dengan kata lain, teori itu bersifat praktis. Langkah dalam pengujian teori ini terkadang tidak cukup hanya dengan teknik hipotetis saja, melainkan harus dilakukan pengujian langsung di lapangan. 5. Membuat prediksi teori. Meskipun kejadian yang diamati berlaku pada masa lalu, namun berdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi, apabila hal-hal yang digambarkan oleh teori juga tercermin dalam kehidupan di masa sekarang. Fungsi prediksi ini terutama sekali penting bagi bidang-bidang kajian komunikasi terapan seperti persuasi dan perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika kelompok kecil, periklanan, public relations dan media massa. 6. Fungsi heuristik atau heurisme teori. Maksud dalam penjelasan ini bahwa teori membantu untuk menemukan permasalahan. Teori yang baik harus mampu merangsang penelitian selanjutnya. Hal ini dapat terjadi apabila konsep dan penjelasan teori cukup jelas dan operasional sehingga dapat dijadikan pegangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 7. Komunikasi. Teori tidak harus menjadi monopoli penciptanya. Teori harus dipublikasikan, didiskusikan dan terbuka terhadap kritikan, yang memungkinkan untuk menyempurnakan teori. Dengan cara ini maka modifikasi dan upaya penyempurnaan teori akan dapat dilakukan. 8. Fungsi kontrol yang bersifat normatif pada teori. Perlu diperhatikan bahwa asumsi-asumsi teori dapat berkembang menjadi nilai-nilai atau 40 norma-norma yang dipegang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, teori dapat berfungsi sebagai sarana pengendali atau pengontrol tingkah laku kehidupan manusia. 9. Generatif teori. Maksudnya adalah menggunakan teori untuk menantang kehidupan budaya yang sudah ada dan melahirkan budaya yang baru. Dengan kata lain, teori berfungsi untuk mencapai perubahan. Di samping turut memperkuat norma yang berlaku, teori juga punya potensi untuk merubah norma yang sedang berlalu. Seperti ketika Galileo, seorang ahli astronomi Italia 1564-1642 mengemukakan teori mengenai sistem tata surya. Galileo berpendapat bahwa bumilah yang mengelilingi matahari, maka pandangan masyarakat, menjadi gempar dan tidak percaya, meskipun lama kelamaan menjadi percaya juga. Padahal kepercayaan dan keyakinan selama berabad-abad ke belakang, mataharilah yang mengelilingi bumi. Sekarang, sebagian orang awam juga masih ada yang tidak percaya bahwa bumi mengelilingi matahari. 21

D. Formula Harold Lasswell