268 sebagainya. Maka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sebenarnya proses
yang paling pertama sekali adalah ada pada diri sendiri yaitu bagaimana kita menggunakan dan memanfaatkan air dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun selanjutnya keterkaitan dengan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola air secara benar dan tepat sesuai dengan keperluannya. Oleh karena itu,
maka dalam kajian ini perlu dipelajari tentang bentuk-bentuk kebijakan pemerintah yang perlu dilakukan dalam mengimplementasikan interaksi dengan
air dan juga tindakan yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis terhadap penyelesaian permasalahan yang
berkaitan dengan air.
1. Kebijakan Pemerintah
Bentuk-bentuk kebijakan dalam menjaga sumberdaya air sebagaimana tersebut menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
pasal 15, Wewenang dan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air. Tujuan utamanya untuk mencegah terjadinya pencemaran air.
161
Hal ini disebabkan kerusakan lingkungan yang sangat berpengaruh pada air yang tidak
sehat. Maka berdasarkan kebijakan dalam aturan undang-undang pemerintah yaitu:
1 Menetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya air di wilayahnya
berdasarkan kebijakan nasional sumber daya air dengan memperhatikan kepentingan propinsi sekitarnya.
2 Menetapkan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas
kabupatenkota. 3
Menetapkan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten kota dengan memperhatikan kepentingan propinsi
sekitarnya.
161
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal. Begitu juga salah satu bentuk tercemar dalam air yaitu air sudah mengandung bahan-bahan molekul asing dari
dasar air bersih yang dapat merubah kualitas air. Lihat, Philip Kristanto, Ekologi Industri,ed. 1, cet. 1, Yogyakarta: Andi, 2002, hal. 72
269 4
Menetapkan dan mengelola kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai lintas kabupatenkota.
5 Melaksanakan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas
kabupatenkota dengan memperhatikan kepentingan propinsi sekitarnya. 6
Mengatur, menetapkan, dan memberi izin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas
kabupatenkota. 7
Mengatur, menetapkan, dan memberi rekomendasi teknis atas penyediaan, pengambilan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan air tanah pada
cekungan air tanah lintas kabupatenkota 8
Membentuk dewan sumber daya air atau dengan nama lain di tingkat propinsi danatau pada wilayah sungai lintas kabupatenkota
9 Memfasilitasi penyelesaian sengketa antar kabupatenkota dalam
pengelolaan sumber daya air 10
Membantu kabupatenkota pada wilayahnya dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat atas air
11 Menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupatenkota, dan
12 Memberikan bantuan teknis dalam pengelolaan sumber daya air kepada
pemerintah kabupatenkota.
162
Adapun pokok-pokok kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup bidang air antara lain:
1. Kebijakan pelestarian air perlu menempatkan sub sistem produksi air,
distribusi air, dan konsumsi air dalam satu kesatuan yang meyeluruh dan terkait untuk menuju pada pencapaian pola keseimbangan antar sub sistem
tersebut. 2.
Kebijakan sub sistem Produksi Air, meliputi;
162
Tim Perumus Undang-Undang, Undang-Undang Sumber Daya Air: Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air Beserta Penjelasannya, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama, tt, hal. 76-77
270 a.
Konservasi ekosistem DAS Dasar Air Sungai dan sumber air untuk menjamin pasokan air;
b. Mencegah dan memulihkan kerusakan lingkungan terutama pada
ekosistem DAS, c.
Mengendalikan pencemaran untuk menjaga dan meningkatkan mutu air;
d. Optimalisasi pemanfaatan air hujan.
3. Kebijakan konsumsi air yang hemat dan efisien untuk mendukung
pelestarian air. 4.
Kebijakan sub sistem distribusi air, meliputi; a.
Merencanakan peruntukan air permukaan dan air tanah, b.
Meningkatkan infrastruktur yang memadai. 5.
Kebijakan penataan ruang, meliputi, a.
Menetapkan rencana tata ruang sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan,
b. Konsistensi pemanfaatan ruang,
c. Pengawasan penataan ruang,
d. Meningkatkan akses informasi.
6. Kebijakan kelembagaan, meliputi;
a. Membentuk lembaga pengelola air,
b. Mekanisme penyelesaian sengketa air,
c. Evaluasi ekonomi,
d. Insentif ekonomi.
163
Adapun beberapa prosudur lainnya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam mengatasi pencemaran air antara lain yaitu dengan
menghukum beberapa perusahaan yang sering melakukan pencemaran air. Masalahnya, hal ini hanya bisa dilakukan oleh pemerintah. Bahkan, pemerintah
bisa merelokasi tempat usaha yang berpotensi menimbulkan pencemaran air, atau
163
Robert J. Kodoatie dan Roestam Syarief, Tata Ruang Air, ed. 1, Yogyakarta: Andi, 2010, hal. 482
271 bahkan yang paling ekstrim pemerintah bisa menutup usaha yang disinyalir dan
terbukti melakukan pencemaran air.
164
Selain demikian, kebijakan pemerintah yang biasanya dilakukan dalam dalam mengatasi masalah tentang air yaitu dengan memberikan penyuluhan
kepada masyarakat serta mengajak serta masyarakat untuk membersihkan air dan memelihara kebersihannya. Hal ini penting untuk dilakukan karena pencemaran
lingkungan air seperti sungai tak akan dapat diatasi oleh anda sendiri sehingga perlu peran aktif dari semua masyarakat sekitar. Seperti yang diketahui bahwa,
kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita dari beberapa penyakit yang dapat menyerang tubuh seperti organ
pencernaan. Bersihkan sungai dari sampah untuk membersihkan serta melancarkan aliran sungai. Selain itu menanam tanaman seperti bambu juga bisa
menjadi cara terbaik karena bambu dipercaya sebagai filter alami untuk aliran sungai agar sungai bersih dari pencemaran.
Berdasarkan beberapa kebijakan pemerintah dalam menjalankan tugas untuk mengendalikan permasalahan yang timbul pada air lebih menonjol kepada
penanganan masalah. Namun kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari dengan mengaplikasikan kebijakan tersebut masih menjadi permasalahan yang muncul,
seperti banjir dan krisis air.
165
Dengan demikian sebenarnya dengan adanya penerapan atau mengimplementasikan nilai kesadaran dalam bentuk berinteraksi
dengan air, pemerintah dapat mengambil kebijakan yang lebih tepat dalam pelestarian serta pengelolaan air secara benar dan tepat.
Adapun implementasi interaksi dengan air yang dapat dilakukan untuk dijadikan kebijakan oleh pemerintah dalam pengawasan air secara benar antara
lain: a.
Menata ruang dengan tepat dan benar pada lokasi yang dijadikan sebagai posisi tempat pembangunan pabrik atau industri antara jenis benda yang
diproduksikan dengan lingkungan tempat dibangunkan industri tersebut.
164
Supardan, Ilmu, Teknologi dan Etika: Sebuah Introduksi, cet. 2, Jakarta: Gunung Mulia, 1996, hal. 158
165
Lester R. Brown, Masa Depan Bumi, terj: Hermoyo, ed. 1, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995, hal. 51
272 Dengan demikian maka tempat dan arah pembuangan limbah harus ditata
terlebih dahulu sebelum industry mulai beroperasi. Karena mencegah terjadinya pencemaran air jauh sangat penting dari pada memperbaiki
pencemaran air yang sedang terjadi. Sebelum pembangunan industri dilakukan, harus dipastikan dahulu sumber air yang dipakai dan
pembuangan limbah supaya tidak menjadi kerusakan lingkungan sekitarnya. Ini sebenarnya yang perlu dilakukan sebelum diberikan izin
mendirikan industri. b.
Menata ruang pembangunan perumahan penduduk harus tepat dan benar, yang sesuai dengan kondisi alam serta tidak menimbulkan kerusakan alam
yang ada di sekeliling. Maka disini perlu dipahami bahwa penataan ruang harus disesuaikan dengan kondisi alam, bukan kondisi alam diarahkan
untuk menyesuaikan dengan penataan ruang. Dengan demikian membuat kebijakan jangan menjadi kerusakan bagi alam, maka kebijakan yang
diputuskan harus sesuai dan beradaptasi dengan alam, bukan alam yang disesuaikan dengan kebijakan.
c. Menata ruang pembangunan infrastruktur secara tepat dalam bentuk ramah
lingkungan. Caranya yaitu tidak mengganggu ekosistem yang ada seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan serta sumber daya alam yang ada
disekelilingnya, tidak menjadi dampak buruk terhadap seluruh lingkungan hidup, dan pembangunan yang dibangunkan menjadi manfaat bagi seluruh
lingkungan hidup yang ada disekelilingnya, bukan manfaat bagi manusia saja, tetapi juga manfaat bagi alam sekitarnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa kebijakan pemerintah yang paling penting adalah bukan bagaimana memperbaiki air yang
tercemar, tetapi bagaimana cara menjaga air supaya tidak tercemar. Dengan demikian baru dapat dijelaskan tentang bagaimana pelestarian lingkungan dengan
benar. Oleh karena itu untuk menjawab persolalan tersebut sebagai satu rujukan kebijakan pemerintah untuk mengambil sikap yaitu jangan membuat kebijakan
atas keinginan, tetapi buat keputusan atas keperluan saja. Maka dengan demikian jangan membuat kerusakan yang dapat menganggu habitat air. Kembangkan
273 pembangunan sehebat-hebatnya tetapi jangan menjadi kerusakan kepada
lingkungan. Maka bangunkan pembangunan dan teknologi yang ramah lingkungan dengan kadar serta letak posisi yang tepat.
2. Tindakan Masyarakat