Tindakan Masyarakat Interaksi Manusia dengan air dalam perspektif Alquran (Tinjauan alamtologi dalam komunikasi) - Repository UIN Sumatera Utara

273 pembangunan sehebat-hebatnya tetapi jangan menjadi kerusakan kepada lingkungan. Maka bangunkan pembangunan dan teknologi yang ramah lingkungan dengan kadar serta letak posisi yang tepat.

2. Tindakan Masyarakat

Bentuk-bentuk tindakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat dalam menjaga supaya tidak terjadinya pencemaran air adalah tindakan pada diri sendiri. Tindakan pada diri sendiri dalam menjaga air merupakan tindakan paling mendasar dalam proses kehidupan bagi kita sendiri. 166 Hal ini disebabkan, bagaimana kita mengajak atau mengatur orang lain apabila diri sendiri masih belum melakukan tindakan yang benar. Kelakuan ini dalam konsep dakwah disebut dengan dakwah bil hal. Sedangkan dalam konsep komunikasi disebut komunikasi nonverbal dengan cara menggunakan bentuk sikap diri dalam menyampaikan pesan kepada yang lain. Permulaan tindakan dari diri sendiri dapat melakukan beberapa cara diantara cara mengatasi pencemaran air. Adapun cara yang paling mendasar adalah penggunaaan air sesuai dengan keperluan. Penggunaan air berdasarkan keperluan merupakan bentuk sikap paling dasar untuk menjaga air dari mubazir atau terbuang dengan sia-sia. Contohnya yang paling mudah seperti ketika kita minum air yang ada dalam kemasan botol, biasanya secara tidak sadar sangar sering kita munum air dalam botol jika tidak habis, maka sisa air tersebut ditinggalkan pada tempat kita minum tersebut. Maka sikap sebaiknya adalah kita bawa sisa minuman yang belum habis diminum. Begitu juga pada sikap memelihara kualitas air supaya air tidak tercemar dalam lingkungan hidup, sebagaimana salah satu hal termudah yang bisa dilakukan adalah dengan tidak membuang sampah atau limbah secara sembarangan ke lingkungan sekitar anda yang mengandung air. Sampah tidak hanya akan membuat lingkungan anda bau, akan tetapi sampah yang menumpuk juga bisa mengakibatkan terjadinya banjir di lingkungan anda. Selain itu, sampah 166 Sumintarsih. dkk, , Kearifan Tradisional Masyarakat Pedesaan Dalam Hubungannya Dengan Pemeliharaan Lingkungan Hidup DIY, Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tt, hal. 54 274 berupa limbah rumah tangga terutama kotoran manusia yang anda buang ke sungai misalnya bisa menyebabkan air di sungai tersebut tak layak untuk digunakan dan bahkan berakibat bermasalah bagi lainnya yang menggunakan air. Bahkan jika air menjadi rusak, banyak makhluk hidup yang ada dalam air juga menjadi terganggu kehidupannya. 167 Adapun kesadaran diri sendiri untuk menjadi awal perubahan adalah harus dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Adapun dengan membiasakan diri untuk menjaga kebersihan air yaitu dengan cara tidak membuang sampah di sungai, maka contoh ini dapat dianjurkan kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama. Adapun tindakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat juga yaitu jangan membuang secara langsung limbah rumah tangga ke dalam aliran sungai. Namun perlu membuat penampungan terlebih dahulu sebelum limbah buangan tersebut mengalir dalam selokan buangan air ke tempat umum atau sebelum dialiri ke dalam sungai. Maka air yang keluar dari tempat penampungan limbah sudah dalam keadaan bersih. Mengapa sikap ini perlu dijaga, karena hal ini disebabkan limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Dalam limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik. Selain demikian juga bisa menghasilkan bibit-bibit kuman dari kotoran tersebut menjadi bermasalah bagi kesehatan hewan dan manusia semuanya, sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat. Adapun tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan oleh masyarakat yaitu tidak membuang sampah di sungai. Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan menyababkan aliran air di sungai terhambat. Selain itu juga sampah akan menyebabkan sungai cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan. Sampah juga membuat sungai tampak kotor menjijikkan dan terkontaminasi. Untuk mengatasi hal ini sebenarnya ada pada diri sendiri masyarakat masing-masing, terhadap bagaimana menjaganya. 167 Eko Budi Koncoro, Aquascape: Pesona Taman Aquarium Air Tawar, cet. 5, Yogyakarta: Kanisius, 2012, hal. 54 275 Adapun dalam konsep Alamtologi tentang tata cara berinteraksi dengan air, yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat secara tepat yaitu: 1. Kesadaran bahwa hubungan dengan air dalam penggunaannya hanyalah atas keperluan yang tepat berdasarkan kadar yang diperlukan. Maka jangan membuat air terbuang dengan sia-sia dari sisa penggunaannya. 2. Penggunaan air mempunyai aturan dan etika yang jelas, tujuannya untuk menjaga kualitas air dalam keadaan sehat dan bersih. 3. Kesadaran menjaga air perlu dipahami dan diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Air terjaga dengan baik bukan karena kita memahami tentang air, tetapi atas kelakuan dari hasil aplikasi kita sehari-hari dalam menjaga air. 4. Pelestarian air dilakukan harus sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. 5. Mengawasi dan mengendalikan air sesuai dengan sifatnya. Maka yang melakukan perbuatan yang menjadi halangan bagi pergerakan air tersebut. Karena akan menyebabkan kerusakan. Kerusakan tersebut disebabkan oleh tingkah-laku kita juga, disebabkan tidak memposisikan air tepat pada tempatnya. Dengan demikian perlu dipahami bahwa penyediaan air yang bersih mutlak diperlukan, karena air dalam tubuh manusia menjadi salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit, terutama penyakit-penyakit perut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, bahwa penduduk yang menggunakan air bersih mempunyai kecenderungan lebih kecil menderita sakit dibandingkan dengan penduduk yang tidak menggunakan air bersih. 168 Melalui penyediaan air bersih, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya di suatu daerah, diharapkan dapat menghambat penyebaran penyakit menular. Supaya air yang masuk ke tubuh manusia baik berupa minuman maupun makanan tidak mengandung bibit penyakit. Maka pengelolaan air baik yang berasal dari sumber air, jaringan transmisi ataupun distribusi adalah sangat diperlukan. Adapun peningkatan kualitas air minum dengan proses pengolahan 168 Latifah Hanum, Kimia Lingkungan, Penelitian Dosen 2012 Pada Universitas Syiah Kuala Banda Aceh: Unsyiah Press, 2012, hal. 5 276 terhadap air yang akan digunakan sebagai air minum sangat diperlukan, terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Adapun sebaik-baik pengolahan air untuk diminum setelah air dalam keadaan bersih yaitu dilakukan pemanasan sampai mendidih 100 C. Sedangkan proses pengolahan yang biasanya dilakukan dalam bentuk penyaringan kebersihan air. Proses ini dilakukan dimulai dari yang sangat sederhana sampai yang rumit dan lengkap, sesuai dengan tingkat pencemaran air tersebut dan pemanfaatannya. Semakin tercemar air tersebut maka semakin rumit proses pengolahan yang diperlukan. Maka proses pengolahan air menjadi pertimbangan yang utama untuk menentukan suatu sumber yang dapat dipakai sebagai sumber persediaan air bersih. Dari lima konsep dasar yang telah disebutkan tersebut merupakan bentuk implementasi paling mendasar dalam kehidupan seseorang dalam melakukan interaksi dengan air secara tepat. Konsep ini perlu di implementasikan pada diri sendiri sebelum diajak kepada yang lain. Adapun konsep dalam mengimplementasi interaksi dengan air, kita harus menyediakan media yang tepat supaya hubungan dalam interaksi tersebut dapat terbentuk secara tepat dengan keperluannya. Karena apabila media yang digunakan tidak tepat, maka hubungan interaksi tidak dapat dihasilkan secara sempurna. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab empat, contohnya menggunakan gelas sebagai media untuk dapat melakukan hubungan antara manusia dengan air. Dalam aplikasi tersebut peranan media sangat penting dalam menghasilkan interaksi yang sempurna. Dengan demikian, ketika gelas sebagai media, maka peranan gelas harus dapat diposisikan benar-benar tepat pada kadarnya, antara lain yang paling utama yaitu kebersihan gelas, ukuran gelas yang layak dan sesuai dalam menampung air, dan bentuk gelas yang layak digunakan untuk minum air. Adapun implementasi nilai interaksi antara manusia dengan air dalam konsep disiplin Alamtologi dapat dilakukan kepada empat faktor utama yaitu ilmu, adab, kreatifitas dan ekonomi. Adapun implementasi berdasarkan empat faktor tersebut dapat dipahami sebagai berikut: 277 a. Implementasi nilai interaksi antar manusia dengan air pada ilmu yaitu dengan memahami penggunaan air yang tepat, maka secara ilmu dapat menemukan adanya bentuk yang jelas tentang cara berinteraksi manusia dengan air secara benar, dapat memahami bahwa aplikasi komunikasi tidak terbatas antar sesama manusia saja, dan dapat memahami hubungan manusia dengan air yang tepat dengan posisi dan kadar yang diperlukan. b. Implementasi nilai interaksi antar manusia dengan air pada adab yaitu dengan memahami bentuk penggunaan air yang tepat, maka secara adab dapat menjaga dan melestarikan air dengan baik, dapat menggunakan tata cara dan bentuk sikap dalam berinteraksi dengan air secara layak, dan dapat menjaga hubungan manusia dengan air secara harmoni. c. Implementasi nilai interaksi antar manusia dengan air pada kreatifitas yaitu dengan memahami kegunaan air yang sebenarnya, maka air dapat dijadikan sebagai sumber tenaga yang tepat dan tidak merusakkan ekosistem lain serta diri air tersebut, air dapat dijadikan sebagai sumber kesehatan yang tepat begi seluruh makhluk hidup, dan dapat menjadikan lingkungan hidup aman dari banjir. d. Implementasi nilai interaksi antar manusia dengan air pada ekonomi yaitu dengan memahami penggunaan air yang baik, maka dapat meningkatkan sumber pendapatan ekonomi sesuai dengan target yang diperlukan. Seperti penggunaan air bagi budi daya pertanian dan perkebunan, budi daya perikanan dan lainnya. Dengan demikian dapat terbukti secara nyata bahwa semua usaha yang dilakukan tidak terganggu dengan bencana banjir. Oleh karena itu, jika kehidupan manusia menjadi makmur, maka negara pasti berjaya dan akhirnya kita dapat kembali kepada Allah dalam keadaan selamat atas semua tanggungjawab kita sebagai khalifah di muka bumi. Berdasarkan semua konsep tentang implementasi interaksi manusia dengan air, maka interaksi manusia dengan air dapat terwujud sesuai dengan 278 tujuan yang diperlukan. Maka dalam konsep ilmu komunikasi disebut efek. Adapun efek dari interaksi tersebut dapat tercapai antara lain: air yang diminum sesuai dengan kualitas yang diharapkan, proses meminumkan air dapat dilakukan dengan mudah serta tidak ada hambatan apapun, dan peletakkan air sesuai dengan kadar yang diperlukan untuk diminum. Berdasarkan konsep ini maka pasti tercapai untuk mendapatkan manfaat dari air yaitu untuk kesehatan dan sumber kehidupan. Begitu juga dengan konsep lainnya, yang berkaitan dengan lingkungan disekeliling kehidupan kita. Disinilah perlu peranan kita dalam menjaga sumber daya air yang ada di sekeliling kita. Karena sumber daya air adalah pendukung dan pemberi fasilitas untuk kita supaya dapat menjalani proses hidup secara sempurna. Disinilah peranan manusia untuk dapat berinteraksi dengan air dengan baik, maka manusia perlu menjaga kualitas dan memelihara potensi air dengan baik. Memiliki potensi dan kualitas air yang baik dan sehat dapat membantu manusia hidup sehat. Kerusakan dan pencemaran air, akan memberi efek kepada manusia menjadi hidup yang tidak sehat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mengkosumsi air yang sehat, pasti hidup manusia jadi sehat. Mengkosumsi air yang tidak sehat, pasti hidup manusia tidak sehat. Hal ini perlu dipahami bahwa peranan kehidupan manusia ada pada diri sendiri. Perlu sehat, maka berbuat aktifitas yang bermanfaat serta sesuai dengan konsep kesehatan. Jika tidak perlu sehat, maka berbuat aktifitas kerusakan yang dapat menganggu kualitas hidup diri sendiri. Adapun implementasi yang paling penting dengan memahami adanya interaksi manusia dengan air, umumnya seluruh lingkungan, dapat menjadikan hubungan manusia dengan semua unsur yang ada dalam lingkungan bukan hanya sebatas hubungan dalam bentuk subjek dan objek. Jadi manusia tidak hanya melihat dan mengaplikasikan bentuk hubungan dengan lingkungan sebagai objek kehidupan, sehingga manusia dapat menggunakan lingkungan sebagaimana keinginannya. Dengan kata lain kesadaran dalam hubungan manusia dengan lingkungan khususnya air, bukan sebatas kesadaran kognitif yang hanya melihat keuntungan yang diperoleh oleh sabjek. Di sini sebenarnya penyebab dasar 279 terjadinya kerusakan dalam lingkungan hidup. Dengan demikian untuk menciptakan keharmonian hubungan manusia dengan lingkungan, maka perlu dipahami bahwa bentuk kesadaran interaksi dalam hubungan manusia dengan lingkungan khususnya air, dapat memposisikan lingkungan dalam bentuk kesadaran rekognitif. Kesadaran rekognitif adalah kesadaran yang berkaitan dengan relasi subjek-subjek. Dengan kesadaran ini dapat membangun hubungan dalam bentuk sifat empati, kasih sayang antar sesama subjek. 169 Adapun kesadaran rekognitif perlu diaplikasikan dalam interaksi manusia dengan air untuk dapat memahami bahwa bukan hanya manusia menjadikan air sebagai objek, namun air juga dapat menjadi subjek dan memposisikan manusia sebagai objek bagi air. Artinya bukan hanya saja manusia mengambil manfaat dari lingkungan, namun manusia juga memberi manfaat kepada lingkungan. Buktinya air dapat merespon dari pada perilaku manusia kepada air dan air dapat memberi pengaruh kepada manusia. Dengan demikian manusia bukan hanya mengambil manfaat dari pada air bersih, namun manusia juga harus berusaha untuk menjaga air supaya selalu dalam keadaan bersih. Contohnya air selalu menyediakan dirinya dalam bentuk yang bersih dan suci, namun ketika manusia merusakkannya maka respon kerusakan tersebut akan menjadi efek bagi manusia juga. Oleh karena itu, manusia juga mempunyai tugas untuk menjaganya, maka manusia juga menjadi objek dari respon air tersebut.

D. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Dari Kajian Teoretis