Lokasi Pemasangan Infus Perifer Prosedur Pemasangan Infus Perifer.

shock” dan komplikasi tambahan dapat timbul yaitu; kontaminasi mikroba melalui titik akses ke sirkulasi dalam periode tertentu, iritasi vaskular, misalnya flebitis kimia,inkompabilitas obat dan interaksi dari berbagai obat tambahan.

d. Lokasi Pemasangan Infus Perifer

Perry dan Potter 2005 mengatakan tempat atau lokasi vena perifer yang sering digunakan pada pemasangan infus adalah vena supervisial atau perifer kutan terletak didalam fasia subkutan dan merupakan akses paling mudah untuk terapi intravena. Daerah tempat infus yang memungkinkan adalah: 1. Permukaan dorsal tangan, misalnya vena supervisial dorsalis, vena basalika, vena sefalika 2. Lengan bagian dalam, misalnya vena kubiti median, vena median lengan bawah dan vena radialis 3. Permukaan dorsal, misalnya vena safena magna, vena pada ramus dorsalis.

e. Prosedur Pemasangan Infus Perifer.

Adapun prosedur pemasangan infus pada bayi dan anak di RSUP Sanglah Denpasar adalah: 1. Persiapan peralatan a Standar infus b Kateter intravena abocath no G 24 c Infuset pediatrik pada bayi dan anak kecil memerlukan selang mikrodrip, yang memberikan 60 tetes permenit terbungkus steril. d Cairan infus yang di perlukan. e NaCl 0,9 . f Bengkok. g Torniquet. h Sarung tangan steril. i Plester yang sudah dipotong dan siap digunakan. j Gunting. k Pengalas. l Pisau Cukur. 2 Persiapan pasien a Mengidentifikasi pasien b Mengatur posisi pasien c Mencari akses vena yang akan dipasang IV line d Menjaga kehangatan bayi e Atur pencahayaan dengan baik f Atur suhu ruangan dengan temperatur yang tidak terlalu dingin. g Atur peralatan di meja tindakan, dekatkan dengan pasien 3 Pelaksanaan pemasangan infus a Cuci tangan dan memakai sarung tangan b Memberitahu kepada pasien sebelum dan sesudah melakukan tindakan c Memilih vena yang tepat d Mencukur rambut bila pemasangan di kulit kepala e Memasang pengalas f Memasang torniket bila vena telah di tentukan g Membersikan lokasi dengan antiseptik secara melingkar h Memegang jarum diantara ibu jari pertama i Menekan dan mengurut vena dengan telunjuk yang bebas untuk melebarkan vena bila di kepala j Memegang jarum sejajar vena searah aliran darah k Menusuk jarum pada kulit beberapa milimeter distal dari tempat masuknya jarum l Memasuknya jarum perlahan sampai darah muncul pada tabung jarum atau kanula pada saat menarik stilet. Bila perlu injeksikan NaCl 0,9 pada pembuluh darah yang sangat kecil. m Menarik sedikit stilet sambil memasukkan kanulanya. Jangan menarik seluruh stilet sebelum kanula masuk semua ke pembuluh darah. n Memasang kanula sejauh mungkin o Melepaskan torniket p Mengalirkan cairan infus perlahan untuk mengetahui posisi intra vasculer q Melakukan fiksasi jarum atau kanula r Melepaskan sarung tangan dan cuci tangan s Merapikan alat-alat yang sudah di pakai t Mendokumentasikan tindakan pada rekam medis. Setelah dilakukan pemasangan infus observasi keperawatan diperlukan untuk mempertahankan kecepatan tetesan infus dan melakukan observasi terhadap adanya komplikasi atau masalah yang timbul akibat pemasangan infus. Perry dan Potter 2005 mengatakan peran perawat dalam terapi intravena adalah: 1 Observasi tempat penusukan insersi dan melaporkan abnormalitas, misalnya plebitis. 2 Memastikan tidak ada kesalahan maupun kontaminasi cairan infus maupun kemasannya. 3 Memastikan cairan infus diberikan secara benar pasien, jenis cairan, dosis, cara pemberian dan waktu pemberian. 4 Memeriksa apakah jalur intravena tetap paten. 5 Mengatur kecepatan tetesan sesuai dengan instruksi. 6 Monitor kondisi pasien dan melaporkan setiap perubahan.

f. Komplikasi Pemasangan Infus Perifer