Rumusan Masalah Keaslian Penelitian

peneliti merasa tertarik untuk meneliti perbedaan kejadian phlebitis pada neonatus yang dipasang akses vena sentral dengan akses vena perifer diruang NICU RSUP Sanglah tahun 2015.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan kejadian plebitis pada neonatus yang dipasang akses vena sentral dengan akses vena perifer diruang NICU RSUP Sanglah tahun 2015 ?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan kejadian plebitis pada neonatus yang dipasang akses vena sentral dengan akses vena perifer diruang NICU RSUP Sanglah.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pemasangan akses vena sentral dan pemasangan akses vena perifer. b. Menganalisis kejadian infeksi plebitis pada pemasangan akses vena sentral. c. Menganalisis kejadian infeksi plebitis pada pemasangan akses vena perifer. d. Menganalisis perbedaan kejadian plebitis antara pemasangan akses vena sentral dengan akses vena perifer.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai, peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan analisis kejadian plebitis pada akses vena sentral dengan akses vena perifer pada neonatus yang dirawat di ruang NICU RSUP Sanglah b. Penelitian ini diharapkan turut berkontribusi dalam ilmu keperawatan yang bertujuan meningkatkan asuhan keperawatan dalam hal mengurangi terjadinya infeksi sistemik, flebitis, ataupun thrombosis. c. Sebagai bahan masukan atau pertimbangan untuk penelitian lebih pencegahan terjadinya flebitis.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai pilihan bagi perawat diunit neonatologi untuk menggunakan akses yang lebih baik dalam pemberian terapi intravena dalam rangka mengurangi kejadian plebitis dan juga memberikan keamanan bagi pasien. b. Bagi Pasien dan Keluarga Memfasilitasi terpenuhinya hak pasien untuk mendapatkan implementasi keperawatan yang berbasis atraumatic care, serta mengurangi kejadian flebitis yang disebabkan prosedur pemasangan infus serta dapat meringankan biaya. c. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh Rumah Sakit terutama yang memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir untuk dapat melakukan pemasangan infus yang aman dan efisien.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian perbedaan kejadian plebitis pada neonatus yang dipasang akses vena sentral dengan akses vena perifer diruang NICU RSUP Sanglah, belum pernah ada yang melakukannya. Ada beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneiti lain, diantaranya sebagai berikut: a. Setiasih 2013, Perbandingan antara Akses Intravena Perifer dengan Peripherally Inserted Central Catheter PICC terhadap efektivitas pemberian terapi intravena pada neonatus. Jenis penelitian ini deskriptif komparatif. Jumlah sampel 32 orang neonatus yang didapat melalui teknik purposive sampling dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok A n = 16 pemberian terapi intravena melalui akses intravena perifer dan kelompok B n = 16 pemberian terapi intravena melalui PICC. Data di analisis menggunakan Uji Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi intravena menggunakan PICC lebih efektif dibandingkan pemberian terapi intravena menggunakan akses intravena perifer. b. Widijanti 2014, Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laboratorium antara Sampel Darah dari Vena Sentral dengan Perifer. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil analisis hemoglobin, hitung leukosit, hitungtrombosit, glukosa, ureum, kreatinin, albumin, elektrolit natrium, kalium, dan klorida darah Central Venous Chateter CVC serta vena pungsi pada pasien Intensive Care Unit ICU . Metode penelitian eksperimental ini dilakukan dengan studi potong lintang. Jumlah sampel 35 pasien ICU. Tempat penelitian di Laboratorium RSU Dr. Saiful AnwarFKUB Malang. Kesimpulannya, pengambilan sampel darah melalui CVC dengan prosedur yang sesuai dengan penelitian ini memberikan hasil tidak berbeda dengan vena perifer, namun perlu hati-hati, khususnya untuk pemeriksaan glukosa dengan sampel darah dari CVC. Apabila klinisi menemukan kadar glukosa CVC tidak sesuai dengan klinis, tetap direkomendasikan untuk melakukan konfirmasi dengan sampel vena perifer. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Teori 2.1.1 Neonatu