dan gejala hematoma yaitu ekimosis, pembengkakan segera pada tempat penusukan dan kebocoran darah pada tempat penusukan.
3. Infiltrasi Infiltrasi terjadi ketika cairan intravena memasuki ruang subkutan disekeliling
tempat insersi vena. 4. Tromboflebitis
Tromboflebitis menggambarkan adanya bekuan ditambah peradangan dalam vena. Karakteristik tromboflebitis adalah adanya nyeri yang terlokalisasi,
kemerahan, rasa hangat dan pembengkakan disekitar area insersi atau sepanjang vena.
5. Emboli udara Emboli udara merupakan masuknya udara kedalam sirkulasi darah, terjadi
akibat masukya udara yang ada dalam cairan infus kedalam pembuluh darah.
2.1.5 Konsep Central Venous Chateter CVC
a. Pengertian Central Venous Chateter CVC
Central Venous Chateter CVC adalah merupakan prosedur memasukkan kateter intravena yang fleksibel kedalam vena sentral pasien dalam rangka
memberikan terapi melalui vena sentral. Dari 250 vena diseluruh tubuh manusia, yang dianggap sebagai vena sentral adalah vena-vena yang dekat dengan jantung
sebagai pusat sirkulasi. Semakin dekat kejantung, ukuran vena semakin besar dan aliran darahnya semakin tinggi. Vena yang berdiameter besar dan beraliran darah
cepat seperti itu adalah vena kava superior, vena kava inferior, vena brakiosefalika, vena subklavia, vena iliaka komunis, vena iliaka eksterna.
b. Indikasi Central Venous Chateter CVC
Indikasi dari Central Venous Chateter CVC ini yaitu, hiperalimentasi, penatalaksanaan nyeri, preparat kemoterapeutik, antibiotika, hidrasi intravena,
pengambilan darah. Kemudian keuntungannya ialah dapat menurunkan biaya dan menghindari penusukan vena berulang. Central Venous Chateter CVC dapat
digunakan untuk infus apapun, berapa pun osmolaritas, pH, atau sifat kimia lainnya pengobatan.
Indikasi dan kegunaan dipasangnya kateter vena sentral adalah:
1. Tempat pengukuran tekanan vena sentral pada kegawatdaruratan guna mengetahui kecukupan cairan
2. Sebagai jalur infus bila akses vena perifer sulit dilakukan untuk memberikan obat yang bersifat kaustik atau sklerosan dan juga untuk memberikan nutrisi
parenteral baik jangka pendek ataupun jangka panjang. 3. Sebagai akses untuk pengambilan sampel darah berulang
4. Sebagai jalur untuk melakukan dialisis dan kemoterapi 5. Sebagai jalur pemberian antibiotika dan anti nyeri jangka panjang
c. Komplikasi atau Kerugian Central Venous Chateter CVC
Pemasangan Central Venous Chateter CVC juga mempunyai beberapa komplikasi baik mekanis, infeksi, maupun komplikasi thrombosis.
1. Komplikasi infeksi Kateter sebagai akses vena sentral, merupakan jalur masuk kuman yang sangat
potensial karena menghubungkan dunia luar langsung ke sirkulasi darah.
Komplikasi pada penggunaan CVC berkisar dari 5-26. Di Amerika Serikat saja,dengan asumsi setiap tahunnya terdapat 15 juta hari penggunaan CVC di
ICU ,diperkirakan terjadi 80.000 kasus infeksi terkait CVC. Infeksi terkait kateter bisa terjadi karena infeksi lokal dari tempat insersi, kolonisasi kuman
kateter dan hematogen 2. Komplikasi mekanik
Komplikasi mekanik saat pemasangan kateter mencakup arterial puncture, hematoma, pneumothorax, hemothorax, arhytmia dan malposisi kateter.
Komplikasi mekanis seperti tertinggalnya mandrinwire juga bisa terjadi. 3. Komplikasi thrombosis
Kanulasi vena sentral rentan dengan resiko thrombosis vena sentral yang potensial memicu tromboembolisme vena. Trombosis bisa terjadi pada hari
pertama kanulasi. Jika kateter tidak diperlukan lagi, lebih baik segera dikeluarkan untuk mengurangi resiko thrombosis yang berkaitan dengan
kateter.
d. Prosedur Pemasangan Central Venous Chateter CVC