2.2.1 Pengertian Dekubitus
Dekubitus merupakan nekrosis jaringan lokal yang cenderung terjadi ketika jaringan lunak tertekan di antara tonjolan tulang dengan permukaan eksternal
dalam jangka waktu lama Sudoyo AW, dkk 2009. Dekubitus atau ulkus dekubitus, juga disebut pressure sores atau bed sores, adalah lesi di kulit yang
terjadi akibat rusaknya epidermis, dermis, dan kadang-kadang jaringan subkutis dan tulang dibawahnya. Ulkus dekubitus biasanya dijumpai pada orang-orang
yang dirawat di tempat tidur atau mengalami penurunan mobilitas, terutama bila disertai dengan status nutrisi yang buruk. Meskipun demikian, ulkus dapat dialami
oleh individu yang mobilitasnya normal, namun sensitivitas terhadap nyeri menurun, seperti pada penderita diabetes melitus, cedera medula spinalis, atau
stroke. Keparahan suatu ulkus didasarkan pada kedalamannya. Ulkus yang tampak kecil di permukaan kulit dapat berkaitan dengan kerusakan luas di bawah
kulit Elizabeth Corwin, 2009.
2.2.2 Proses Terjadinya Dekubitus
Luka dekubitus merupakan dampak dari tekanan yang terlalu lama pada area permukaan tulang yang menonjol dan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi
darah pada area yang tertekan dan lama kelamaan jaringan setempat mengalami iskemik, hipoksia dan berkembang menjadi nekrosis. Tekanan yang normal pada
kapiler adalah 32 mmHg. Apabila tekanan kapiler melebihi dari tekanan darah dan struktur pembuluh darah pada kulit, makan akan terjadi kolaps. Dengan terjadi
kolaps akan menghalangi oksigenasi dan nutrisi ke jaringan, selain itu area yang tertekan menyebabkan terhambarnya aliran darah. Dengan adanya peningkatan
tekanan arteri kapiler terjadi perpindahan cairan ke kapiler, ini akan menyokong untuk terjadi edema dan konsekuensinya terjadi autolysis. Hal lain juga
mengkontribusi untuk terjadi nekrosis pada jaringan Healthyenthusiast, 2014.
2.2.3 Faktor yang mempengaruhi luka dekubitus