Pengertian Perilaku Caring dalam Praktik Keperawatan

2.3.1 Pengertian

Caring merupakan sentral praktik keperawatan. Potter Perry 2009 menjelaskan bahwa caring adalah fenomena universal yang mempengaruhi cara manusia berfikir, merasa, dan mempunyai hubungan dengan sesama. Klien dan keluarga mengharapkan kualitas hubungan individu yang baik dari perawat. Teori yang mendukung pernyataan bahwa caring merupakan sentral praktik keperawatan dan bukan merupakan sesuatu yang unik dalam praktik keperawatan adalah teori yang dikemukakan oleh Swanson. Swanson 1991, dalam Potter Perry, 2009 mendefinisikan bahwa caring adalah suatu cara pemeliharaan hubungan dengan menghargai orang lain, disertai perasaan memiliki, dan tanggung jawab. Teori Swanson berguna dalam memberikan petunjuk bagaimana membangun strategi caring yang berguna dan efektif. Caring merupakan hubungan pemberi layanan yang dapat bersifat terbuka maupun tertutup. Perawat dan klien masuk dalam suatu hubungan yang tidak hanya sekedar seseorang “melakukan tugas untuk” yang lainnya. Ada hubungan memberi dan menerima yang terbentuk sebagai awal dari saling mengenal dan peduli antara perawat dan klien Banner 2004, dalam Potter Perry, 2009.

2.3.2 Perilaku Caring dalam Praktik Keperawatan

Menurut Sartika 2010, tindakan caring bertujuan untuk memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang tepat. Tiga aspek yang mendasari keharusan perawat untuk care terhadap orang lain. Aspek ini adalah aspek kontrak, aspek etika dan aspek spiritual dalam caring terhadap orang lain yang sakit. a. Aspek kontrak Telah diketahui bahwa, sebagai profesional, kita berada dibawah kewajiban kontrak untuk care . Sartika 2010 mengatakan, “perawat memiliki tugas profesional untuk memberikan care ”. Untuk itu, kita sebagai perawat yang profesional diharuskan untuk bersikap care sebagai kontrak kerja kita. b. Aspek etika Pertanyaan etika adalah pertanyaan tentang apa yang benar atau salah, bagaimana membuat keputusan yang tepat, bagaimana bertindak dalam situasi tertentu. Jenis pertanyaan ini akan memengaruhi cara perawat memberikan asuhan. Seorang perawat harus care karena hal itu merupakan suatu tindakan yang benar dan sesuatu yang penting. Dengan care perawat dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain. c. Aspek spiritual Perawat yang religious adalah orang yang care, bukan karena dia seorang perawat tetapi lebih karena dia adalah suatu agama atau kepercayaan, perawat harus care terhadap klien.

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Caring