9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pengetahuan
Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah ada dan tersedia, sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan ini merupakan salah satu faktor predisposisi
dari pembentukan perilaku baru yang dapat meningkatkan status kesehatan pada pelayanan keperawatan Notoatmodjo, 2010. Menurut Sunaryo dalam buku
Psikologi Keperawatan, pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka overt behaviour.
2.1.1 Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang
yang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecap dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain, media massa
maupun lingkungan Notoatmodjo, 2007. Menurut Mubarak 2006, pengetahuan knowledge adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan
panca indranya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan belief, takhayul
supersition dan penerangan-penerangan yang keliru misinformation. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan, sebab perilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau aturan yang mengharuskan untuk berbuat.
Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah fakta-fakta tentang kebenaran yang melibatkan panca indra yang meliputi
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan peraba, sebagian besar pengetahuan merupakan hal yang sangat utuh dalam terbentuknya tindakan
seseorang over behaviour dan perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Sunaryo 2004 menyatakan bahwa pengetahuan
yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai lima tingkatan, yaitu : 1.
Tahu Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Tahu artinya dapat
mengingat atau mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu tahu, adalah ia dapat menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, dan menyatakan. 2.
Memahami Memahami artinya kemampuan untuk menjelaskan dan mengintepretasikan
dengan benar tentang objek yang diketahui. Seseorang yang telah paham
tentang sesuatu harus dapat menjelaskan, memberikan contoh, dan menyimpulkan.
3. Penerapan
Penerapan yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi nyata atau dapat menggunakan hukum-hukum, rumus,
metode dalam situasi nyata. 4.
Analisis Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan objek ke dalam bagian-bagian
lebih kecil, tetapi masih di dalam suatu struktur objek tersebut dan masih terikat satu sama lain. Ukuran kemampuan adalah seseorang dapat
menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memisahkan, membuat bagan proses adopsi perilaku, dan dapat membedakan pengertian psikologi dengan
fisiologi. 5.
Evaluasi Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek.
Evaluasi dapat menggunakan kriteria yang telah ada atau disusun sendiri.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan