5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Pengertian Taman Kota
Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai macam aktivitas mulai
rekreasi, olah raga maupun aktivitas yang bersifat pasif . Taman-taman kota secara prinsip termasuk fasilitas umum yang dapat
diakses oleh siapapun warga kota tanpa membayar uang sepeserpun. Oleh karena itu taman kota yang bagus adalah taman kota yang mampu mengakomodasi
berbagai kegiatan fungsí pengguna serta dapat digunakan oleh siapa saja berbagai kelompok umur, jenis kelamin, dan tingkat sosial termasuk para
penyandang cacat. Untuk bisa menjaga kualitas taman kota tidak saja dibutuhkan pemeliharaan taman yang baik, namun pendekatan harus juga dilakukan sejak
perencanaan dan perancangan taman. Dalam perencanaan dan perancangan taman kota, prinsip-prinsip fungsi
publik harus diakomodasikan dalam desain. Agar tidak terjadi konflik dalam penggunaan taman diperlukan zonasi. Zonasi dalam bahasa ‘awam’ berarti
menentukan suatu area tertentu pada taman yang diperuntukkan bagi kegiatan tertentu ataupun bagi kelompok pengunjung tertentu. Semakin intensif
penggunaan suatu area oleh pengunjung maka semakin membutuhkan perhatian dalam hal pemeliharaan untuk menjaga kualitas taman. Demikian pula sebaliknya,
semakin rendah intensitas penggunaan, semakin sedikit upaya pemeliharaan yang dilakukan Baskara Medha, 2007.
Taman kota merupakan sarana paru-paru kota, atau biasa juga di sebut ruang terbuka.Fungsi taman kota antara lain sebagai berikut:
1. Taman perkotaan yang merupakan lahan terbuka hijau, dapat berperan
dalam membantu fungsi hidroorologi dalam hal penyerapan air dan mereduksi potensi banjir. Pepohonan melalui perakarannya yang dalam
mampu meresapkan air ke dalam tanah, sehingga pasokan air dalam tanah water saving semakin meningkat dan jumlah aliran limpasan air juga
berkurang yang akan mengurangi terjadinya banjir. Diperkirakan untuk setiap hektar ruang terbuka hijau, mampu menyimpan 900 m
3
air tanah per tahun. Sehingga kekeringan sumur penduduk di musim kemarau dapat
diatasi. Sekarang sedang digalakan pembuatan biopori di samping untuk dapat meningkatkan air hujan yang dapat tersimpan dalam tanah, juga
akan memperbaiki kesuburan tanah. Pembuatan biopori sangat sederhana dengan mengebor tanah sedalam satu meter yang kemudian dimasuki
dengan sampah, maka di samping akan meningkatkan air tersimpan juga akan meningkatkan jumlah cacing tanah dalam lubangan tadi yang akan
ikut andil menyuburkan tanahAtmojo Sunturo, 2007. 2.
Taman kota mempunyai fungsi kesehatan. Taman yang penuh dengan pohon sebagai jantungnya paru-paru kota merupakan produsen oksigen
yang belum tergantikan fungsinya. Peran pepohonan yang tidak dapat digantikan yang lain adalah berkaitan dengan penyediaan oksigen bagi
kehidupan manusia. Setiap satu hektar ruang terbuka hijau diperkirakan mampu menghasilkan 0,6 ton oksigen guna dikonsumsi 1.500 penduduk
perhari, membuat dapat bernafas dengan legaAtmojo Sunturo, 2007. 3.
Taman kota mempunyai fungsi ekologis, yaitu sebagai penjaga kualitas lingkungan kota. Bahkan rindangnya taman dengan banyak buah dan biji-
bijian merupakan habitat yang baik bagi burung-burung untuk tinggal, sehingga dapat mengundang burung-burung untuk berkembang. Kicauan
burung dipagi dan sore akan terdengar lagi. Terkait dengan fungsi ekologis taman kota dapat berfungsi sebagai filter berbagai gas pencemar dan debu,
pengikat karbon, pengatur iklim mikro. Pepohonan yang rimbun, dan rindang, yang terus-menerus menyerap dan mengolah gas karbondioksida
CO
2
, sulfur oksida SO
2
, ozon O
3
, nitrogendioksida NO
2
, karbon monoksida CO, dan timbal Pb yang merupakan 80 persen pencemar
udara kota, menjadi oksigen segar yang siap dihirup warga setiap saat. Kita sadari pentingnya tanaman dan hutan sebagai paru-paru kota yang
diharapkan dapat membantu menyaring dan menjerap polutan di udara, sehingga program penghijauan harus mulai digalakkan kembali. Tanaman
mampu menyerap CO
2
hasil pernapasan, yang nantinya dari hasil metabolisme oleh tanaman akan mengelurakan O
2
yang kita gunakan untuk bernafas. Setiap jam, satu hektar daun-daun hijau dapat menyerap
delapan kilogram CO
2
yang setara dengan CO
2
yang diembuskan oleh napas manusia sekitar 200 orang dalam waktu yang sama. Dengan
tereduksinya polutan di udara maka masyarakat kota akan terhindar dari
resiko yang berupa kemandulan, infeksi saluran pernapasan atas, stres, mual, muntah, pusing, kematian janin, keterbelakangan mental anak- anak,
dan kanker kulit. Kota sehat, warga pun sehatAtmojo Sunturo, 2007. 4.
Taman dapat juga sebagai tempat berolah raga dan rekreasi yang mempunyai nilai sosial, ekonomi, dan edukatif. Tersedianya lahan yang
teduh sejuk dan nyaman, mendorong warga kota dapat memanfaatkan sebagai sarana berjalan kaki setiap pagi, olah raga dan bermain, dalam
lingkungan kota yang benar-benar asri, sejuk, dan segar sehingga dapat menghilangkan rasa capek. Taman kota yang rindang mampu mengurangi
suhu lima sampai delapan derajat Celsius, sehingga terasa sejukAtmojo Sunturo, 2007.
5. Memiliki nilai estetika. Dengan terpeliharanya dan tertatanya taman kota
dengan baik akan meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan, sehingga akan memiliki nilai estetika. Taman kota yang indah, dapat juga
digunakan warga setempat untuk memperoleh sarana rekreasi dan tempat anak-anak bermain dan belajar. Bahkan taman kota indah dapat
mempunyai daya tarik dan nilai jual bagi pengunjung. Solo merupakan kota budaya yang memiliki daya tarik peninggalan budaya seperti kraton
kasunanan dan kraton mangkunegaran. Jika lingkungan kotanya sehat dengan taman kotanya tertata indah akan menambah daya tarik bagi
wisatawanAtmojo Sunturo, 2007.
6. Fungsi tumbuhan penahan dan penyaring partikel padat dari udara
udara alami yang bersih sering di kotori oleh debu, baik yang dihasilkan oleh kegiatan alami maupun oleh kegiatan manusia. Pembangunan taman
kota mengakibatkan partikel padat yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat di bersihkan oleh tajuk pohon melalui poses jerapan dan
serapan . Pengaruh mekanisme ini menjadikan jumlah debu yang melayang-layang di udara akan menurun. Partikel yang melayang-layang
di permukaan bumi sebagian akan menempel di pemukaan daun, khususnya daun yang berbulu dan yang mempunyai permukaan yang
kasar dan sebagian lagi terserap masuk ke dalam uang stomata daun. Ada juga partikel yang menempel pada kulit pohon, cabang dan ranting. Daun
yang berbulu dan berlekuk seperti halnya bunga matahari dan kersen mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menjerap partikel daripada
daun yang mempunyai permukaan yang halus Smith dalam Dahlan, 1992.
7. Fungsi tumbuhan peredam kebisingan
Pohon dapat meredam suara dengan cara mengabsorbsi gelombang suara oleh daun, cabang, dan ranting. Jenis tumbuhan yang paling efektif untuk
meredam suara ialah yang mempunyai tajuk yang tebal dengan daun yang rindang Gey dan Dayneke dalam Dahlan, 1992.
II.2. Tanaman