II.2.3. Kemampuan Tanaman
Tabel 1.5.Tanaman yang dapat menyerap debu No Nama Tanaman
Serapan μgg
1.
Kembang Merak
46,3 2. Trengguli
48,0 3. Sonokeling
41,6 4. Sengon
34,6 5. Srikoyo
33,4 6. Mindi
37,5 7. Jambu
Air 34,1
8. Asam Keranji
76,3 9. Bonger
22,9
Sumber : Tanjung ,2003
II.3. Variabel Analisis Vegetasi Kerapatan, Kerimbunan
Vegetasi merupakan salah satu komponen dari ekosiatem, yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi faktor lingkungan dan sejarah dari
factor-faktor itu dalam suatu yang mudah di ukur dan nyata. Analisis vegetasi di pakai sebagai alat untuk memperlihatkan informasi yang berguna tentang
komponen-komponen lainnya dari ekosistem. Dalam mendiskripsikan suatu vegetasi di mulai dari suatu titik pandang
bahwa vegetasi merupakan suatu pengelompokan dari tumbuh-tumbuhan yang hidup bersama didalam suatu tempat tertentu yang mungkin dikarakterisasi baik
oleh spesies sebagai komponennya, maupun oleh kombinasi dari struktur dan fungsi sifat-sifatnya yang mengkarakterisasi gambaran vegetasi secara umum.
Variabel-variabel yang diperlukan untuk menganalisis vegetasi adalah: 1 jumlah anggota populasi per satuan luaskerapatan; 2 bagaimana populasi
menguasai areal atau dominasinyakerimbunan; 3 bagaimana populasi menyebar di arealnyafrekuensi.
Kerapatan ditentukan bedasarkan jumlah individu dalam satuan luas tertentu. Perhitungannya didasarkan pada jumlah individu rata-rata dari sejumlah
kuadrat yang diseba secara acak. Kerimbunan dapat di definisikan sebagai seberapa luas areatanah yang di
kuasai oleh tumbuhan. Hal ini didasarkan pada daerah yang tertutup oleh tumbuhan. Untuk pohon umumnya berdasarkan luas kanopinya. Perhitungannya
didasarkan pada prosentase daerah yang dikuasai tertutup oleh tumbuhan tersebut Syafei, 1990.
II.4. Sumber Pencemar Udara
Polusi atau pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam udara, baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung
maupun akibat proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkatan tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai peruntukkannnya. Setiap substansi yang merupakan bagian dari komposisi udara normal disebut sebagai polution.
Sumber-sumber pencemaran udara dapat dibagi dalam dua kelompok besar sumber alamiah dan akibat perbuatan manusia seperti berikut :
1. Alami
Sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam. Contoh : kebakaran hutan, kegiatan gunung berapi, dan lainnyaDwipuspita, 2009.
2. Aktifitas manusia
Sumber pencemaran yang berasal dari perbuatan manusia. Contoh : sisa pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor, limbah industri dan
limbah rumah tangga, sisa pembakaran dari gas alam, dan lainnyaDwipuspita, 2009.
3. Lalu lintas
Sistem transportasi dan manajemen lalu lintas Sistem manajemen transportasi dan tata ruang perkotaan mempengaruhi pola
pergerakan manusia dan kendaraan di suatu kota yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas udara. Pengendalian pencemaran udara melalui
peningkatan sistem transportasi terfokus pada dua aspek, yaitu pengurangan volume kendaraan dan pengurangan kepadatan lalu lintas. Makin banyak volume
kendaraan yang beroperasi di jalan, makin banyak jumlah emisi gas buang total. Di negara-negara maju, walaupun catalytic converter telah dapat mengurangi
emisi gas buang per kendaraan per kilometer tempuh, jika jumlah kendaraan semakin banyak dan jarak kilometer semakin bertambah maka jumlah emisi total
tetap meningkat. Artinya, sistem transportasi memegang peranan penting dalam pengendalian pencemaran udara perkotaanAnonim, 2007.
4. Sumber pencemar lainnya
Sumber-sumber pencemar udara lain di wilayah perkotaan seperti pembakaran sampah secara terbuka.Kegiatan tersebut
menyebabkan terbakarnya timbunan sampah sehingga terjadi emisi partikulat, CO dan HCAnonim, 2007.
II.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Udara