METODE PENELITIAN PENGARUH TAMAN KOTA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN POLUTAN DEBU.

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. Rancangan Penelitian Berdasarkan caranya dan lokasinya penelitian observasional yaitu penelitian dimana fenomena tidak dapat dikendalikan atau diatur oleh peneliti. Berdasarkan analisa data yang akan dilakukan, rancangan penelitian ini menggunakan peneliti deskriptif yaitu teori atau konsep yang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan tentang seperangkat data atau menunjukkan komperasi atau hubungan seperangkat data lain,yaitu hubungan antara jenis tanaman, jumlah tanaman dan luas area terhadap penurunan kadar debu dan kelembaban udara pada lokasi yang berbeda. Zainuddin, 1988. III.2. Penentuan Sampel Penelitian Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling, berdasarkan karakteristik tertentu dengan pertimbangan yaitu terdapat perbedaan jenis tanaman, terdapat variasi kadar debu dan kelembaban udara, dan perbedaan kadar debu dan kelembaban udara pada pagi hari, siang hari dan sore hari. Purposive sampling Judmental sampling adalah peneliti menggunakan pertimbangan sendiri dengan berbekal kemampuan pengetahuan yang cukup tentang populasi tersebut untuk memilih anggota- anggota sampel. Data yang diperoleh dari purposive sampling paling banyak akan memberikan arah kesimpulan. Prosedur dari purposive sampling ini akan didefinisikan dari populasi 20 yang akan diteliti, tentukan dasar membuat pertimbangan, tekanan pengambilan sampel n, dan ambil sampel secara sengaja sesuai tujuan Silalahi, 2003. III.3. Lokasi Penelitian Penelitian di lakukan di Surabaya Pusat yaitu ditaman Dr Sutomo, Taman Prestasi, Taman Diponegoro Surabaya sebagai ruang terbuka hijau RTH dan sebagai ruang terbuka kosong RTK di luar area ketiga Taman tersebut yaitu di jalan Dr. Cipto. III.4. Variable Penelitian A. Variable yang ditetapkan: 1. Jenis tanaman : Mahoni, Sansivera, Palem Kuning, Ketapang, Angsana, Akalaipa, Tabarnae, Erva Merah, Kana, Tricolour, Melati Jepang, Rowelia Tegak, Ketapang, Tabarnae, Iris Bunga Kuning, Teh- tehan, Pandanus, Palem Raja dan Nanas Kerang. 2. Luas area : Taman Diponegoro 18.082 m 2 , Taman Prestasi 15.303 m 2 dan Taman Dr. Sutomo 9.572 m 2 3. Jumlah Tanaman : Taman Diponegoro 566, Taman Prestasi 1038, Taman Dr. Sutomo 699. B. Keadaan 1. Terpapar I : RTH taman kota 2. Kontrol II : RTK C. Variable yang mempengaruhi: 1. RTH taman kota D. Variable yang diteliti 1. Kelembaban Udara 2. Kadar Debu III.5. Pengumpulan data Data yang dipergunakan dalam penyusun skripsi ini adalah data primer dan data sekunder, yaitu : 1. Data primer Dalam penelitian ini data dikumpulkan sendiri oleh peneliti, pada permulaan penelitian data belum ada jadi harus dikumpulkan sendiri oleh peneliti, yang harus dikumulkan sendiri oleh peneliti, yang dari data kelembapan udara dan kadar debu. 2. Data sekunder Dalam penelitian data yang digunakan adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, pada waktu penelitian dimulai data telah tersedia, yang terdiri dari: a. Jenis tanaman, jumlah tanaman dan luas area. III.6. Analisa Data 1. Untuk mengetahui karakteristik tanaman dalam taman kota.Data-data mengenai karakteristik tersebut dianalisa dengan analisa diskriptif. 2. Tingkat pencemaran debu taman kota adalah data konsentrasi kadar debu di lingkungan udara taman kota. Data-data tersebut dianalis dengan membandingkan dengan baku mutu lingkungan BML. 3. Data yang sudah terkumpul yaitu data kadar debu sesuai dengan lokasi pencemaran.Ruang Terbuka Hijau RTH khususnya taman kota kemudian dibandingkan dengan data-data pada Ruang Terbuka Kosong RTK. Dari hasil – hasil tersebut di atas dapat diketahui efektifnya.Untuk mengetahui efektifitasnya menggunakan perhitungan sebagai berikut : Efektifitas = RTH Kelembaban RTK Kelembaban RTH Kelembaban  x 100 Efektifitas = TH KadarDebuR RTK KadarDebu TH KadarDebuR  x 100 4. Uji t Untuk mengetahui besarnya pengaruh ruang terbuka hijau RTH khususnya taman kota terhadap kadar debu dan kelembaban di udara pada 3 tiga lokasi yaitu Taman Diponegoro, Taman Prestasi dan Taman Dr. Sutomo Surabaya. III.7. Prosedur kerja III.7.1. Prosedur Kerja Alat A. Kadar Debu dan Kelembaban Udara Prinsip: Melewatkan udara dengan volume tertentu melalui kertas saring serat gelas gelas fiber filter. Sebelum maupun setelah pengambilan contoh: udara kertas saring di timbang dengan timbangan analitis. Alat: 1. High Volume Air Sample HVS dan filter GFA 2. Neraca Analitis 3. Termometer Hygrometer 3. Pinset Cara Kerja : a. Ambil filter glass dengan pinset, kondisikan filter dalam desikator suhu 15 – 27 o C dan kelembaban relatif 0 -50 selama 24 jam, lalu timbang dengan neraca analitis. b. Pasang filter pada high volume air sample. c. Debit aliran di lihat pada flow meter misal Q m 3 menit. d. Kemudian alat dihidupkan selama 30 menit di tiap titik. e. Catat kelembaban dari penunjukan hygrometer dengan 3 periode waktu. f. Filter dilepas, kemudian masukkan dalam desikator suhu 15 – 27 o C dan kelembaban relatif 0 – 50 selama 24 jam, lalu ditimbang dengan neraca analitis. - Diagram alir pengujian debu. Ambil filter fiber glass dengan pinset masukkan dalam desikator Dinginkan dalam desikator selama 24 jam Timbang berat awal Filter Filter digunakan untuk pengambilan debu Ambil filter yang digunakan tersebut,masukkan dalam desikator selama 24 jam Timbang kembali filter tersebut,didapatkan berat akhir filter Hitung kadar total kadar debu Gambar 3.1 Bagan Diagram Alir Pengujian Debu III.7.2. Prosedur Kerja Lapangan A.Pengukuran di Area Ruang Terbuka Hijau 1. Menentukan titik-titik yang diamati untuk mengukur kadar debu dan kelembaban udara di area Ruang Terbuka Hijau RTH khususnya taman kota. 2. Memasang alat pengukur kadar debu dan kelembaban udara di setiap titik- titik yang ditentukan. 3. Pengukuran dilakukan hingga tahu kadar debu dan kelembaban udara di setiap titik-titik yang ditentukan serta diambil rata-rata sehingga tahu kadar debu di Ruang Terbuka HijauRTH. B.Pengukuran di Luar Ruang Terbuka HijauRuang Terbuka Kosong 1. Menentukan titik-titik pengamatan di luar area Ruang Terbuka Hijau RTH . 2. Memasang alat pengukur dititik yang ditentukan. 3. Pengukuran dilakukan sehingga diketahui kadar debu dan kelembaban udara.

III. 8. Peralatan yang digunakan seperti berikut dalam gambar : 3.2 dan 3.3

Keterangan : a. Flow meter, berfungsi untuk mengetahui laju alu udara dalam menyerap udara a b c d b. Flow Adj, berfungsi untuk mengatur flow meter c. Fuse, sebagai sekring d. On Off untuk menyalakan dan mematikan e Keterangan : e. Tempat kertas saring untuk menyaring debu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN