31 tentang besar, jumlah, bentuk dan benda-benda melalui pengalaman konkrit.
Kemampuan berfikir ini berada saat anak sedang bermain.
3. Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Dini 4-6
a Perkembangan Nilai Agama Moral Permendiknas
Nomor 58
2009 Standar
tingkat pencapaian
perkembangan anak dibagi menjadi tiga kelompok pertama adalah anak uasia 0 sampai dengan k 24 bulan. Bagi kelompok, standar tingkat pencapaian
perkembangan anak di serahkan pada lembaga PAUD sesuai dengan isi dan misi lembaga masing
– masing. Kelompok kedua adalah anak usia 2 sampai dengan dari 4 tahun. Kelompok ketiga adalah usia 4 sampai dengan 6 tahun. Kedua
kelompok terakhir ini sudah di tentukan standar tingkat pencapaian perkembangannya.
Table 1. Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia 4 sampai 5 tahun
Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapaian Perkembangan
Nilai- nilai Agama dan Moral
1. Mengenal Tuhan Melalui agama yang dianutnya. 2. Meniru gerakan beribadah
3. Mengucapkan doa sebelum dan atau sesudah melakukan sesuatu.
4. menganal perilaku baik sopan dan buruk 5. membiasakan diri berperilaku baik
6. mengucapkan salam dan membalas salam.
Tujuan Pembelajaran untuk anak usia dini 4 sampai dengan usia 5 tahun adalah mengenal Tuhan dari agama yang di anut kedua orangtuannya,
membiasakan diri beribadah seperti gerakan ibadah yang dilihat dalam
32 keluargannya, membiasakan diri berdoa untuk mengawali kegiatan atau
mengakhirinya, mengenal perilaku baik dan buruk menurut ukuran keluarganya, membiasakan diri berperilaku baik pada saat berinteraksi social dengan teman
sebaya, guru, orangtua maupun anak yang usiannya jauh lebih muda darinnya, dan membiasakan diri bertegur sapa dengan orang yang di kenal maupun orang yang
tidak di kenal. Tujuan pembelajaran untuk anak usia 5 tahun sampai dengan 6 tahun
adalah mengenal agama yang dianutnnya secara lebih rinci, membiasakan diri melaksanakan ibadah ritual sesuai dengan keyakinan agamannya, membiasakan
diri berperilaku terpuji pada saat berinteraksi dengan siapapun, mampu membedakan perilaku buruk dalam konteks lingkup keluarga dan masyarakatnya,
mengenal hari besar agama yang di anutnya, dan memahami keragaman agama serta saling menghormati satu sama lain.
Table 2. Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak usia 5 sampai 6 tahun Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapaian Perkembangan
Nilai- nilai Agama dan Moral
1. Mengenal agama yang dianut 2. Membiasakan diri beribadah
3. memahami perilaku mulia jujur, penolong, sopan, hormat, dsb.
4. membedakan perilaku baik dan buruk 5. mengenal ritual dan hari besar agama
6. menghormati agama oranglain.
33 Apabila melihat semua tingkat pencapaian perkembangan nilai, agama
dan moral diatas , maka dapat di kelompokan menjadi dua , yaitu pengetahuan tentang nilai, agama, dan moral dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan
bermasyarakat pada umumnya, dan dalam lingkup pembelajaran di sekolah pada khususnya.
bPerkembangan Sosial Emosional Emosi merupakan perasaan atau afeksi yang melibatkan perpaduan
antara gejolak fisiologis dan gelaja perilaku yang terlihat Mansur, 2005: 56. Perkembangan emosi memainkan peranan yang penting dalam kehidupan
terutama dalam hal penyesuaian pribadi dan sosial anak dengan lingkungan. Adapun dampak 17 perkembangan emosi adalah sebgaai berikut:
1. emosi menambah rasa nikmat bagi pengalaman sehari-hari 2. emosi menyiapkan tubuh untuk melakukan tindakan
3. emosi merupakan suatu bentuk komunikasi 4. emosi mengganggu aktifitas mental
5. reaksi emosi yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan Soemantri, 2004: 142-143.
Seiring dengan bertambahnya usia anak, berbagai ekspresi emosi diekspresikan secara lebih terpola karena anak sudah dapat mempelajari reaksi
orang lain Yudha M Saputra dan Rudyanto, 2005: 26. Reaksi emosi yang timbul berubah lebih proporsional, seperti sikap tidak menerima dengan cemberut dan
sikap tidak patuh atau nakal. Yudha M Saputra dan Rudyanto 2005: 145 menambahkan beberapa ciri-ciri emosi pada anak antara lain: 1 emosi anak
34 berlangsung singkat dan sementara, 2 terlihat lebih kuat dan hebat, 3 bersifat
sementara, 4 sering terjadi dan 5 dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya.
Anak usia TK berada pada tahap innititive vs guilt yang sedang berkembang kearah industry vs inferiority Ericson dalam Slamet Suyanto, 2005:
72. Ismail menyatakan bahwa pada tahap ini anak mengalami perkembangan yang positif dalam kreativitas, banyak ide, imajinasi, bernani mencoba, berani
mengambil resiko dan mudah bergaul Harun, 2009: 120. Pada tahap ini anak dapat menunjukan sikap inisiatif, yaitu mulai lepas dari ikatan orang tua, bergerak
bebas dan mulai berinteraksi dengan lingkungan. Mereka dituntut untuk mengembangkan perilaku yang diharapkan dalam lingkungan sosialnya, serta
bertanggungjawab atas apa yang dilakukanya. Hal ini ditunjang dengan perkembangan motorik dan bahasanya yang sudah dapat menjelaskan dan
mencoba apa yang dia inginkan. Caroll Seefelt dan Barbara A.Wasik 2008: 71-72, ada beberapa karakteristik
perkembangan sosial anak usia 5 tahun antara lain: 1 Dapat mengatur emosi dan mengungkapkan perasaan dengan cara yang bisa diterima secara sosial. 2 Anak
mampu memisahkan perasaan dengan tindakan mereka. 3 Mengahayati perilaku sosial yang pantas. 4 Kekerasan emosi dan ledakan fisik mulai berkurang karena
anak telah mampu mengungkapkan perasaan melalui kata-kata. 5 Dapat melucu atau membuat lelucon. Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa dengan
perkembangan motorik dan bahasanya, anak usia 4-6 tahun TK kelompok B sudah mampu mengembangkan inisiatif untuk menjelaskan dan mencoba apa
35 yang dia inginkan. Anak mampu menunjukan reaksi emosi dengan lebih
proporsional, sehingga
gambar karya
anak dapat
digunakan untuk
mengembangkan kemampuan bicara anak Anak juga mengalami perubahan dalam aspek sosial-emosi. Identitasnya
mulai tampak, ia memiliki karakter kepribadian sendiri. Sudah mulai tampak kekuatan dan kelemahan kemampuannya, serta pola hubungannya. Ia pun sudah
menunjukkan kemandiriannya dan berusaha mengatur dirinya sendiri. Beberapa area utama dari perubahan aspek sosial-emosi yang berlangsung pada diri anak
adalah: a. Pertemanan
Anak ingin disukai oleh teman-temannya. Ia ingin bisa bermain dengan sebanyak mungkin teman. Anak mulai memahami bahwa fungsi pertemanan
termasuk didalamnya aturan untuk berbagi, memberi dukungan, bergantian, dan berbagai keterampilan sosial lainnya.
b. Kemandirian Anak meningkatkan usaha agar dapat melaksanakan tugas-tugas yang
berkaitan dengan kegiatannya sehari-hari. Peran ibu dan bapak sebagai orangtua sangat penting. Anak membutuhkan kesempatan untuk berlatih mandiri agar
pekerjaannya menjadi lebih baik. c. Moralitas
Anak mulai mengenali yang salah dan benar. Ia mulai memahami tentang berbohong dan mengapa ia tidak boleh berbohong. Meski beberapa kali anak
masih berusaha untuk menyelamatkan dirinya dengan berbohong.