54 Keterangan:
a  Peralatan 1  Pancang kerucut atau pancang besi 8 buah.
2  Satu buah bola ukuran 4. 3  Stopwacth.
b  Pelaksanaan 1  Bola diletakkan 1 meter dari pancang pertama garis start.
2  Pemain bersiap di posisi start. 3  Setelah  mendengar  aba-aba  dari  testor,  pemain  memulai
menggiring bola melewati kedelapan pancang dan kembali sampai garis finish.
4  Bola dihentikan tepat di garis finish. 5  Gunakan kaki yang terbaik untuk menggiring bola.
6  Setiap anak melakukan 2 kali dan diambil waktu yang terbaik.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi dan tes pengukuran. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data pre-test
kecepatan  dribbling  Bobby  Charlton  yang  dilakukan  pada  hari  Minggu tanggal 10 Januari 2016 jam 07.00 wib sampai 09.00 wib. Kemudian sampel
diberikan  perlakuan  latihan  ball  feeling  pada  jadwal  latihan  berikutnya sesuai  program  latihan  yang  telah  disusun.  Setelah  diberikan  perlakuan
menggunakan  latihan  ball  feeling  selama  16  kali  pertemuan,  dilakukan
55 pengumpulan  data  post-test  kecepatan  dribbling  Bobby  Charlton  pada  hari
Kamis tanggal 18 Februari 2016 jam 15.30 wib sampai dengan 17.30 wib.
F.  Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul merupakan hasil tes awal dan tes akhir latihan ball feeling,  dengan  menggunakan  tes  kecepatan  dribbling  Bobby  Charlton.  Data
yang  diperoleh  kemudian  disusun  ke  dalam  distribusi  frekuensi  dengan  acuan rumus  dari  Anas  Sudijono  2011:  452,  pengkategorian  disusun  dengan  5
kategori  yaitu menggunakan teknik kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
Tabel 3.  Perhitungan Kategorisasi
Formula Kategori
X  M – 1,5 SD
Sangat Baik M
– 1,5 SD ≤  X  M -  0,5 SD Baik
M – 0,5 SD ≤  X  M + 0,5 SD
Sedang M + 0,5 SD ≤  X  M + 1,5 SD
Kurang M + 1
,5 SD ≤ X Sangat Kurang
Keterangan : M
= Mean rerata SD
= Standar Deviasi Anas Sudijono, 2011: 452
Setelah  rentang  norma  diketahui  selanjutnya  menghitung  frekuensi relatif.  Menurut  Anas  Sudijono  2011:  42  frekuensi  relatif  atau  tabel
persentase di katakan “frekuensi relatif” sebab frekuensi yang disajikan di sini
bukanlah  frekuensi  yang  sebenarnya,  melainkan  frekuensi  yang  dituangkan dalam  bentuk  angka  persenan,  sehingga  untuk  menghitung  persentase
responden digunakan rumus sebagai berikut :