konstanta pemulusan hasil peramalan untuk m periode ke depan yang diramakan
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui model persamaan yang dapat dipakai untuk meramalkan jumlah produksi kakao di provinsi Sumatera Utara dan konsumsi kakao di Indonesia.
2. Mengetahui jumlah produksi kakao di provinsi Sumatera Utara dan konsumsi
kakao di Indonesia pada tahun 2014 untuk melihat berapa persen provinsi Sumatera Utara bisa memenuhi kebutuhan kakao di Indonesia.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Dapat dijadikan referensi bagi instansi terkait. 2.
Dapat digunakan sebagai referensi dan bahan bacaan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian serupa.
3. Membantu penulis dalam menerapkan materi pembelajaran kuliah ke
dalam dunia nyata.
1.7 Metodologi Penelitian
Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara berupa data produksi kakao di
Sumatera Utara dan data dari International Cocoa Organization ICCO berupa data konsumsi kakao di Indonesia. Selanjutnya data yang tersebut akan digunakan
pada model Smoothing Exponensial Linier Satu Parameter dari Brown untuk
mendapatkan suatu model terbaik yang akan dijadikan sebagai model untuk
Universitas Sumatera Utara
memprediksi jumlah produksi serta konsumsi kakao pada tahun 2014. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1 Pengumpulan data jumlah produksi kakao di Sumatera Utara dan konsumsi
kakao di Indonesia. 2
Menentukan parameter dengan menggunakan uji ketepatan ukuran metode peramalan untuk masing-masing data.
3 Menggunakan model peramalan yaitu model double exponential smoothing
linier satu parameter dari brown. Langkahnya adalah sebagai berikut: a.
Menentukan smoothing pertama
b. Menentukan smoothing kedua
c. Menentukan besarnya konstanta
d. Menentukan besarnya slope
e. Menentukan besarnya nilai peramalan
Dimana m adalah periode ke depan yang diramalkan. 4
Menarik kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Peramalan
Peramalan forecasting merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu
perkiraan guess, tetapi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu, maka peramalan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dapat dikatakan
perkiraan yang ilmiah educated guess. Peramalan forecasting dapat juga diartikan sebagai suatu usaha untuk
meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu Handoko, 1984: 260. Dalam kehidupan sosial segala sesuatu itu serba tidak
pasti, sukar diperkirakan secara tepat. Dengan kata lain peramalan bertujuan mendapatkan forecast yang bisa meminimumkan kesalahan meramal.
Dengan melakukan peramalan, para perencana dan pengambil keputusan akan dapat mempertimbangkan alternatif-alternatif strategi yang lebih luas
daripada tanpa peramalan. Dengan demikian berbagai rencana strategi dan aksi dapat dikembangkan untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi
di masa mendatang. Banyak orang yang sulit membedakan antara peramalan dan perencanaan.
Peramalan pada umumnya dipergunakan untuk memprediksi sesuatu yang kemungkinan besar akan terjadi, misalnya kondisi permintaan, penjualan, arus
kas, kondisi ekonomi, dan lain-lain didasarkan pada sejumlah asumsi. Sedangkan perencanaan menggunakan ramalan-ramalan yang ada untuk menetapkan target,
termasuk di dalamnya penetapan strategi untuk mencapai target itu. Dengan demikian, peramalan berusaha menggambarkan apa yang akan terjadi, sementara
rencana didasarkan pada gagasan bahwa dengan mengambil tindakan tertentu
Universitas Sumatera Utara
pada saat ini, pengambil keputusan dapat mempengaruhi hasil akhir seperti diharapkan.
Sering terdapat waktu senjang time lag antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang
ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Jika waktu tenggang ini nol atau sangat kecil, maka perencanaan tidak diperlukan. Jika waktu
tenggang ini panjang dan hasil peristiwa akhir bergantung pada faktor-faktor yang dapat diketahui, maka perencanaan dapat memegang peranan penting. Dalam
situasi seperti itu peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Peramalan mempunyai tujuan untuk memprediksikan keadaan dari suatu kejadian, dimana dengan cara demikian suatu proses perencanaan dapat
diselenggarakan dengan tepat. Banyak keputusan penting yang dilakukan mengarah kepada kejadian-kejadian di masa mendatang sehingga memerlukan
peramalan. Sebagai dasar untuk merencanakan dan mengambil hasil dari suatu keputusan tersebut diperlukan informasi yang baik dan akurat agar kemampuan
meramalkan berdasarkan data yang diperoleh dapat dikendalikan dengan baik untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Salah satu aspek yang paling sering disalahpahami dalam peramalan adalah ketidakpastian. Dalam prakteknya, hasil peramalan tidak pernah secara
mutlak tepat kecuali kebetulan. Hal ini karena keadaan maupun kejadian di masa depan tidak menentu. Meskipun demikian, bilamana semua faktor penting yang
mempengaruhi telah diperhitungkan dan model hubungan dari faktor-faktor tersebut ditentukan dengan baik, maka hasil peramalan akan mendekati kondisi
yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Jenis-jenis Peramalan