Reliabilitas Instrumen Teknik Analisis Data

86 perlakuan tersebut dapat berinteraksi dengan berbagai cara sehingga dapat menyebabkan keterwakilan dampak perlakuan tersebut berkurang. Untuk memastikan bahwa penelitain menghasilkan laporan yang valid, maka keseluruhan ancaman validitas di atas harus dikendalikan oleh peneliti. Teknik yang digunakan sangat beragam, tergantung dari kebutuhan dan jenis ancaman yang muncul.

G. Reliabilitas Instrumen

Menurut Susan Stainback Sugiyono, 2013: 364 reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Pengujian reabilitas pada pengujian ini menggunakan reliabilitas antar rater dan realibilitas koefisien alfa cronbach untuk menguji pencapaian kompetensi mengenal alat jahit siswa di kelas X SMK Karya Rini Yogyakarta. a. Tes Tes yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif dibuat dalam bentuk pilihan ganda dengan masing-masing memiliki bobot skor yang sama. Jenis tes yang dipakai adalah jenis pretest dan posttest yaitu tes yang diberikan pada awal pertemuan sebelum treatment perlakuan diberikan kepada subyek dan tes yang diberikan pada setiap akhir program suatu pengajaran atau treatment yang bertujuan untuk mengetahui dimana pencapaian kompetensi siswa terhadap treatment yang telah dilakukan. 87

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dimaksudkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian atau tentang permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang merupakan proses hasil dari tes, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji statistik deskriptif dan statistik inferential parametis. Statistik deskriptif merupakan teknik analisis yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Sementara statistik inferential adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan diiferensialkan untuk populasi di mana sampel di ambil Sugiyono, 2011:23. Pemilihan statistik inferential digunakan untuk pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Bentuk hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis komparatif dua sampel berpasangan yakni sampel yang diberi pretest dan posttest. Sedangkan statistik parametris dipilih karena bentuk data dalam penelitian ini adalah interval. Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi adalah t-test dua sampel. Sebelum t-test dilakukan maka terlebih dahulu akan dilakukan ujia analisis prasyarat melalui uji normalitas dan uji homogenitas. 88 1. Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono 2013:207 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Kegunaan statistik deskriptif adalah untuk menggambarkan jawaban-jawaban antara lain dengan distribusi frekuensi, distribusi persen dan rata-rata mean serta standar deviasi. Mean Me merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata mean diperoleh dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu dalam kelompok tersebut. Rumus perhitungan yang diambil dari Sugiyono 2011:54. Me = Mean rata-rata ∑ = Jumlah data atau sampel ∑ = Jumlah perkalian antara jumlah data pada interval dengan tanda kelas Standar deviasisimpangan baku digunakan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data terhadap rata-ratanya, jika standar deviasi positif berarti menunjukkan deviasi di atas rata-rata, sebaiknya jika standar deviasi negatif maka 89 deviasinya di bawah rata-rata. Berikut pehitungan standar deviasi dengan rumus Sugiyono, 2011:58 x S = Standar deviasi x 1 = Varian sampel x = Simpangan baku n = Jumlah sampel Sedangkan median merupakan nilai yang terletak pada tengah setelah data disusun menurut urutan nilainya sehingga membagi dua sama besar. Sebelum melakukan uji t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. 2. Pengujian Persyaratan Analisis Data a. Uji normalitas Uji normalitas bertujian untuk mengetahui data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan salah satu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui Uji Satu Sampel Kolmogorov- Smirnov One Sample Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS 16.0, dengan kriteria jika Asymp.Sig 2-tailed 0,05 maka data normal. 90 Rumusnya sebagai berikut: KD = Harga K-Smirnov yang dicari n 1 = Jumlah sampel yang diperoleh n 2 = Jumlah sampel yang diharapkan Sugiyono, 2011:159

b. Uji homogenitas varians

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi memiliki varian yang sama dan tidak menunjukkan perbedaan atau bermakna satu sama lain. Uji statistik untuk homogenitas adalah uji F dengan membandingkan varians terbesar dengan varians terkecil. Rumusnya adalah sebagai berikut: Sugiyono, 2011:140 1 Nilai signifikasi 0,05 data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai variens yang sama 2 Nilai signifikasi atau nilai probabilitas 0,05 data berasal dari populasi- populasi yang mempunyai variens sama. 91

c. Pengujian hipotesis

Dalam penelitian Pengaruh Penggunaan Metode Mengajar Beregu terhadap Kompetensi Belajar Siswa, langkah teknis analisis menggunakan uji t yang merupakan statistik parametris untuk menguji hipotesis yang bersifat komparatif rata-rata dua sampel apabila datanya berbentuk interval atau ratio. Sampel dalam penelitian ini menggunakan dua sampel yang berkorelasi atau sampel berpasangan yaitu dengan menggunakan sampel yang sama, tetapi pengujian terhadap sampel tersebut dilakukan dua kali dalam waktu yang berbeda. Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh penggunaan metode mengajar beregu terhadap kompetensi belajar siswa. Sugiyono, 2011:122 x x 2 1 2 2 Keterangan: x 1 . x 2 = Nilai rata-rata hasil sebelum dan sesudah s 1 .s 2 = Simpangan baku sebelum dan sesudah s 2 1 .s 2 2 = Varian sebelum dan sesudah r = Korelasi n 1 .n 2 = Jumlah sampel sebelum dan sesudah 92 Adapun kriteria uji t jika nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel t hitung t tabel dan nilai taraf signifikansi lebih kecil dari 5 0,05. Hipotesis yang diajukan adalah: Ho = tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode mengajar beregu terhadap kompetensi mengenal alat jahit. Ha = ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode mengajar beregu terhadap kompetensi mengenal alat jahit. Ho : Ho : 93

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh penggunaan metode mengajar beregu terhadap kompetensi mengenal alat jahit di kelas X SMK Karya Rini Yogyakarta. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian yang berupa penilaian kognitif mengenal alat jahit untuk melihat nilai hasil pencapaian kompetensi sebelum dan sesudah menggunakan metode mengajar beregu.

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di SMK Karya Rini Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Laksda Adisucipto, No. 86, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta. SMK Karya Rini merupakan sekolah yang memiliki keahlian Tata Busana dan Akomodasi Perhotelan. Jumlah siswa Tata Busana kelas X sebanyak 22 siswa, kelas XI sebanyak 14 siswa dan kelas XII sebanyak 18 siswa. Kelas yang digunakan oleh peneliti adalah 1 kelas yaitu kelas X Tata Busana yang berjumlah 22 siswa. Dengan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran pada jurusan Tata Busana terdiri dari 2 ruang praktek menjahit dengan fasilitas mesin jahit, meja pola, boneka jahit dress foam, buku-buku pelajaran busana, ruang pasen, ruang guru, ruang toilet. Pada pembelajaran Pemeliharaan Kecil ada beberapa permasalahan yang membuat proses belajar mengajar menjadi kurang efektif sehingga perolehan nilai siswa kebanyakan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Berdasarkan pertanyaan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENGARUH PENERAPAN METODE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBUATAN POLA DASAR ROK KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 240

PENGARUH PENERAPAN METODE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBUATAN POLA DASAR ROK KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 240

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA JOBSHEET TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENGHIAS KAIN DENGAN TEHNIK JAHIT PERCA KELAS X DI SMK DIPONEGORO DEPOK.

0 3 186

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 3 249

PENERAPAN METODE PEER TUTORING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENJAHIT CELANA ANAK LAKI-LAKI SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK KARYA RINI SLEMAN.

0 10 336

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 244

PENINGKATAN KOMPETENSI KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN KINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 8

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 249

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT TUSUK HIAS PADA SISWA TATA BUSANA KELAS XI DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 9 214