Identifikasi Masalah Batasan Masalah

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka masalah- masalah yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Kompetensi belajar siswa dalam mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan terutama pada materi pengenalan alat dan bahan mesin jahit masih banyak yang belum mencapai standar minimal KKM 75. 2. Masih menggunakan metode konvensional berupa ceramah yang memberikan hasil kurang maksimal, sehingga dibutuhkan variasi penggunaan metode mengajar. 3. Kurangnya kesadaran siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran mengenal alat jahit menyebabkan kurangnya pemahaman materi oleh siswa. 4. Guru pengampu sudah mencoba beberapa metode mengajar, akan tetapi belum ada yang tepat dan dapat digunakan pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan. 5. Belum diketahuinya pengaruh metode mengajar beregu terhadap kompetensi mengenal alat jahit.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, agar penelitian ini dapat terfokus dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian hanya terbatas pada kompetensi kognitif siswa dalam mengenal alat jahit melalui metode mengajar beregu kelas X Tata Busana SMK Karya Rini Yogyakarta. 6 Metode Mengajar Beregu biasanya terdiri dari dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa. Kelompok siswa dalam satu kelas yang biasanya terdiri dari 5-10 orang siswa dengan berbagai macam karakteristik. Metode mengajar tipe beregu dipilih dengan pertimbangan bahwa siswa menjadi lebih aktif dalam menyampaikan aspirasi maupun lebih mudah bertanya, dapat bekerja sama dengan teman sendiri dalam memecahkan masalah. Siswa juga mudah terbuka dengan teman sendiri sehingga dapat meminimalisir kesenjangan yang terjadi antara siswa yang prestasinya rendah dengan siswa yang prestasinya lebih dalam suatu kelas. Selanjutnya siswa termotivasi dalam menyelesaikan tugas dan motivasi itu diharapkan tumbuh dari terciptanya hubungan yang saling menentukan dan membutuhkan antara guru dan siswa dalam materi mengenal alat jahit.

D. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENGARUH PENERAPAN METODE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBUATAN POLA DASAR ROK KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 240

PENGARUH PENERAPAN METODE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBUATAN POLA DASAR ROK KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 240

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA JOBSHEET TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENGHIAS KAIN DENGAN TEHNIK JAHIT PERCA KELAS X DI SMK DIPONEGORO DEPOK.

0 3 186

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 3 249

PENERAPAN METODE PEER TUTORING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENJAHIT CELANA ANAK LAKI-LAKI SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK KARYA RINI SLEMAN.

0 10 336

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 244

PENINGKATAN KOMPETENSI KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN KINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 8

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 249

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT TUSUK HIAS PADA SISWA TATA BUSANA KELAS XI DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 9 214