berkembang dengan baik ketika semua aspek pelindung tersebut berjalan sesuai dengan fungsinya.
5. Pengawasan Ketenagakerjaan
Pemerintah telah mewujidkan campur tangannya melalui peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang mengatur hubungan kerja dan perlindungan bagi hak-hak pekerja.
Diperlukan pula adanya pengawasan ketenagakerjaan, yaitu kegiatan mengawasi dan menegakkan pelaksanaan peraturan perundang-undangan dibidang ketenagakerjaan. Adapun
aturan hukum yang mengatur mengenai pengawasan ketenagakerjaan, antara lain : 1.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pengawasan Perburuhan. 2.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 3.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan Konvensi ILO Nomor 81 Tahun 1947 Mengenai Pengawsan Ketenagakerjaan dalam Industri dan
Perdagangan. 4.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.03MEN1948 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan Terpadu.
Disebutkan dalam Pasal 176 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa pengawas ketenagakerjaan dilakukan oleh pegawai-pegawai
pengawas ketenagakerjaan yang mempunyai kompetensi dan independen atau tanpa terpengaruh oleh pihak dalam mengambil keputusan, guna menjamin pelaksanaan
perundang-undangan ketenagakerjaan. Fungsi system pengawasan ketenagakerjaan seperti yang tercantum dalam Pasal 3 Konvensi ILO Nomor 81 tahun 1947 adalah sebagai berikut:
c. Menjamin penegakan ketentuan Hukum mengenai
kondisi kerja
dan perlindungan
pekerja saat
melaksanakan pekerjaannya, seperti ketentuan yang berkaitan dengan jam kerja, pengupahan, keselamatan,
kesehatan dan kesejahteraan, pengguanan pekerjaburuh anak dan orang muda serta masalah-maalah lain yang
terkait, sepanjang ketentuan tersebut dapat ditegakkan oleh pengawas ketenagakerjaan.
d. Memberikan keterangan teknis dan nasehat kepada
pengusaha dan pekerjaburuh mengenai cara yang paling efektif untuk mentaati ketentuan hukum.
e. Memberitahukan kepada pihak yang berwenang
mengenai terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau penyalahgunaan secara khusus tidak diatur dalam
ketentuanhukum yang berlaku, f.
Tugas lain yang dapat menjadi tanggung jawab pengawas ketenagakerjaan tidak boleh menghalangi
pelaksanaan tugas pokok pengawasan atau mengurangi kewenangannya
dan ketidakberpihaknya
yang diperlukan bagi pengawas dalam berhubungan dengan
pengusaha dan pekerjaburuh. Tujuan pengawasan ketenagakerjaan merupakan upaya menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban bagi para pengusaha dan pekerja untuk menjaga kelangsungan
usaha dan ketenaga kerja serta menghindari terjadinya penyimpangan atas peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.
B. Hasil Penelitian
1. Upaya pengawasan oleh Disnaker terhadap pekerja anak di sektor informal kota