Rumusan Masalah Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian

2 minggu menjelang menstruasi dapat mengurangi gejala Sindrom Premenstruasi. Salah satunya, dengan komposisi makanan yang mengandung Magnesium Mg. 9 Kadar Magnesium yang seimbang memainkan peran penting dalam mekanisme stabilisasi membran sel . Penurunan magnesium meningkatkan transmisi sinaptik dan menyebabkan hipereksitabilitas otot uterus. Tingkat intraseluler magnesium diatur oleh berbagai faktor seperti 17 β-Estradiol E2 dan meningkatkan Progesteron. Hormon E2 dalam fase pre-ovulasi, menyebabkan penurunan kadar magnesium di intraseluler. Peningkatan progesteron, yang terjadi dalam fase pramenstruasi, menyebabkan peningkatan tingkat intraseluler dari magnesium. Pada nyeri menstruasi, ditemukan tingkat penurunan Progesteron yang menyebabkan penurunan magnesium dan peningkatan kontraktilitas miometrium. Menurut penelitian Miriam C et al dari data yang diperoleh didapatkan manfaat yang sangat berarti pada sindrom premenstruasi yang diberi pengobatan magnesium yang dikombinasi dengan vitamin B6 untuk mengurangi gejala cemas dan keinginan untuk makan 9;10

1.2. Rumusan Masalah

Hasil penelitian yang telah diperoleh sebelumnya menunjukkan keterkaitan antara kebiasaan intake makanan yang mengandung magnesium terhadap gambaran Sindrom Premenstruasi. Sehingga, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut Apakah terdapat hubungan kadar serum Magnesium terhadap gambaran Sindrom Premenstruasi Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan kadar serum Magnesium terhadap gambaran Sindrom Premenstruasi dengan menggunakan Premenstrual Syndrome Scale.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan kadar serum Magnesium terhadap gambaran Sindrom Premenstruasi dengan menggunakan Premenstrual Syndrome Scale. 2. Untuk mengetahui hubungan faktor-faktor karakteristik yaitu menarche, Indeks Massa tubuh dan riwayat keluarga yang menderita sindrom premenstruasi terhadap gambaran Sindrom Premenstruasi dengan menggunakan Premenstrual Syndrome Scale.

1.4. Hipotesis Penelitian

 Ha = Ada hubungan kadar serum Magnesium terhadap gambaran Sindrom Premenstruasi  Ho = Tidak ada hubungan kadar serum Magnesium gambaran Sindrom Premenstruasi Universitas Sumatera Utara

1.5. Manfaat Penelitian

1. Kadar serum Magnesium dapat digunakan sebagai acuan untuk mengatasi Sindroma Premenstruasi pada wanita usia reproduktif dengan pengaturan pola makan yang mengandung Magnesium dengan kadar yang seimbang. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memprediksi terjadinya Sindroma Premenstruasi berdasarkan faktor-faktor karakteristik yaitu menarche, Indeks Massa tubuh dan riwayat keluarga yang menderita sindrom premenstruasi . 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan untuk meningkatkan upaya promotif dalam pemberian nutrisi seimbang untuk mengatasi Sindrom Premenstruasi. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SINDROM PREMENSTRUASI

2.1 Pendahuluan

Sebagian besar wanita yang berada pada usia reproduktif 85 sd 97 mengeluh terhadap nyeri somatis dan gangguan mental yang timbul sebelum menstruasi namun, karakteristik asal dan tingkat keluhan yang berbeda membuat mereka tidak memperhatikannya setiap siklus sehingga menghasilkan dasar yang tidak adekuat untuk mendiagnosa Sindrom Premenstruasi. 3;9-12

2.2 Defenisi

Definisi yang dianut terhadap sindrom ini meliputi gangguan mental dan somatik yang berat yang muncul secara siklik terutama pada fase premenstruasi yang secara signifikan menghambat aktivitas sehari-hari. Kumpulan dari gejala gejal tersebut muncul pada fase luteal pada siklus menstruasi 1 sampai 2 minggu sampai terjadinya menstruasi dan gejala tersebut hilang setelah terjadinya menstruasi. 3;9-12 Penelitian yang dilakukan oleh Borenstein J et al pada wanita di Amerika Serikat menunjukkan hubungan antara sindrom premenstruasi dan tingkat ketidak hadiran pekerja meningkat pada waktu kerja, sehingga menurunkan efisiensi produktifitas Universitas Sumatera Utara