Perkembangan Koperasi Bersatu Pembahasan 1. Kondisi Usaha Anggota Koperasi

Tabel 4.2 Jenis Pembukuan Anggota Koperasi NO Jenis Pembukuan Jumlah Anggota Persentase 1 Catatan Penerimaan dan Pengeluaran Harian 25 100 2 Catatan Persediaan Barang 15 60 3 Laba Rugi 3 12 Jika dilihat dari hasil kusioner tersebut menunjukkan para anggota memang keseluruhan mempunyai pembukuan tetapi masih mempunyai pembukuan yang sederhana dan pembukuan tersebut belum mencapai seperti jenis pembukuan neraca, arus kas dan sebagainya. Salah satu faktornya ini karena anggota masih mempunyai pengetahuan yang rendah tentang pengolahan pembukuan keuangan usaha yang baik dan terencana, di sini jugalah hendaknya perlu penyuluhan-penyuluhan baik dari koperasi maupun pemerintah daerah setempat untuk memberitahukan pada para pengusaha cara pengolahan pembukuan keuangan yang baik.

4.2.2. Perkembangan Koperasi Bersatu

Berdasarkan data yang diperoleh dari anggota koperasi dan manajer koperasi bersatu yang berada di Jln. Raya Kodok Kel.Wek IV, tentang ”Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan”, maka dapat disimpulkan koperasi ini merupakan koperasi yang masih sederhana jika dibanding dengan koperasi yang telah berkembang disekitar Universitas Sumatera Utara kota Padangsidimpuan. Seperti halnya suatu badan usaha lain pasti pernah mengalami penurunan, dimana Koperasi Bersatu ini juga mengalami hal yang demikian. Koperasi pernah mengalami masalah dalam pengelolaaan modal, karena pada waktu itu anggotanya masih berjumlah sedikit dan modal awal yang dimiliki pun masih berjumlah sedikit. Namun mesti demikian koperasi ini tidak tinggal diam dengan berusaha melalui permohonan bantuan dana dari pemerintahan daerah dan akhirnya di kabulkan yaitu beruapa dana bergulir yang berasl dari kompensasi BBM, maka koperasi tersebut pun kembali bergerak. Walau Koperasi ini pernah menagalami hambatan jika dinilai pada koperasi yang ada disekitar Kota Padangsidimpuan, dimana koperasi ini merupakan koperasi yang pergerakannya bagus apalagi jika dilihat dari lama berdirinya koperasi yang masih berjalan kurang lebih 3 tahun. Kemajuan koperasi ini dapat dilihat pada anggota koperasi yang terus mulai meningkat: Tabel 4.3 JUMLAH ANGGOTA KOPERASI TAHUN JUMLAH ANGGOTA 2004 sd 2005 55 Anggota 2005 sd 2006 166 Anggota 2006 sd 2007 200 Anggota Universitas Sumatera Utara Keseluruhan jumlah anggota koperasi pada tabel diatas juga merupakan peminjam pada koperasi Bersatu. Dengan kata lain keseluruhan anggota koperasi sama dengan keseluruhan pengusaha yang telah terdaftar sebagai anggota koperasi dan melakukan pinjaman untuk pengembangan usaha anggota tersebut. Selain itu dari 25 anggota koperasi yang ditanya pada dasarnya 98 anggota mengatakan sekarang lebih memilih melakukan pinjaman pada koperasi dibanding kepada rentenir dan perbankan karena pinjaman dari koperasi urusannya tidak berbelit-belit dan tidak dengan administrasi yang susah. Namun yang menjadi masalah bagi koperasi tetap ada, salah satunya dalam peningkatan SDM para pengusaha mikro dan kecil, karena masih banyak pengusaha mikro dan kecil yang menggunakan pembukuan sehingga keuntungan pertahunnya tidak dapat dikalkulasikan dengan angka, jadi peningkatan kehidupan hanya dengan bentuk pertambahan benda. Selain itu Koperasi juga mengalami hambatan yaitu untuk mengajak para anggota untuk menyimpan lebih aktif di koperasi. Adapun penyebab anggota kurang berminat untuk menabung salah satunya karena adanya prasangka yang kurang baik dari masyarakat untuk menabung di koperasi atau dengan kata lain uang takut tidak dapat ditarik kembali. Untuk mengembangkan Koperasi Bersatu menjadi koperasi yang lebih baik, maka koperasi mempunyai beberapa langkah untuk memajukan koperasinya: a Meningkatkan SDM para anggota koperasi yang juga bergerak dalam usaha mikro dan kecil. Langkah yang ditempuh untuk menggerakkan SDM ini berupa Universitas Sumatera Utara pelatihan – pelatihan yang diberikan kepada anggota untuk meningkatkan usahanya sehingga anggota yang bergerak dalam usaha mikro dan kecil ini dapat menguasai pasar dan peningkatan penguasaan tekhnologi. b Memberikan pemahaman kepada anggota tentang koperasi agar partisipasi para anggota dalam kegiatan koperasi dapat meningkat. c Mengikuti program pemberdayaan peningkatan permodalan melalui penyaluran-penyaluran dana yang dilakukan pemerintahan daerah, ini bertujuan agar modal dalam koperasi dapat meningkat dan permodalannnya dapat terus berjalan menjadi lebih baik.

4.2.3. Alasan Anggota Meminjam di Kperasi Bersatu