Investasi Asing Langsung Foreign Direct Investment

4. Kemajuan teknologi Adanya temuan atau inovasi baru menyebabkan cara-cara berproduksi lama menjadi tidak efisien lagi. Untuk itu perusahan-perusahaan perlu menanamkan investasi untuk membeli mesin-mesin dan peralatan baru yang lebih canggih. 5. Tingkat pendapatan nasional dan perekonomian Makin banyak aktivitas perekonomian makin besar pula pendapatan nasional, dan makin banyak pendapatan yang ditabung pada gilirannya akan diinvestasikan pada usaha-usaha yang menguntungkan. 6. Situasi politik Jika situasi politik aman, dan pemerintah banyak memberikan kemudahan-kemudahan bagi pengusaha, tingkat investasi akan tinggi dan begitu pula sebaliknya.

2.5.5. Investasi Dalam Negeri PMDN

Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri Pasal 1, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk: 1. Penanaman modal dalam negeri langsung Domestic Direct Investment, yaitu penanaman modal oleh pemilik modal itu sendiri. 2. Penanaman modal dalam negeri tidak langsung Domestic Indirect Investment, yaitu melalui pembelian obligasi, surat surat kertas perbendaharaan negara, emisi smisi lainnya saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan, serta deposito dan tabungan yang berjangka sekurang kurangnya satu tahun.

2.5.6. Investasi Asing Langsung Foreign Direct Investment

Universitas Sumatera Utara Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global. Indonesia masih belum mampu menyediakan dana pembangunan tersebut. Disamping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan luar negeri, salah satunya adalah penanaman modal asing langsung foreign direct invesment=FDI. Sumber pembiayaan FDI ini oleh sebagian pengamat, merupakan sumber pembiayaan luar negeri yang paling potensial dibandingkan dengan sumber yang lain. Panayotou 1998 dan Sarwedi 2002 menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam menjamin kelangsungan pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil dan lebih profitable. Konsep Penanaman Modal Asing FDI sebenarnya masih belum ada acuan yang baku, namun demikian studi literatur maupun kajian empiris yang pernah dilakukan dapat dipakai sebagai rujukan konsep tersebut. Menurut Krugman 1991 yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan kontrol terhadap perusahaan di luar negeri. Secara konseptual, pilihan investor asing untuk menanamkan investasinya dalam bentuk FDI, dibanding bentuk modal lainnya di suatu negara, dipengaruhi oleh kondisi dari negara penerima FDI pull factors maupun kondisi dan strategi dari penanam modal asing push factors. Pull factors dari masuknya FDI antara lain terdiri dari kondisi pasar, ketersediaan sumber daya, daya saing, kebijakan yang terkait dengan perdagangan dan industri serta kebijakan liberalisasi FDI di dalam bentuk insentif investasi. Sedangkan yang Universitas Sumatera Utara termasuk pull factors antara lain strategi investasi maupun strategi produksi dari penanam modal, serta persepsi resiko terhadap negara penerima. Investasi Asing Langsung FDI didefinisikan sebagai investasi jangka panjang yang dilakukan secara langsung oleh investor asing di dalam suatu bidang usaha warga negara domestik. Investasi di dalam bentuk FDI merupakan investasi yang relatif stabil di dalam jangka panjang. Hal ini akan membantu dalam pemulihan ekonomi yang membutuhkan banyak dana dan penyerapan tenaga kerja yang cukup luas. Selain itu, masuknya FDI menunjukkan kepercayaan investor asing untuk melakukan kegiatan ekonominya di Indonesia sehingga mendorong capital inflow arus modal masuk. Pilihan investor asing untuk menanamkan investasinya dalam bentuk FDI dibanding modal lainnya di suatu negara dipengaruhi oleh kondisi dari negara penerima FDI pull factor yang dapat terdiri dari kondisi pasar, sumber daya, daya saing, kebijakan yang terkait dengan perdagangan dan industri serta kebijakan FDI itu sendiri. Selain itu juga kondisi dan strategi dari penanam modal asing push factors yang berinvestasi. Pilihan untuk menanamkan modal disuatu negara bagi investor asing sangat dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan profit, yaitu agar mendapatkan sumber bahan baku dan faktor produksi lainnya termasuk tenaga kerja yang lebih baik atau lebih murah, penetrasi pasar dan mengurangi resiko hambatan tariff perdagangan, serta memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Namun faktor ekonomi bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan. Faktor lain yang diperhitungkan oleh investor asing adalah lingkungan atau kerangka kebijakan, khususnya yang berkaitan dengan regulasi yang mendukung keterbukaan pasar, stabilitasi politik dan sosial, standardisasi kesepakatan internasional, perlindungan kepemilikan, serta kebijakan perdagangan dan perpajakan. Untuk itulah maka setiap negara harus mempersiapkan strategi, kebijakan, infrastruktur dan fasilitas yang baik agar dapat menciptakan iklim yang kondusif Universitas Sumatera Utara dan memenangkan kompetisi atas negara lainnya dalam menarik minat investor asing tanpa meminggirkan keberadaan enterpreneur dan tenaga kerja domestik serta nilai-nilai sosial, budaya dan lingkungan ekologis. 2.5.7. Pengaruh Investasi dalam Perekonomian Investasi dalam berbagai bentuk akan memberikan banyak pengaruh kepada perekonomian suatu negara ataupun dalam cakupan yang lebih kecil yakni daerah. Karena dengan adanya investasi akan membawa suatu negara pada kegiatan ekonomi tertentu. Investasi yang berlanjut dengan suatu proses produksi akan menciptakan lapangan kerja, menciptakan barang-barang dan jasa untuk dipasarkan kepada konsumen, dan interaksi antara produsen dalam hal ini investor, dan konsumen dalam menawarkan dan mengkonsumsi barang-barang atau jasa, dan pada gilirannya akan menciptakan kemajuan perekonomian dalam suatu negara.

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan ini adalah: 1. Dewi Andayani Judul penelitian, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja di Sumatera Utara.” Hasil penelitian ini menunjukan bahwa investasi dan tingkat upah memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja di Sumatera Utara. 2. Novita Linda Sitom pul, “Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara.” Hasil penelitian ini menunjukan bahwa investasi dan jumlah tenaga kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadasp pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. 3. Priyo Prasojo, “ Analisa Pengaruh Investasi PMA dan PMDN, Kesempatan Kerja, Pengeluaran Pemerintah Terhadap PDRB di Jawa Tengah Periode Tahun 1980- 2006.” Hasil penelitian ini menunjukan bahwa investasi baik PMA dan PMDN, kesempatan Universitas Sumatera Utara