Fungsi dan Tujuan Pendidikan Ruang Lingkup Pendidikan

Rendahnya tingkat penghasilan tercermin dalam tingkat pengeluaran keluarga yang rendah dan tingkat upah yang rendah. Implikasi dari penerapan teori human capital di bidang perbaikan gizi dan kesehatan adalah perlunya usaha-usaha memerangi kemiskinan.

2.3.3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan

Fungsi dan tujuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS adalah bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdasaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Wuradji, seperti dikutip oleh Wahyuningtyas 1995 : 19 menyatakan bahwa fungsi pendidikan itu meliputi: a Memindahkan nilai-nilai budaya, b Nilai-nilai pengajaran, c Peningkatan mobilitas sosial, d Fungsi sertifikat, e Job training, f Memantapkan dan mengembangkan hubungan-hubungan sosial. Adapun tujuan pendidikan terbagi atas empat yaitu : a. Tujuan umum pendidikan nasional yaitu untuk membentuk manusia pancasila b. Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya c. Tujuan kurikuler yaitu tujuan bidang studi atau mata pelajaran d. Tujuan instruksional yaitu tujuan materi kurikulum yang berupa bidang studi terdiri dari pokok bahasan dan sub pokok bahasan, terdiri atas tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus Umar Tirtarahardja dan La Sulo, 1944 : 41. Universitas Sumatera Utara

2.3.4. Ruang Lingkup Pendidikan

Pada hakekatnya pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pendidikan menurut pelaksaannya dibagi menjadi pendidikan formalsekolah dan pendidikan non formalluar sekolah. Menurut Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor 2 tahun 1989 pasal 10 dikemukakan bahwa pendidikan terbagi atas: 1. Pendidikan persekolahan yang mencakup berbagai jenjang pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar SD sampai perguruan tinggi 2. Pendidikan Luar Sekolah terbagi atas : a. Pendidikan non formal. Mencakup lembaga pendidikan diluar sekolah, misalnya kursus, seminar, kejar paket A. b. Pendidikan informal. Mencakup pendidikan keluarga, masyarakat dan program- program sekolah, misalnya ceramah di radio atau televisi dan informasi yang mendidik dalam surat kabar atau majalah. Dari jenis pendidikan diatas, pendidikan informal adalah yang lebih dahulu dikenal dan paling penting peranannya. Hal ini disebabkan dalam masyarakat sederhana satu-satunya bentuk pendidikan yang dikenal adalah pendidikan informal. Meskipun pendidikan informal mempunyai peranan yang penting, namun didalam penelitian ini tidak dicantumkan sebagai salah satu faktor penunjang produktivitas tenaga kerja. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengidentifikasi datanya. Pendidikan formal sering juga disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pendidikan yang telah baku mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi Umar Tirtarahardja dan La Sulo, 1994 : 78. Universitas Sumatera Utara Tingkat pendidikan berupa pendidikan formal dan non formal mempunyai tujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang terarah, terpadu dan menyeluruh berbagai upaya proaktif dan reaktif dalam membentuk manusia seutuhnya agar menjadi sadar akan dirinya dan dapat dimanfaatkan lingkungannya untuk meningkatkan taraf hidupnya. Untuk dapat berfungsi demikian, manusia memerlukan pengetahuan, keterampilan, penguasaan teknologi, dan dapat mandiri melalui pendidikan. Produktivitas tenaga kerja memerlukan pengetahuan dan keterampilan dan penguasaan teknologi, sehingga dengan adanya tingkat pendidikan maka produktivitas tenaga kerja akan mudah tercapai.

2.4. Kesehatan dan Pembangunan