Singkatnya, teori ini menyebutkan stok kapital yang diinginkan dan investasi ditentukan oleh keuntungan, sedangkan menurut teori akselerator investasi ditentukan oleh
tingkat output. Karena kedua teori ini memiliki pandangan yang berbeda menyangkut faktor- faktor penentu stok kapital yang diinginkan, maka dengan sendirinya kedua teori ini juga
memiliki implikasi kebijakan yang berbeda pula. Bagi teori akselerator, kebijakan fiskal yang ekspansif cenderung menyebabkan tingkat output semakin tinggi, yang selanjutnya
meningkatkan stok kapital yang diinginkan dan investasi. Di lain pihak, suatu penurunan pajak pendapatan perusahaan tidak akan meningkatkan stok kapital yang diinginkan dan
investasi, tetapi meningkatkan ketersediaan dana internal. Sebaliknya, bagi teori dana internal penurunan di dalam pajak pendapatan perusahaan akan menyebabkam kenaikan yang
signifikan di dalam stok kapital yang diinginkan dan investasi. Selain itu kebijakan fiskal yang ekspansif juga tidak memiliki pengaruh langsung atau pengaruhnya kecil terhadap stok
kapital yang diinginkan, karena ia mempengaruhi output bukan ketersediaan dana internal. Kebijakan fiskal yang ekspansif mungkin memiliki pengaruh tidak langsung sebab
keuntungan cenderung meningkat kalau output meningkat.
2.5.3. Jenis-jenis Investasi
Secara umum jenis-jenis investasi yaitu :
1. Investasi yang terdorong Induced Investment dan Investasi otonom Outonomous
Investment
Investasi yang terdorong adalah investasi yang diakibatkan adanya penambahan permintaan yang diakibatkan oleh pertambahan pendapatan. Jelasnya lagi apabila pendapatan
bertambah maka tambahan permintaan akan digunakan untuk tambahan konsumsi, sedang pertambahan konsumsi pada dasarnya adalah pertambahan permintaan. Sedangkan investasi
otonom adalah investasi yang dilaksanakan secara bebas, artinya bukan karena pertambahan
Universitas Sumatera Utara
permintaan efektif, tetapi justru untuk menciptakan atau menaikkan permintaan efektif. Besarnya investasi otonom tidak tergantung kepada besar kecilnya pendapatan nasional atau
daerah, tetapi dapat berubah karena adanya perubahan-perubahan faktor diluar pendapatan seperti tingkat teknologi, kebijaksanaan pemerintah, harapan para pengusaha dan sebagainya.
Investasi otonom berarti pembentukan modal yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Dengan kata lain, tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah
investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.
2. Public Investment dan Private Investment
Public investment adalah investasi atau penanaman modal yang dilakukan oleh
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah yang sifatnya resmi. Sedangkan private investment
adalah investasi atau penanaman modal yang dilakukan oleh swasta, dimana keuntungan menjadi prioritas utama berbeda dengan public investment yang bertujuan
melayani dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat banyak.
3. Domestic Investment dan Foreign Investment
Suatu negara yang banyak memiliki faktor-faktor produksi modal capital yang cukup untuk mengolah sumberdaya yang dimilikinya, akan mengundang modal asing agar
sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Demikianlah investasi dapat dibedakan dari pemodalnya. Domestic investment adalah penanaman modal dalam negeri,
sedangkan foreign investment adalah penanaman modal asing.
4. Gross Investment dan Net Investment