Hasil Uji Fisis Viscositas

4.2 Hasil Uji Fisis

Untuk mengetahui sifat-sifat fisis biodisel minyak jarak pagar dilakukan uji fisis yang meliputi : massa jenis, visikositas, titik kabut, kadar air danbilangan iod denagn tujuan untuk membandingkan denagan standart mutu biodisel indonesia SNI. Uji fisis yang dilakukan pada metil ester FAME turunan minyak jarak pagar untuk beberapa perlakuan lama reaksi pada suhu 80 C diperoleh seperti pada tabel 4.3 berikut : Parameter satuan Lama Reaksi Metode Uji 2 jam 6 jam Flash Point C 35 35 AOCS C c 9 C -95 Kadar Air 0.0682 0.0736 Karl Fisher Cloud Point C 1.76 1.50 AOAC C a 6-25-1998 Viskositas 40 C cST 22.65 19.26 Viscometer Ostwald Density 40 C gcm 3 0.91 0.90 AOACC C 10 a -25-1998 Bilangan iod mgg 67.05 67.33 AOCS C d 1 - 25 Universitas Sumatera Utara

4.3 Viscositas

Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap Biodiesel turunan minyak jarak pagar dengan PSS dari Tabel 4.4, maka hubungan antara viscositas pada suhu 40°C dengan prosentase konversi FAME untuk lama reaksi 2 jam dan 6 jam dapat digambarkan seperti grafik di bawah ini : 65.24, 22.65 77.52, 19.26 19 19.5 20 20.5 21 21.5 22 22.5 23 64 66 68 70 72 74 76 78 80 V is c o s it a s 4 C cs t Konversi FAM E Gambar 4.2 : Grafik hubungan Viscositas dengan Prosentase konversi FAME Dari grafik hubungan Viscositas terhadap prosentase konversi FAME pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa semakin naik prosentase konversi FAME semakin turun viscositasnya. Viscositas larutan berkaitan dengan kekentalan, semakin besar viscositasnya semakin kental larutannya. Semakin kental bahan bakar biodiesel maka energi pembakarannya makin besar, jadi makin besar viscositas maka kalor yang dihasilkan untuk pembakaran biodiesel itu makin besar. Oleh karena itu semakin besar viscositas semakin kurang bagus pada mesin selain itu juga jalannya bahan bakar kedalam ruang mesin semakin kurang lancar. Makin besar viscositas makin besar densitasnya.. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian diperoleh rentang viskositas biodiesel turunan minyak jarak pagar antara 22,65cst -19,26cSt. Jika dibandingkan dengan Standard Biodiesel Indonesia viskositas berada pada rentang 2,3 cSt – 6,0 cSt dengan metode uji ASTM D-445 dan viscositas standard mutu solar pada rentang 1,6 cSt – 5,8 cSt dengan metode uji ASTM D-445, maka dapat disimpulkan viscositas hasil penelitian ini berbeda dengan Standard Biodiesel Indonesia dan Standard Mutu Solar. Hal ini diakibatkan dalam reaksi itu terdapat metil ester yang tinggi tetapi masih bercampur dengan monogliserida.Sementara dalam 2 jam kandungan digliserida dan monogliserida masih tinggi dan bercampur dengan metal ester. Hal ini didasarkan dari perubahan spesipik densitas atau spesipik gravitas dari minyak 0,89 gml menjadi gliserol 1,26 gml.

4.4. Densitas