Penghentian Aktiva Tetap Penyajian Aktiva Tetap Dalam Laporan Keuangan

a. Taksiran aus dan kerusakan fisik b. Keusangan c. Pembatasan hukum atau lainya dalam penggunaan aktiva Jumlah yang dapat disusutkan adalah biaya perolehan aktiva atau jumlah yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan dikurangi nilai sisianya. Besarnya penyusutan tiap priode akan diakumulasikan samapai sebesar jumalah yang dapat disusutkan dan besarnya beban penyusutan tiap priode akan di jurnal: Beban penyusutan Rp xxxxx Akumulasi penyusutan Rp xxxxx • Metode pembebanan menurun Metode ini disebut juga metode penyusutan dipercepat dimana menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan lebih rendah pada priode mendatang. Pertimbangan utamanya adalah lebih banyak penyusutan dibebankan pada tahun-tahun awal karena aktiva kehilangan pelayanan yang lebih besar pada tahun-tahun tersebut.

E. Penghentian Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat dihentikan opresinya oleh perusahaan baik secara normal maupun secara terpaksa dan dilakukan dengan cara : 1. Dibuang Dalam hal ini diperkirakan aktiva tetap dan akumulasi pnyusutannya harus dihapuskan dengan mengkredit perkiraan akiva tetap yang bersangkutan Universitas Sumatera Utara sebesar harga perolehanya dan mendebet akumulasi penytusutan sampai saat penyingkirannya. Apabila ada nilsi sianya maka, akan dicatat sebagai rugi atas penyingkirannya. 2. Dijual Penyusutan yang terjadi selama peiode tertentu antara tanggal ayat jurnal penyusutan terakhir dibuat dengan tanggal penjualan harus dicatatkan. Sebagai ilustrasi diasumsikan penyusutan atas mesin yang harga perolehannya sebesar Rp 18.000.000,- telah dicatat selama 9 tahun sebesar Rp 1.200.000,- pertahun. Jika mesin tersebut dijual pada pertengahan tahun ke-10 seharga Rp 7.000.000,- maka pencatatannya adalah: Kas Rp 7.000.000,- Akumulasi penyusutan Mesin Rp 11.400.000,- Mesin Rp 18.000.000,- Keuntungan atas pelepasan mesin Rp 400.000,- Penjualan aktiva dapat juga terjadi karena konversi terpaksa seperti kebakaran, banjir, pencurian atau penbebasan. 3. Ditukar Universitas Sumatera Utara Prosedur penukaran aktiva ini sama dengan prosedur perolehannya yang dilakukan melalui pertukaran seperti yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya. 4. Dinon-aktifkan Aktiva yang tidak dipakai lagi dalam operasi perusahaan digolongkan atau dicatat sebagai aktiva lain-lain. 5. Dipakai diluar operasi normal perusahaan Dalam hal ini aktiva dicatat atau digolongkan sebagai investasi, contoh: tanah yang dibeli yang tidak diperuntukan membangun pabrik atau bangunan diatasnya.

F. Penyajian Aktiva Tetap Dalam Laporan Keuangan

Pada setiap ahir priode, pimpinan perusahaan menyajikan laporan keuangan sebagai laporan pertanggung jawapan pada pemilik perusahaan atau sebagai alat informasi tentang keadaan keuangan dan jalanya kegiatan perusahaan bagi pihak- pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang penting yang di perlukan oleh pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan unsur-unsur laporan keuangan yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan laba ditahan. Menurut Baridwan 2000 : 10, ” informasi adalah data yang telah diproses lebih lanjut sehingga mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai pengaruh atas tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa yang akan datang.” Universitas Sumatera Utara Tujuan laporan keuangan adalah meneyediakan informasi yang menyangkut laporan keuangan , kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Standar akuntansi keuangan menganut konsep dasar historical sehingga penyajian aktiva tetap disajikan sebesar harga perolehan. Nilai aktiva tetap dalam neraca juga harus memperhatikan nilai yang dibebankan sebagai biaya. Hal ini disebabkan oleh karena nilai dari aktiva tetap semakain lama semakin menurun sebab sebagian nilai tersebut dialokasikan secara sitematis menjadi beban perperiode melalui penyusutan. Laporan keuangan harus mengungkapkan, dalam hubungan dengan setiap jenis aktiva tetap: a. Dasar penilaian yang digunakan b. Metode penyusutan yang digunakan c. Masa manfaattarif yang digunakan d. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan ahir priode, e. Suatu rekonsiliasi yang tercatat pada awal dan akhir priode Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informai mengenai hartayang diperoleh dari suatu perusahaan, termasuk informasi mengenai sumber perolehan harta. Sedangkan laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai laba yang diperoleh dari operasi perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penyajian aktiva tetap disajikan dalam neraca adalah: 1. Akiva tetp disajikan ebesar nilai perolehannya. Universitas Sumatera Utara 2. Akumulasi penyusutan disajikan sebagai pengurang nilai perolehan, sehingga nilai buku aktiva dapat terlihat langsung di neraca. 3. Perkiraan akumulasi penyusutan tidak boleh diletakkan disebelah kredit neraca karena perkiraan tersebut bukanlah perkiraan hutang atau modal, walaupun perkiraan tersebut bersaldi kredit. 4. Dalam penyajian sebaiknya digunakan istilah ”Akumulasi Penyusutan” atau ”Accumulate Depreciation” atau ”Allowance For Depreciation. 5. Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi karena sudah tua atau tidak ekonomis, tidak boleh dicatat sebagai aktiva tetap tapi digolongkan sebagai akiva lain-lain dan dicatat sebesar nialai sisa akiva tersebut.

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu