Terdapat perbedaan diantara kedua surat kabar dalam kompetisi memperebutkan types of content.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 KOMUNIKASI dan KOMUNIKASI MASSA
2.1.1 KOMUNIKASI Komunikasi mengandung makna bersama-sama common. Istilah
komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu
Universitas Sumatera Utara
communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama Wiryanto,
2004:5. Banyak definisi tentang komunikasi yang telah dikemukakan para
ahli komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing. Ada yang berpendapat komunikasi adalah sebagai hubungan atau kegiatan-
kegiatan yang ada kaitannya dengan masalah hubungan, adapula yang mengartikan sebagai kegiatan saling tukar pendapat dan pikiran. Dan
selanjutnya, komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan berupa lambang, suara, gambar, dan lain-lain dari
suatu sumber kepada sasaran audience dengan menggunakan saluran tertentu.
Namun dalam rangka penelitian ini, definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Hovland, Janis, dan Kelley 1953 :
[Communication is] the process by which an individual the communicator transmits stimuli usually verbal to modify the behavior
of other individuals the audiences Miller, 2005:4. Menurut Hovland, Janis, dan Kelley 1953, komunikasi adalah
sebagai proses penyampaian rangsangan stimulus, yang biasanya
Universitas Sumatera Utara
verbal dari satu individu komunikator dengan tujuan untuk merubah tingkah laku individu lainnya khalayak.
Dalam penelitian ini “satu individu komunikator” dan “individu lainnya khalayak” dalam definisi Hovland, Janis, dan Kelley 1953 di
atas secara berturut-turut adalah surat kabar dan khalayak pembaca. Surat kabar sebagai komunikator sekaligus saluran berusaha
mempengaruhi khalayak sebagai pihak lainnya dengan menyampaikan rangsangan stimulus dalam bentuk verbal melalui berita, peristiwa-
peristiwa tertentu yang terjadi di dalam masyarakat sehingga memenuhi selera khalayak pembaca lewat isi yang ditampilkan.
2.1.2 KOMUNIKASI MASSA Komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik
disebut komunikasi massa. Tentang komunikasi massa Wright mengatakan :
This new distinguished from older types by the following major characteristics: it is directed toward relatively large,
heterogenous, and anonymous audiences; messages are transmitted publicly, often-times to reach most audience members
simultaneously, and are transient in character; the communicator tends to be, or to operate within, a complex organization that may
involve great expense Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala E., 2004:5.
Universitas Sumatera Utara
Dari definisi ini, surat kabar sebagai media massa karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relatif
besar, heterogen, dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat
sekilas; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar. Dan dalam kompetisi antar
media, surat kabar sebagai media massa menyampaikan pesan secara terbuka diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan
anonim; dan cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar. Sehingga heterogenitas khalayak
mengimplikasikan heterogenitas selera khalayak dalam mengkonsumsi isi surat kabar. Karenanya, surat kabar yang cenderung berada atau
bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar mau tidak mau harus berusaha menarik perhatian khalayak untuk
membaca surat kabar tersebut dengan memperhatikan isi surat kabarnya dengan cara menganekaragamkan isi yang ditampilkannya. Komunikasi
massa memiliki beberapa sifat, yakni sifat khalayak, sifat pesan, sifat bentuk komunikasi dan sifat komunikator.
A. Sifat Khalayak
Khalayak dalam komunikasi massa, pertama, bersifat luas. Luas menandakan jumlah atau besar
khalayak yang hendak dicapai dalam komunikasi massa. Charles R. Wright menegaskan titik batas luas
Universitas Sumatera Utara
itu bersifat arbiter : ”Kita memandang ’luas’ suatu khalayak apabila suatu komunikasi dilakukan selama
periode waktu tertentu dan selama periode waktu tertentu tersebut komunikator tidak dapat berinteraksi
dengan khalayak secara tatap muka. Charles R. Wright, 1988: 4.
Sifat kedua adalah khalayak komunikasi massa bersifat heterogen. Berita yang dikomunikasikan oleh
komunikasi massa ditujujan kepada sekumpulan orang dengan berbagai posisi di dalam masyarakat, terdiri dari
berbagai macam usia, pria maupun wanita, tingkat pendidikan yang berbeda, dari berbagai lokasi
geografis, dan sebagainya. Sifat ketiga khalayak komunikasi massa adalah
anonim. Sifat anonim berarti bahwa anggota khalayak secara individual tidak saling mengenal dan tidak
diketahui siapa komunikatornya. B.
Sifat Pesan Pesan message dalam komunikasi massa terdiri
dari dua aspek, yakni isi pesan content of message dan lambang symbol untuk mengekspresikannya. Pada
surat kabar, lambang utama dari sebuah pesan adalah bahasa tulisan dan gambar.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, pesan komunikasi massa bersifat umum, karena ditujukan untuk khalayak umum yang
luas. Khalayak sasaran yang luas, heterogen dan anonim mengharuskan media massa menyajikan isi pesan yang
beranekaragam atau bersifat generalis agar dapat memenuhi kebutuhan khalayak yang luas tersebut.
Karenanya, pesan-pesan yang hanya ditujukan kepada segelintir individu tidak dikategorikan sebagai pesan
komunikasi massa misalnya melalui telepon, telegraf atau surat.
C. Sifat Bentuk Komunikasi
Karakteristik dari komunikasi massa adalah komunikasi yang umum, cepat dan sekilas. Komunikasi
yang umum artinya, pesan-pesan tidak ditujukan kepada satu individu saja, melainkan terbuka untuk semua
orang. Cepat artinya, pesan-pesan tersebut dimaksudkan untuk menjangkau khalayak luas dalam waktu relatif
singkat atau segera. Sekilas berarti pesan-pesan yang dikomunikasikan biasanya dibuat agar dapat
dikonsumsi dengan segera Charles R. Wright, 1988 : 5.
D. Sifat Komunikator
Universitas Sumatera Utara
Komunikator dalam media massa bersifat melembaga instituonalized communicator, karena itu
ia harus menyesuaikan ucapantulisannya kepada sifat dan kebijaksanaan lembaga dan menyelaraskan kepada
sistem pemerintahan dimana lembaga tersebut beroperasi. Kesalahan tulisan dalam surat kabar atau
majalah yang dilakukan seorang komunikator bisa menyebabkan eksistensi lembaga yang diwakilinya
terancam. Berdasarkan sifat-sifat komunikasi massa yang
dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, surat kabar merupakan sebuah lembaga masyarakat
yang berbentuk industri, dan sebagai industri – sesuai dengan kaidah-kaidah industri – setiap surat kabar
saling bersaing memenuhi kebutuhan konsumen kebutuhan akan isi surat kabar. Dan, konsumen surat
kabar merupakan pembaca yang bersifat luas, heterogen dan anonim dengan kebutuhan beragam. Untuk itu
industri surat kabar dituntut memenuhi beragam kebutuhan khalayak akan informasi dengan cara
menganekaragamkan isi surat kabar.
2.2 PERS dan SURAT KABAR