Komunikator dalam media massa bersifat melembaga instituonalized communicator, karena itu
ia harus menyesuaikan ucapantulisannya kepada sifat dan kebijaksanaan lembaga dan menyelaraskan kepada
sistem pemerintahan dimana lembaga tersebut beroperasi. Kesalahan tulisan dalam surat kabar atau
majalah yang dilakukan seorang komunikator bisa menyebabkan eksistensi lembaga yang diwakilinya
terancam. Berdasarkan sifat-sifat komunikasi massa yang
dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, surat kabar merupakan sebuah lembaga masyarakat
yang berbentuk industri, dan sebagai industri – sesuai dengan kaidah-kaidah industri – setiap surat kabar
saling bersaing memenuhi kebutuhan konsumen kebutuhan akan isi surat kabar. Dan, konsumen surat
kabar merupakan pembaca yang bersifat luas, heterogen dan anonim dengan kebutuhan beragam. Untuk itu
industri surat kabar dituntut memenuhi beragam kebutuhan khalayak akan informasi dengan cara
menganekaragamkan isi surat kabar.
2.2 PERS dan SURAT KABAR
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 PENGERTIAN PERS Pengertian pers dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengertian pers
dalam arti luas dan pers dalam arti sempit. Pers dalam arti sempit adalah pers yang meliputi segala media massa cetak, seperti surat kabar,
majalah, tabloid, bulletin-bulletin kantor berita dan sebagainya. Sedangkan pers dalam arti luas adalah pers meliputi semua media massa,
baik cetak maupun elektronik Effendy, 2003: 90. Secara yuridis formal, seperti dinyatakan dalam Pasal 1 ayat 1
UU Pokok Pers No. 401999, pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar,
suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis
saluran yang tersedia Sumadiria, 2005: 31. Namun pers yang menjadi obyek penelitian ini adalah pengertian
pers dalam arti sempit, yaitu surat kabar.
2.2.2 SURAT KABAR 2.2.2.1 Definisi Surat Kabar
Secara etimologis kata “surat kabar” atau koran berasal dari terjemahan kata “newspaper” dalam bahasa Inggris atau “krant”
dalam bahasa Belanda. Kata surat kabar berasal dari dua kata yaitu
Universitas Sumatera Utara
kata “surat” dan “kabar”. Kata “surat” dapat diartikan sebagai lembaran kertas-kertas yang berisi tulisan-tulisan. Kata “kabar”
menandakan bahwa tulisan-tulisan tadi merupakan pernyataan- pernyataan yang ingin disampaikan kepada seseorang atau
sekelompok orang. Namun, karena surat kabar merupakan media komunikasi massa, maka pernyataan-pernyataan tersebut ditujukan
kepada khalayak umum. Dengan demikian, dapat disimpulkan pengertian surat kabar adalah lembaran kertas yang berisi tulisan-
tulisan berupa pernyataan-pernyataan yang ingin disampaikan kepada sejumlah besar orang.
Pengertian surat kabar dari Wikipedia The Free Encyclopedia adalah “A newspaper is a publication containing news, information
and advertising, usually printed on low-cost paper called newsprint. It may be general or special interest, most often
published daily or weekly http:en.wikipedia.orgwikiNewspaper”. Yang dapat
diterjemahkan sebagai berikut surat kabar adalah publikasi yang memuat berita, informasi, dan iklan, biasanya dicetak pada kertas
murah yang disebut dengan kertas koran. Biasanya mengangkat topik umum atau topik khusus, paling sering dicetak harian atau
mingguan.
2.2.2.2 Bentuk Surat Kabar
Universitas Sumatera Utara
Surat kabar dapat dibedakan atas periode terbit, ukuran, dan sifat penerbitannya. Dari segi periode terbit ada surat kabar harian
dan ada surat kabar mingguan. Surat kabar harian adalah surat kabar yang terbit setiap hari baik dalam bentuk edisi pagi maupun
sore, sementara surat kabar mingguan ialah surat kabar yang terbit paling sedikit satu kali dalam seminggu. Dari segi ukurannya, ada
yang terbit dalam bentuk plano dan ada pula yang terbit dalam bentuk tabloid. Sementara itu, isinya dapat dibedakan atas dua
macam, yakni surat kabar yang bersifat umum yang isinya terdiri atas berbagai macam informasi untuk masyarakat umum,
sedangkan surat kabar yang bersifat khusus, isinya memiliki ciri khas tertentu dan memiliki pembaca tertentu pula, misalnya surat
kabar untuk pedesaan, surat kabar untuk wanita, dan semacamnya Cangara, 2007:127-128.
Dan yang menjadi obyek penelitian ini adalah surat kabar umum yang terbit di kota Medan. Seperti yang diisyaratkan surat
kabar umum, yang isinya terdiri atas berbagai macam informasi untuk masyarakat umum kota Medan mengenai kejadian-kejadian
lokal. Hal ini sesuai dengan prinsip proksimitas dalam memuat suatu kejadian berita.
2.2.2.3 Kategori Surat Kabar
Universitas Sumatera Utara
Kategori surat kabar menurut Melvin DeFleur dibagi menjadi dua kategori, yaitu: surat kabar yang isinya serius atau selera tinggi
high taste dan surat kabar selera rendah low taste. Sedangkan menurut Jacob Oetama, surat kabar dikategorikan dalam surat
kabar kualitas dan surat kabar populer. Surat kabar yang isinya serius atau surat kabar kualitas sesuai dengan bentuk surat kabar
umum. Sehingga berita-berita yang dimuat didalamnya bersifat serius dan bermanfaat bagi masyarakat Oetama, 1989: 123.
2.2.2.4 Karakteristik Surat Kabar Surat kabar memiliki karakteristik ciri-ciri antara lain:
1. Publisitas, yaitu surat kabar harus disebarluaskan kepada
semua lapisan masyarakat, hal ini berarti surat kabar diperuntukkan buat umum. Oleh sebab itu berita, tajuk
rencana, artikel, dan sebagainya harus menyangkut kepentingan umum.
2. Periodesitas, yang berarti surat kabar tersebut terbit secara
periodik atau teratur dan diproduksi secara tetap, misalnya terbit tiap hari, seminggu sekali, dan
sebagainya. 3.
Universalitas, maksudnya surat kabar harus memuat aneka berita mengenai kejadian-kejadian di seluruh dunia,
Universitas Sumatera Utara
dan tentang segala aspek kehidupan manusia tanpa mengurangi kebijaksanaan dari pimpinan dan redaksinya.
4. Aktualitas, maksudnya berita yang disajikan dalam surat
kabar adalah berita-berita hangat atau baru saja terjadi, dengan ulasan yang cukup menarik, memiliki ilustrasi
foto atau gambar yang sesuai dengan peristiwa yang dilaporkan. Kecepatan penyampaian laporan mengenai
kejadian di masyarakat kepada khalayak harus diperhitungkan.Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala
E., 2004:104-105.
2.3 EKOLOGI