manajemen sebagai bahan analisa dan bahan interprestasi untuk mengadakan evaluasi terhadap aktivitas perusahaan.
Bagi suatu perusahaan, penyajian laporan keuangan secara khusus merupakan salah satu tanggung jawab manajer keuangan.
Hal ini sesuai dengan fungsi manajer keuangan, yaitu:
a.
Merencanakan;
b.
Mencari;
c.
Memanfaatkan dana-dana perusahaan; dan
d.
Memaksimalkan nilai perusahaan. Dalam hal laporan keuangan, sudah merupakan kewajiban setiap perusahaan
untuk membuat dan melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu. Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi
dan posisi perusahaan terkini.
2. Jenis-jenis laporan keuangan
Jenis-jenis laporan keuangan menurut Harahap 2013:107 adalah sebagai berikut:
a. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan yang berupa aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Aset disajikan dalam kriteria lancar
dan tidak lancar. Kewajiban disajikan sebagai kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajiban perusahaan. Dalam perseroan terbatas, ekuitas dapat
diklasifikasikan sebagai setoran modal oleh pemegang saham,
penyisihanpencadangan laba dan saldo laba yang tidak dicadangkan serta selisih penilaian.
Bentuk penyajian neraca: 1.
Bentuk neraca staffel Report form 2.
Bentuk neraca skontro Account Form 3.
Bentuk yang menyajikan posisi keuangan Finansial Position Form
b. Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban biaya serta laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. Perusahaan
dapat mengklasifikasikan pendapatan dan beban atas dasar sifat atau fungsi dalam perusahaan.
Berdasarkan sifat, berarti pendapatan dan beban dinamai dengan peruntukannya, misalnya pengeluaran untuk bahan baku dinamakan beban bahan
baku, untuk gaji dan upah dinamakan beban pegawai dan seterusnya. Sedangkan fungsi pokok perusahaan biasanya terdiri dari fungsi produksi, penelitian dan
pengembangan, pemasaran dan administrasi, maka beban tersebut dinamakan beban produksi, beban penelitian dan pengembangan, beban pemasaran serta beban
administrasi dan umum. Menurut Syahrial 2013:11 Dalam pembuatan laporan laba rugi harus pula diperhatikan prinsip akuntansi yang berlaku, yaitu prinsip akrual
dalam mencatat pendapatan dan beban. Menurut prinsip akrual, pendapatan dan beban akan dicatat pada saat
terjadinya transaksi bukan pada saat diterimanya pendapatan atau dibayarkannya
biaya dalam bentuk uang kas. Oleh karena itu, pada saat uang diterima atau dibayar guna menindaklanjuti transaksi yang sudah terjadi maka hal itu tidak akan
mempengaruhi pendapatan dan beban sebab penerimaan dan pembayaran uang kas tersebut akan dicacat pada rekening kas di neraca.
Akibat digunakannya prinsip ini maka laba bersih atau rugi bersih yang ada dilaporan laba rugi tidak akan pernah sama jumlahnya dengan selisih kas masuk
dengan seluruh kas keluar yang ada pada laporan arus kas suatu perusahaan. Bentuk penyajian laporan laba rugi:
a. Current Operating Income
b. All Inclusive Income
c. Laporan Arus Kas