c. Pengembangan usaha jasa operasi, pemeliharaan dan keteknikan yang
berkaitan dengan industri gas. d.
Profitisasi sumber daya dan aset perusahaan dengan mengembangkan usaha lainnya.
3. Nilai-nilai Budaya PGN ProCISE :
a. Profesionalisme Profesionalism
b. Penyempurnaan Terus Menerus Continous Improvement
c. Integritas Integrity
d. Keselamatan .
2. Strategi dan Tujuan Perusahaan
2.1 Strategi Perusahaan
Menyelesaikan pengembangan infrastruktur jaringan pipa tranmisi gas yang terpadu dengan jaringan distribusi yang diharapkan akan tumbuh peran serta
pelaku bisnis disepanjang rantai bisnis gas bumi dari sektor hulu ke sektor hilir, dalam rangka mempersiapkan Unbudling dan Open Access.
2.2 Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1994 sebagai berikut :
1. Mengembangkan dan memanfaatkan gas bagi kepentingan umum dan
sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. 2.
Menyediakan gas dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat.
B. Struktur Organisasi PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk Medan
Dalam rangka mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dan menangkap peluang usaha, diperlukan suatu struktur organisasi yang adaptif dan dinamis
dalam menghadapi tantangan usaha yang semakin kompetitif. Berikut adalah bagan struktur organisasi perusahaan:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan Gas Negara Persero Tbk Medan
C. Job Description
Berikut adalah uraian pekerjaan Job Description untuk setiap departemen pada PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk.
1. General Manager
Fungsi General Manager : General Manager mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan usaha
distribusi gas bumi melalui jaringan pipa gas sesuai perkembangan usaha dan kebijakan yang ditetapkan Direksi.
Tugas General Manager : a.
Menetapkan , mengendalikan dan mengelola Rencana Kerja dan Anggaran.
b. Mengendalikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jaringan pipa
gas serta fasilitas penunjangnya. c.
Mengendalikan pengelolaan kegiatan operasi dan pemeliharaan. d.
Mengendalikan pengelolaan kegiatan penjualan dan layanan pelanggan. e.
Mengendalikan pengelolaan kegiatan K3PL dan integritas jaringan. f.
Mengendalikan pengelolaan kegiatan keuangan dan kegaitan SDM, serta pengelolaan kegiatan tanggung-jawab sosial dan lingkungan perusahaan.
g. Mengendalikan pengelolaan keolgistikan dan administrasi umum.
h. Mengendalikan pelaksanaan manajemen resiko, sistem dan prosedur yang
berlaku, serta Good Corporate Govermance dan Budaya Perusahaan untuk peningkatan kinerja SBU.
i. Mengendalikan perjanjian dan kerja sama lainnya, pengelolaan bantuan
hukum serta pengelolaan kegiatan kehumasan.
2. Departemen Keuangan dan SDM
Fungsi Departemen Keuangan dan SDM : Departemen Keuangan Dan SDM mempunyai fungsi memastikan
pengelolaan keuangan , SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan secara optimal.
Tugas Departemen Keuangan dan SDM : a.
Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan keuangan dan SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan.
b. Memastikan terintegrasinya rencana kerja antar satuan kerja di dalam
departemen keuangan dan SDM, maupun dengan satuan kerja yang lain di dalam organisasi SBU.
c. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana
kerja antar satuan kerja di dalam departemen Keuangan dan SDM. d.
Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan dan SDM. e.
Memastikan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. f.
Mengendalikan penyusunan laporan periodik departemen keuangan dan SDM sebagai dasar melakukan analisa untuk memastikan pencapaian
target kinerja, dan menetapkan langkah tindak lanjut yang tepat.
3. Dinas Keuangan
Fungsi Dinas Keuangan : Dinas keuangan mempunyai fungsi memastikan pengelolaan kegiatan
keuangan yang meliputi anggaran, perbendaharaan,akuntasi,perpajakan serta pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Tugas Dinas Keuangan :
a. Mengelola penyusunan rencana kerja dan anggaran RKA SBU serta
menyusun usulan otorisasi pelaksanaan RKA SBU. b.
Melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RKA SBU secara berkala.
c. Melakukan koordinasi, pengawasan serta evaluasi aktiva dan kewajiban.
d. dropping ke kantor pusat.
e. Mengelola dan mengendalikan kegiatan serta administrasi penerimaan dan
pembayaran dana atas transaksi keuangan perusahaan dilingkungan SBU. f.
Mengendalikan pengelolaan rekening bank SBU. g.
Mengelola dan mengendalikan asuransi atas aset. h.
Memastikan keabsahan serta mengendalikan proses pencairan jaminan pembayaran pelanggan dan jaminan pengadaan.
i. Mengelola dan mengendalikan kegiatan akuntasi dan penyusunan laporan
keuangan termasuk daftar aset tetap. j.
Mengelola dan mengendalikan kegiatan perpajakan. k.
Mengkoordinasikan rencana program dan tanggung jawab sosial dan lingkungan serta mengevaluasi laporan pelaksanaanya.
4. Seksi Anggaran
Fungsi Seksi Anggaran : Seksi Anggaran mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan penyusunan dan
pengendalian atas pelaksanaan dan penyusunan laporan pencapaian RKA SBU.
Tugas Seksi Anggaran : a.
Mengkoordinir pembuatan usulan RKA SBU.
b. Menyusun RKA untuk masing-masing Pusat BiayaUnit Kerja SBU
sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan . c.
Menyusul usulan otorisasi pelaksanaan RKA SBU. d.
Menyusun otorisasi pelaksanaan RKA SBU sesuai dengan otorisasi yang telah ditetapkan oleh Direksi untuk masing-masing Pusat Biaya Unit
kerja. e.
Melaksanakan evaluasi, monitoring, dan pengendalian terhadap pelaksanaan RKA SBU secara berkala.
f. Menyusun laporan pencapaian RKA SBU.
g. Menyusun usulan realokasi RKA SBU apabila diperlukan.
5. Seksi Perbendaharaan
Fungsi Seksi Perbendaharaan : Seksi perbendaharaan mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pengelolaan
dan pengendalian Perbendaharaan SBU. Tugas Seksi Perbendaharaan :
a. Melaksanakan dan mengendalikan verifikasi keabsahan dokumen
penerimaan dan dokumen permintaan pembayaran. b.
Melaksanakan dan mengendalikan atas penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan.
c. Melaksanakan pengelolaan administrasi transaksi pembayaran dan
penerimaan dana. d.
Melaksanakan evaluasi kebutuhan dana SBU dan pengajuan dropping ke Kantor Pusat.
e. Melakukan pengelolaan dan monitoring rekening bank SBU.
f. Mengevaluasi keabsahan dan melakukan pencairan jaminan pembayaran
pelanggan dan jaminan pengadaan. g.
Menyusun usulan penutupan asuransi ke Kantor Pusat dan melaksanakan penutupan asuransi yang belum ditutup oleh Kantor Pusat.
6. Seksi Akuntansi
Fungsi Seksi Akuntansi : Seksi akuntasi mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan kegiatan akuntasi,
penyusunan laporan keuangan termasuk daftar aset tetap serta perpajakan. Tugas Seksi Akuntansi :
a. Menerima,mencatat serta mengklasifikasikan transaksi keuangan.
b. Melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja lain yang terkait, untuk
memastikan ketersediaan data yang diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan.
c. Melakukan koordinasi, memonitor dan mengevaluasi pengelolaan
pencatatan aset tetap. d.
Menyusun dan mengevaluasi laporan keuangan. e.
Melakukan perencanaan perpajakan yang terkait dengan penyusunan RKAP.
f. Melakukan evaluasi dan review pengenaan tarif perpajakan atas transaksi
keuangan. g.
Melakukan pengendalian atas kegiatan administrasi perpajakan melalui pembuatan kertas kerja perpajakan yang meliputi perhitungan,
rekonsialiasi dan ekualisasi.
h. Menyusun dan mengevaluasi laporan perpajakan termasuk membuat Surat
Setoran Pajak serta laporan pajak berupa Surat pemberitahuan SPT.
7. Seksi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL
Fungsi Seksi TJSL : Seksi TJSL mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan tanggung jawab sosial
dan lingkungan CSR. Tugas Seksi TJSL :
a. Membuat rencana dan melaksanakan program tanggung jawab sosial dan
lingkungan. b.
Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial dan lingkungan CSR.
8. Dinas SDM
Fungsi Dinas SDM : Dinas SDM mempunyai fungsi memastikan pelaksanaan kegiatan manajemen
SDM SBU dapat mendukung produktivitas kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Tugas Dinas SDM : a.
Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan administrasi SDM.
b. Mengelola perencanaan dan pengadaan tenaga kerja .
c. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan
dan pengembangan SDM.
d. Melaksanakan pengaturan penempatan pekerja melalui proses mutasi dan
rotasi, serta mengevaluasi usulan promosi. e.
Memastikan ketepatan waktu dan keakuratan pelaksanan administrasi SDM, remunerasi dan database kepegawaian.
f. Memastikan pelaksanaan peraturan perusahaan dan berjalannya kegiatan
hubungan industrial sesuai dengan aturan yang berlaku. g.
Menindaklanjuti keluhan dan perselisihan pekerja kepada pihak yang terkait.
9. Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM
Fungsi Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM : Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM mempunyai fungsi melaksanakan
kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia. Tugas Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM :
a. Melakukan koordinasi pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja untuk
jangka pendek, menengah dan panjang. b.
Memfasilitasi kegiatan pemetaan potensi individu yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat.
c. Melakukan analisa kesenjangan kompetensi .
d. Melakukan koordinasi usulan rotasimutasi dan promosi pekerja.
e. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan
pemenuhan pekerja. f.
Menyusun dan melaksanakan program apresiasi terhadap pekerja yang berprestasi.
g. Mengelola program pendidikan dan pelatihan pekerja yang
diselenggarakan oleh SBU. h.
Melaksanakan analisa kebutuhan diklat pekerja berdasarkan analisa kesenjangan kompetensi.
i. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanan kegiatan
pembinaan SDM melalui pengelolaan manajemen kinerja dan counseliung bagi pekerja yang membutuhkan.
j. Menfasilitasi penyusunan Sasaran Kinerja Individu SKI, Penilaian
Kinerja Pekerja PKP dan cascading KPI. k.
Melaksanakan pembinaan dan mengelola program mentoring bagi siswa calon pekerja baru dan calon pekerja.
l. Menyusun usulan penyempurnaan uraian jabatan.
10. Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial
Fungsi Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial : Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial mempunyai fungsi melaksanakan
kegiatan administrasi SDM, kegiatan remunirasi, pengelolaan sistem informasi SDM dan membina hubungan industrial antara pekerja dengan
perusahaan serta memastikan penerapan peraturan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ada.
Tugas Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial : a.
Menyusun usulan RKAP khususnya biaya pekerja, biaya jasa outsorcing dan biaya lain yang terkait.
b. Mengevaluasi pelaksanaan pembayaran fasilitas benefit pekerja.
c. Melakukan monitoring administrasi dan pelayanan pensiunan.
d. Melakukan evaluasi data lembur, potongan, dan kehadiran pekerja.
e. Melakukan pelayanan duka cita pekerja.
f. Memastikan kemuktahiran dan keakuratan data kepegawaian dalam HRIS.
g. Melakukan penyusunan TOR, monitoring serta pengawasan kontrak jasa
outsorcing sesuai dengan ketentuan yang berlaku. h.
Melaksanakan administrasi dan pengendalian tenaga kerja outsourching. i.
Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan Perjanjian KerjaBersama PKB, penanganan keluhan dan
perselisihan pekerja. j.
Menindaklanjuti permasalahan pekerja yang melakukan tindakan indisipliner dan permasalahan hubungan industrial lainnya.
k. Melaksanakan administrasi dan monitoring kontrak jasa profesi dan tenaga
ahli. l.
Melaksanakan pengusrusan perijinan, pelaporan-pelaporan serta pengawasan ketenagakerjaan ke Dinas Tenaga kerja atau Instansi terkait.
D. Jaringan UsahaKegiatan
Sebagai penyedia Utama Gas Bumi, PGN memiliki dua bidang usaha distribusi penjualanan dan transmisi transportasi gas bumi melalui jaringan
pipa yang tersebar diseluruh wilayah usaha. Usaha distribusi meliputi kegiatan pembelian gas bumi dari pemasok dan penjualanan gas bumi melalui jaringan
pipa distribusi ke pelanggan rumah tangga, komersial dan industri. Sedangkan usaha transmisi merupakan kegitan pengangkutan transportasi gas bumi melalui
jaringan pipa tarnsmisi dari sumber-sumber gas ke penggunaan industri.
1. Kegiatan Usaha Distribusi
PGN mendistribusikan produk gas bumi melalui jaringan pipa distribusi ke para pelanggan. Kegiatan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 81 dari total
pendapatan yang diperoleh pada tahun 2011. PGN merupakan pelaku utama dalam kegiatan usaha distribusi gas di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar
94. Jaringan layanan mencakup delapan kota utama di Indonesia yaitu Jakarta, Cirebon, Surabaya, Palembang, Medan, Batam dan Pekanbaru yang di dukung
oleh jaringan pipa distribusi sepanjang 3.097 km dengan kapasitas sebesar 831 MMSCFD. Pasokan gas dan kontrak pemebelian sebelum diperlakukan UU Migas
No. 222001, PGN memperoleh pasokan gas bumi terutama dari Pertamina DOH Cirebon dan BP Muara Karang untuk memenuhi kebutuhan pasar gas bumi di
wilaya distribusi Jawa bagian Barat. Sedangkan untuk wilayah distribusi Jawa bagian Timur memperoleh pasokan gas bumi dari EMP Kangean dan Lapindo
Brantas, untuk wilayah distribusi Sumatera bagian Utara memperoleh pasokan gas bumi dari Pertamina DOH Pangkalan Brandan. Setelah diberlakukan UU Migas
bumi secara langsung dari produsen gas bumi anatara lain Pertamina, BP Indonesia, Lapindo Brantas, ConocoPhillips dan Ellipse. Kontrak pembelian gas
bersifat jangka panjang antara 10 tahun sampai 20 tahun. Perjanjian gas bumi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan pasokan gas bumi
secara lebih pasti agar kualitas pelayanan perusahaan kepada pelanggan dapat terpenuhi dengan lebih baik. Dalam rangka penetrasi pasar ke wilayah yang
menjadi target perusahaan, maka daerah layanan pasar dibagi menjadi tiga wilayah distribusi, sebagai berikut :
b. SBU Distribusi Wilayah I, Jawa Bagian Barat yang terdiri dari Jakarta, Banten,
Bekasi, Karawang, Bogor, Cirebon, Palembang dan Bandung. c.
SBU Distribusi Wilayah II, Jawa Bagian Timur yang terdiri dari Surabaya-Gresik, Sidoarjo-Mogokerto, dan Pasuruan-Probolinggo serta Semarang dan Makasar.
d. SBU Distribusi Wilayah III, Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari Medan,
Batam dan Pekanbaru.
3. Kegiatan Usaha Transmisi
Kegiatan usaha transmisi meliputi tranportasi gas bumi dari lapangan gas milik produsen melalui jaringan pipa transmisi bertekan tinggi ke stasiun
penyerahan pembeli. Dalam kapasitasnya sebagai pengankut gas bumi dari produsen ke konsumen, PGN memperoleh pendapatan jasa transportasi Toll Fee.
Khusus untuk melayani PLN Panaran Batam, selain mendapat jasa transportasi, perusahaan bertindak sebagai penjualan gas bumi.
PGN mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 1.074 km dengan kapasitas sebesar 887 MMSCFD dan tingkat utilisasi sebesar 54. Kapasitas ini
mewakili sekitar 47 pangsa pasar kegiatan usaha transmisi di Indonesia. Jangkauan layanan transmisi PGN meliputi ruas Grissik-Duri dan Grissik-
Singapura dilakukan oleh anak perusahaan PGN yaitu PT Transportasi Gas Indonsia Transgapindo.
E. Kinerja Usaha Terkini
PT PGN Persero Tbk merupakan perusahaan infrastruktur yang berpengalaman menyalurkan dan menyediakan gas bumi bagi kepentingan umum
public utility. Sebagai perusahaan infrastruktur, PGN memiliki jaringan pipa transmisi dan distribusi yang handal.
Kinerja usaha PGN adalah transporter, distributor dan trader di bidang gas
bumi. Sebagai transporter, PGN menyediakan infrastruktur jaringan pipa transmisi yang menghubungkan sumber-sumber gas ke konsumen akhir atau ke stasiun
penerima di jaringan distribusi. Sebagai distributor, PGN menyediakan infrastruktur jaringan pipa distribusi yang menghubungkan stasiun penerima
dengan konsumen akhir yaitu kepada pelanggan rumah tangga, komersial dan industri. Tugas utama PGN di bidang distribusi adalah untuk meningkatkan
pemanfaatan energi melalui pendayagunaan gas bumi sebagai substitusi BBM. Sebagai trader PGN melaksanakan pembelian gas dari produsen dan menjualnya
kepada pelanggan Rumah Tangga, Komersial dan Industri melalui jaringan pipa. Pada tahun 2013 merupakan momentum penting bagi PGN dalam upaya
memperkuat posisi sebagai perusahaan energi kelas dunia. Selain terus membangun dan mengembangkan infrastruktur gas bumi di dalam negeri, PGN
juga mulai berinvestasi ke sektor hulu migas. Langkah ini merupakan upaya PGN untuk memastikan bahwa pasokan gas bumi akan terus meningkat dan digunakan
sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Sepanjang tahun 2013, kinerja PGN tetap solid dan mengalami
pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Secara finansial, PGN meraih total pendapatan sebesar US 3 miliar atau tumbuh 16 daripada tahun 2012 senilai
US 2,5 miliar. Aset PGN juga tumbuh dari US 3,9 miliar 2012 menjadi US 4,3 miliar. Sedangkan ekuitas PGN melonjak dari US 2,3 miliar menjadi US 2,7
miliar.
Dengan biaya energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan, tentunya sektor usaha akan memiliki daya saing yang tinggi dan menciptakan multiplier
effect yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia. Karena itu sebagai BUMN, PGN akan terus mendukung dan mewujudkan program konversi energi ke gas
bumi melalui pembangunan infrastruktur gas bumi terintegrasi di berbagai wilayah di Indonesia,. Sebagai upaya untuk mempercepat pemanfaatan gas bumi
di Indonesia, pada tahun 2014 PGN telah menyiapkan investasi untuk membangun infrastruktur gas bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mulai
dari sektor industri, komersial, UMKM dan rumah tangga. Dengan fundamental yang sangat solid, PGN memiliki ruang yang cukup
leluasa untuk membiayai ekspansi bisnis. Kerena itu PGN akan terus memaksimalkan setiap peluang untuk mendorong percepatan pemanfaatan gas
bumi di berbagai segmen pelanggan.
F. Rencana Kegiatan