BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Medan Tuntungan terletak di Kelurahan Kemenangan Tani Lingkungan II Kecamatan Medan Tuntungan yang terdiri dari enam Kelurahan
dengan luas wilayah kerja sebagai berikut :
Tabel 4.1. Luas Wilayah Kerja dan Jumlah KK Penduduk di Puskesmas Medan Tuntungan tahun 2014
No Nama Kelurahan
Luas Wilayah Ha Jumlah KK
1 Kemenangan Tani
150 Ha 956
2 Lau Cih
87 Ha 586
3 Namo Gajah
101 Ha 414
4 Ladang Bambu
135 Ha 939
5 Sidomulio
82,3 Ha 556
6 Tanjung Selamat
300 Ha 2.738
Jumlah 855,3 Ha
6.189
Sumber : Profil Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2014 Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang.
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan pada umumnya memiliki mata pencaharian di sektor Pertanian, berdagang wiraswata, buruh dan
karyawan swasta. Profil Puskesmas Medan Tuntungan. Puskesmas Medan Tuntungan mempunyai petugas kesehatan yang
memegang program KB sebanyak 3 orang. Yang 3 orang dibagi 2 yaitu 2 orang untuk pegang program diluar Kerja Puskesmas lapangan dan 1 orang berada di
Universitas Sumatera Utara
Puskesmas untuk tetap memberi pelayanan kepada pasien. Profil Puskesmas Medan Tuntungan
4.2. Analisis Univariat 4.2.1 Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Tuntungan Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Tuntungan No
Karakteristik n
Umur
1 35 tahun
14 14,9
2 35-45 tahun
37 39,4
3 45 tahun
43 45,7
Jumlah 94
100,0 Pendidikan
n
1 Tidak Tamat SD
1 1,1
2 Tamat SD
16 17,0
3 Tamat SLTP
18 19,1
4 Tamat SLTA
45 47,9
5 Akademi Diploma
3 3,2
6 Perguruan Tinggi
11 11,7
Jumlah 94
100,0 Pekerjaan
n
1 TaniDagangBuruh
8 8,5
2 Wiraswasta
65 69,1
3 Pegawai Swasta
8 8,5
4 PNSABRIPolisi
10 10,6
5 Pensiunan
3 3,2
Jumlah 94
100,0 Penghasilan
n
1 Rp.1.800.000
55 58,5
2 Rp.1.800.000
39 41,5
Jumlah 94
100,0
Dari tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang tertinggi berumur 45 tahun yaitu sebanyak 45 orang 45,7 dan responden yang terendah
berumur 35 tahun yaitu sebanyak 14 orang 14,9. Diketahui juga bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan Tamat SLTA yaitu sebanyak 45
orang 47,9, sementara terendah yaitu Tidak Tamat SD sebanyak 1 orang
Universitas Sumatera Utara
1,1. Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pekerjaan wiraswasta yaitu 65 orang 69,1, dan terendah pekerjaan pensiunan yaitu 3
orang 3,2. Diketahui juga sebagian besar responden memiliki penghasilan Rp.1.800.000 yaitu sebanyak 55 orang 58,5, dan terendah penghasilan
responden adalah Rp.1.800.000 yaitu sebanyak 39 orang 41,5.
4.2.2 Pengetahuan Responden Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Tuntungan
No Pertanyaan
Benar Salah
n
1 Tujuan dilakukan vasektomi
56 59,6
38 40,4
94 100,0
2 Tujuan dari KB
72 76,6
22 23,4
94 100,0
3 Jenis kontrasepsi pria
61 64,9
33 35,1
94 100,0
4 Pengertian dari kontrasepsi
vasektomi kontrasepsi pria 63
67,0 31
33,0 94
100,0
5 Pengertian keluarga berencana
KB 65
69,1 29
30,9 94
100,0
6 Vasektomi bertujuan untuk
66 70,2
28 29,8
94 100,0
7 Kelebihan
kontrasepsi vasektomi
65 69,1
29 30,9
94 100,0
8 Efek samping vasektomi
63 67,0
31 33,0
94 100,0
9 Bisa menjadi peserta KB
vasektomi 68
72,3 26
27,7 94
100,0
10 Pengertian
kontrasepsi kondom pria
69 73,4
25 26,6
94 100,0
11 Efek samping kondom
70 74,5
24 25,5
94 100,0
12 Keuntungan kondom
65 69,1
29 30,9
94 100,0
13 Kerugian kondom
67 71,3
27 28,7
94 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden dapat menjawab dengan benar untuk setiap indikator pertanyaan
dalam pengukuran pengetahuan, seperti tujuan dilakukan vasektomi 59,6, tujuan dari KB 76,6, jenis kontrasepsi pria 64,9, pengertian kontrasepsi
vasektomi 67,0, pengertian KB 69,1, vasektomi bertujuan untuk 70,2, kelebihan kontrasepsi vasektomi 69,1, efek samping 67,0, bisa menjadi
peserta KB vasektomi 72,3, pengertian kontrasepsi kondom pria 73,4, efek
Universitas Sumatera Utara
samping kondom 74,5, keuntungan kondom 69,1, dan kerugian kondom 71,3.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Responden di Wilayah
Kerja Puskesmas Medan Tuntungan No
Pengetahuan n
1 Baik
54 57,4
2 Sedang
27 28,7
3 Kurang
13 13,8
Jumlah 94
100,0
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kategori baik tentang kontrasepsi pada pria yaitu sebanyak 54 orang
57,4, dan terendah memiliki pengetahuan kategori kurang tentang kontrasepsi pada pria yaitu sebanyak 13 orang 13,8.
4.2.3 Akses Pelayanan Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Akses Pelayanan di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Tuntungan
No Pertanyaan
Benar Salah
n
1 Tidak menggunakan KB pria
64 68,1
30 31,9
94 100,0
2 Pernah meminta biaya
75 79,8
19 20,2
94 100,0
3 Memberi informasi dengan
bahasa medis 44
46,8 50
53,2 94
100,0
4 Pelayanan puskesmas
72 76,6
22 23,4
94 100,0
5 Pelayanan petugas kesehatan
72 76,6
22 23,4
94 100,0
Berdasarkan tabel 4.5 hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden dapat menjawab dengan benar untuk setiap indikator pertanyaan
dalam pengukuran akses pelayanan, seperti tidak menggunakan KB pria 68,1, pernah meminta biaya 79,8, memberikan informasi dengan bahasa medis
46,8, pelayanan puskesmas 76,6, dan pelayanan petugas kesehatan 76,6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kategori Akses Pelayanan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Akses Pelayanan
n
1 Baik
52 55,3
2 Sedang
34 36,2
3 Kurang
8 8,5
Jumlah 94
100,0
Dari tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki Akses pelayanan kategori baik dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 52 orang
55,3, dan terendah memiliki akses pelayanan kategori kurang dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 8 orang 8,5.
4.2.4 Dukungan Istri Terhadap Suami Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Dukungan Istri Terhadap Suami Untuk ber- KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Pertanyaan
Benar Salah
n
1 Istri memberikan ijin untuk
KB 71
75,5 23
24,5 94
100,0
2 KB yang diberi ijin oleh istri
62 66,0
32 34,0
94 100,0
3 Istri
setuju bapak
menggunakan KB vasektomi 47
50,0 47
50,0
94 100,0
4 Alasan istri memberikan ijin
49 52,1
45 47,9
94 100,0
5 Alasan istri tidak memberikan
ijin 26
27,7 68
72,3 94
100,0
Berdasarkan tabel 4.7 hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden dapat menjawab dengan benar untuk setiap indikator pertanyaan
dalam pengukuran dukungan istri terhadap suami untuk ber-KB, seperti istri memberikan ijin untuk KB 75,5, KB yang diberi ijin oleh istri 66,0, istri
setuju bapak menggunkan KB vasektomi 50,0, alasan istri memberikan ijin 52,1, dan sebagian lebih tinggi yang menjawab salah yaitu alasan istri tidak
memberikan ijin sebanyak 72,3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kategori Dukungan Istri di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Dukungan Istri
n
1 Baik
58 61,7
2 Sedang
36 38,3
Jumlah 94
100,0
Dari tabel 4.8 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki
dukungan istri kategori baik dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 58 orang 61,7, dan terendah memiliki dukungan istri kategori sedang dalam
keikutsertaan KB yaitu sebanyak 36 orang 38,3.
4.2.5 Sosial Budaya Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Sosial Budaya di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Tuntungan No
Pernyataan n
1 Sebagian besar para suami tidak mau ber-KB,
karena sebagian budaya mengatakan “banyak rejeki banyak anak”
Sangat setuju 28
29,8 Setuju
39 41,5
Kurang setuju 18
19,1 Tidak setuju
9 9,6
Jumlah 94
100,0
2 Sosial budaya tidak ada hubungannya dengan
keikutsertaan suami dalam program KB Sangat setuju
34 36,2
Setuju 30
31,9 Kurang setuju
17 18,9
Tidak setuju 13
13,8
Jumlah 94
100,0
3 Setiap budaya yang ada di Indonesia melarang
adanya program KB suami tidak boleh menggunakan KB apa pun
Sangat setuju 11
11,7 Setuju
22 23,4
Kurang setuju 27
28,7 Tidak setuju
34 36,2
Jumlah 94
100,0
4 “Dua anak cukup, laki-laki atau perempuan
sama saja” masih agak sulit diterima.
Universitas Sumatera Utara
Sangat setuju 31
33,0 Setuju
28 29,8
Kurang setuju 24
25,5 Tidak setuju
11 11,7
Jumlah 94
100,0
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sosial budaya responden dalam keikutsertaan ber-KB sebagian
besar setuju dengan pernyataan “banyak anak banyak rejeki” sebanyak 39 orang 41,5, untuk pernyataan sosial budaya
tidak ada hubungannya dalam program KB sebagian besar sangat setuju sebanyak 34 orang 36,2, kemudian untuk pernyataan setiap budaya di Indonesia
melarang adanya program KB pria sebagian besar tidak setuju sebanyak 34 orang 36,2, dan untuk pernyataan “dua anak cukup, laki-laki atau perempuan sama
saja” masih sulit siterima sebagian besar responden menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 31 orang 33,0.
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Kategori Sosial Budaya di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Sosial Budaya
n
1 Baik
39 41,5
2 Sedang
49 52,1
3 Kurang
6 6,4
Jumlah 94
100,0
Dari tabel 4.10 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sosial budaya kategori sedang dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 49 orang
52,1, dan terendah memiliki sosial budaya kategori kurang dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 6 orang 6,4.
Universitas Sumatera Utara
4.2.6 Keikutsertaan Suami Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Keikutsertaan Suami Dalam Program KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Pertanyaan
n
1 Pakai dan tidak pakai alat kontrasepsi
Pakai 54
57,4 Tidak pakai
40 42,6
Jumlah 94
100,0
2 Kontrasepsi apa yang dipakai
Vasektomi 21
22,3 Kondom
33 35,1
Tidak ada 40
42,6
Jumlah 94
100,0
3 Sudah lama menggunakan kontrasepsi
Ya 8
8,5 Tidak
86 91,5
Jumlah 94
100,0
4 Istri bapak mendukung bapak untuk memakai
kontrasepsi Ya
21 22,3
Tidak 73
77,7
Jumlah 94
100,0
5 Saat ini bapak ada mengalami keluhan
Ya 8
8,5 Tidak
86 91,5
Jumlah 94
100,0
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa keikutsertaan suami ber-KB yang paling tinggi menjawab pakai alat kontrasepsi yaitu sebanyak 54 orang
57,4,dan yang paling rendah menjawab tidak pakai alat kontrasepsi yaitu sebanyak 40 orang 42,6. Untuk pertanyaan tentang alat kontrasepsi yang
digunakan yang menjawab paling banyak yaitu kondom sebanyak 33 orang 35,1, sedangkan jawaban yang paling sedikit yaitu vasektomi sebanyak 21
orang 22,3. Untuk pertanyaan tentang lama menggunakan alat kontrasepsi yang menjawab paling banyak yaitu tidak sebanyak 86 orang 91,5, dan
sebagian responden menjawab ya yaitu sebanyak 8 orang 8,5. Untuk
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan tentang istri mendukung bapak pakai alat kontrasepsi yang menjawab paling banyak yaitu tidak sebanyak 73 orang 77,7, dan sebagian responden
menjawab ya yaitu sebanyak 21 orang 22,3. Untuk pertanyaan tentang bapak ada mengalami keluhan yang menjawab paling banyak yaitu tidak sebanyak 86
orang 91,5, dan sebagian responden menjawab ya yaitu sebanyak 8 orang 8,5.
4.3 Analisis Bivariat 4.3.1 Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan Suami ber-KB di
Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel
4.12 Distribusi
Frekuensi Hubungan
Pengetahuan dengan
Keikutsertaan Suami ber-KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Pengetahuan Keikutsertaan Suami Ber-KB
KB Tidak KB
n p-Value
n n
N 1 1
Baik 54 57,4 0 0
54 57,4
0,000 2 2
Sedang 0 0 27 28,7
27 28,7
3 3 Kurang
0 0 13 13,8 13
13,8 Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh sebanyak 54 57,4 dari 54 responden
pengetahuan baik memakai alat kontrasepsi. Sementara diantara responden yang berpengetahuan kurang diperoleh sebanyak 13 13,8 dari 40 orang responden
tidak memakai alat kontrasepsi. Hasil chi-square diperoleh nilai p = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan
keikutsertaan suami ber-KB.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Hubungan Akses Pelayanan dengan Keikutsertaan Suami ber-KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Hubungan Akses pelayanan dengan
Keikutsertaan Suami ber-KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Akses
Pelayanan Keikutsertaan Suami Ber-KB
KB Tidak KB
N p-Value
n n
N 1 1
Baik 54 57,4 0 0
54 57,4
0,000 2 2
Sedang 0 0 36 38,3
36 38,3
3 3 Kurang
0 0 4 4,3 4
4,3 Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh sebanyak 54 57,4 dari 54 responden
akses pelayanan kategori baik memakai alat kontrasepsi. Sementara diantara responden yang akses pelayanannya kategori kurang diperoleh sebanyak 4 4,3
dari 40 orang responden tidak memakai alat kontrasepsi. Hasil chi-square diperoleh nilai p = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada hubungan secara
signifikan antara akses pelayanan dengan keikutsertaan suami ber-KB.
4.3.3 Hubungan Dukungan Istri dengan Keikutsertaan Suami ber-KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Hubungan Dukungan Istri
dengan Keikutsertaan Suami ber-KB di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Tuntungan
No Dukungan
Istri Keikutsertaan Suami Ber-KB
KB Tidak KB
N
p-Value
n n
n
1 1 Baik
38 40,4 17 18,1 55
58,5 0,007
2 2 Sedang
16 17,0 23 24,5 39
41,5 Dari tabel 4.14 diperoleh sebanyak 38 40,4 dari 54 responden memakai
alat kontrasepsi dengan dukungan istri kategori baik. Dan responden dengan dukungan istri kategori sedang diperoleh sebanyak 16 17,0 tidak memakai alat
kontrasepsi. Hasil chi-square diperoleh nilai p = 0,007 maka dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
ada hubungan secara signifikan antara dukungan istri dengan keikutsertaan suami ber-KB.
4.3.4 Hubungan Sosial budaya dengan Keikutsertaan Suami ber-KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Hubungan Sosial Budaya dengan
Keikutsertaan Suami ber-KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Sosial Budaya Keikutsertaan Suami Ber-KB
KB Tidak KB
n p-Value
n n
n
1 1 Baik
22 23,4 17 18,1 39
41,5 0,899
2 2 Sedang
29 30,9 20 21,3 49
52,1 3 3
Kurang 3 3,2 3 3,2
6 6,9
Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh sebanyak 22 orang 23,4 dari 54 responden memakai alat kontrasepsi memiliki sosial budaya kategori baik.
Sementara responden yang memiliki sosial budaya kategori kurang diperoleh 3 orang 3,2 memakai alat kontrasepsi. Hasil chi-square diperoleh nilai p = 0,899
maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan secara signifikan antara sosial budaya dengan keikutsertaan suami ber-KB. Karena nilai p sosial budaya lebih
besar dari nilai p 0,05 yang sudah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Pengetahuan Dalam keikutsertaan Suami ber-KB
Hasil analisis bivariat menunjukkan 54 orang 57,4 memakai alat kontrasepsi dengan pengetahuan kategori baik. Sementara diantara responden
dengan pengetahuan kategori kurang diperoleh 13 orang 13,8 tidak memakai alat kontrasepsi. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p = 0,000 p0,05, maka
dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan keikutsertaan suami ber-KB.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan Purwoko 2000, yang mengatakan bahwa pengetahuan menyumbangkan peran dalam menentukan
pengambilan keputusan untuk memilih alat kontrasepsi tertentu. Semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi, maka makin meningkat pula
perannya sebagai pengambilan keputusan. Kurang berperannya suami dalam program Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi disebabkan oleh pengetahuan suami mengenai KB secara umum relatif rendah, sebagaimana terungkap pada penelitian Suherni, dkk 2003
bahwa pria yang mengetahui secara lengkap tentang alat kontrasepsi wanita dan pria hanya 6,2. Itupun hanya diantara prisuami yang menggunakan alat
kontrasepsi. Hasil studi kualitatif BKKBN di DIY tahun 2003, memperlihatkan bahwa sebagian besar pria mengetahui tujuan KB yaitu untuk mengatur kelahiran,
membentuk keluarga yang bahagia serta menyadari bahwa KB itu penting. Hasil yang relatif sama juga dijumpai dari temuan studi di Jawa Tengah dan Jawa
Timur tahun 2001 yang dilakukan 393 pria yang sudah menikah.
Universitas Sumatera Utara