kemaluan wanita. Metode kontrasepsi pria yang banyak dikenal masyarakat ada 2 yaitu kondom dan kontrasepsi mantap pria atau vasektomi.
2.8 Kondom 2.8.1 Pengertian
Kondom merupakan sarungselubung karet yang berbentuk silinder, dapat terbuat dari lateks karet, plastic vinil atau bahan alami produksi hewan yang
dipasang pada penis saat bersenggama Pinem, 2009.
2.8.2 Macam-macam Kondom
Handayani 2010 kondom terdiri dari 3 macam yaitu : kulit dibuat dari membrane usus biri-biri caecum, tidak meregang atau mengkerut, menjalurkan
panas tubuh, sehingga dianggap tidak mengurangi sensitivitas selama senggama, lebih mahal dan jumlahnya kurang dari 1 dari semua jenis kondom, lateks
paling banyak dipakai, elastis dan murah dan plastik sangat tipis 0,025-0,035 mm, juga menghantarkan panas tubuh dan lebih mahal dari kondom lateks.
2.8.3 Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dengan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis
sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan. Mencegah penularan mikroorganisme IMS termasuk HIVAIDS dari satu
pasangan kepada pasangan yang lain khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil Saifuddin, 2011.
2.8.4 Efektivitas
Universitas Sumatera Utara
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif
karena tidak dipakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 10 perempuan per tahun
Handayani, 2010.
2.8.5 Keuntungan
Beberapa keuntungan kondom adalah mencegah kehamilan, memberi perlindungan terhadap penyakit-penyakit akibat hubungan seks PHS, dapat
diandalkan, relatif murah, tidak memerlukan pemeriksaan medis atau supervisi, sederhana, ringan dan disposable Hartanto, 2004.
2.8.6 Kerugian
Kerugian kondom adalah angka kegagalan relatif tinggi, perlu menghentikan sementara aktifitas san spontanitas hubungan seks guna memasang
kondom, perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus menerus pada setiap senggama, harus selalu tersedia setiap kali hubungan seks dan masalah
pembuangan kondom bekas Handayani, 2010 ; Hartanto, 2004.
2.8.7 Indikasi