10 mempertahankan perhatiannya. Dibutuhkan banyak energi bagi penyandang untuk
duduk diam dan tenang dalam hal tersebut.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Psikolinguistik
Secara etimologi kata ‘Psikolinguistik’ adalah gabungan dari dua kata, yaitu: ‘psikologi’ dan ‘linguistik’ yang merupakan dua cabang disiplin ilmu yang berlainan.
Kedua disiplin ilmu ini mengkaji satu perkara yang sama, yaitu bahasasebagai objek formalnya. Psikologi mengkaji perilaku bahasa atau proses berbahasa sedangkan
linguistik mengkaji struktur bahasa. Meskipun cara dan tujuannya berbeda, tetapi banyak objek yang dikaji dengan cara yang sama juga dengan tujuan yang sama,
namun dengan teori yang berlainan. telah lama dirasakan, bahwa amat perlu dan saling menguntungkan kalau kedua disiplin ini bekerjasama dan saling membantu
dalam usaha untuk mengkaji bahasa dan hakikat bahasa itu. Chaer 2009: 5-6 berpendapat bahwa psikolinguistik merupakan satu disiplin
ilmu yang mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana struktur ini diperoleh, digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-
kalimat dalam pertuturan itu. Dalam praktiknya psikolunguistik mencoba menerapkan pengetahuan linguistik dan psikologi pada masalah-masalah seperti pengajaran dan
pembelajaran bahasa, pengajaran membaca permulaan dan membaca lanjut, kedwibahasaan dan kemultibahasaan, penyakit bertutur seperti afasia, gagap, dan
Universitas Sumatera Utara
11 sebagainya, serta masalah-masalah sosial lain yang menyangkut bahasa, seperti
bahasa dan pendidikan, bahasa dan pembangunan nusa dan bangsa.
2.2.2 Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seseorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau
bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari pembelajaran bahasa language learning.Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang
terjadi pada waktu seorang anak mempelajari bahasa kedua, setelah dia memperoleh bahasa pertamanya.Jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa keduadalam
Chaer2009: 167. Menurut Chomsky dalam Chaer, 2009 pemerolehan bahasa merupakan
proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan kemampuan bahasa, menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan komunikasi. Ada dua
proses yang terjadi ketika seorang anak sedang memperoleh bahasa pertamanya, yaitu proses kompetensi dan proses performansi. Kedua proses ini merupakan dua proses
yang berlainan. Proses kompetensi merupakan proses penguasaan atau pemahaman bahasa yang berlangsung secara alami, dan proses kompetensi ini merupakan syarat
untuk terjadinya proses performansi yang terjadi dari dua proses, yakni proses penerbitan atau proses menghasilkan kalimat-kalimat.
Chomsky berpandangan mengenai pemerolehan bahasa didasarkan pada faktor genetik yang telah dimiliki anak sejak lahir. Anak memperoleh kemampuan
untuk berbahasa seperti dia memperoleh kemampuan untuk berdiri dan berjalan.
Universitas Sumatera Utara
12 Anak tidak dilahirkan sebagai piring kosong, seperti dalam teori tabularasa yang
dikemukakan oleh Jhon Locke, akan tetapi seorang anak tersebut telah dibekali sebuah alat yang dinamakan Piranti Pemerolehan Bahasa PPB.
2.2.3 Pragmatik
Menurut Levinson dalam Tarigan, 1986: 33 pragmatik adalah telaah mengenai relasi antara bahasa dan konteks yang merupakan dasar bagi suatu catatan
atau laporan pemahaman bahasa, dengan kata lain telaah mengenai kemampuan pemakai bahasa menghubungkan serta menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks-
konteks secara tepat. Menurut Yule, 1996 pragmatik adalah studi tentang makna yang
disampaikan oleh penutur penulis dan ditafsirkan oleh pendengar pembaca. Sebagai akibatnya studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa
yang dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannya daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Singkatnya, pragmatik
adalah studi tentang maksud penutur. Menurut Pangaribuan, 2008 ilmu pragmatik mengkaji hubungan bahasa
dengan konteks dan hubungan pemakaian bahasa dengan pemakai atau penuturnya. Dalam tindak operasionalnya, kajian pragmatik itu berupaya menjelaskan bagaimana
bahasa itu melayani penuturnya dalam pemakaian? Apa yang dilakukan penutur dalam tindak tutur itu? Tata tutur apa yang beroperasi sehinga bertutur itu serasi
dengan penutur, teman tutur serta konteks dalam tutur itu.
2.2.4 Psikolinguistik GenetikKognitif Chomsky
Universitas Sumatera Utara
13 Avram Noam Chomsky merupakan seorang ahli psikolinguistik Amerika
Serikat yang memperkenalkan teori pemerolehan dan pembelajaran bahasa secara khusus. Chomsky telah mengubah secara drastis perkembangan mengenai
psikolinguistik, dari hasil yang diubah olehnya maka satu teori mengenai pemerolehan dan pembelajaran bahasa dapat disimpulkan dari teori genetif yang kini
dikenal dengan nama teori genetikkognitif. Chomsky membahas mengenai masalah- masalah bahasa dan psikologi, lalu membingkainya menjadi satu bingkai dengan
bentuk bahasa kognitif. Chomsky dalam Siagian 2014: 16 menelurkan pendapat bahwa kemampuan
berbahasa manusia itu dipengaruhi juga oleh kemampuan kognitifnya, teorinya mengatakan bahwa ada intervensi dan kemampuan yang menyangkut ingatan,
persepsi, pikiran, makna, dan emosi yang sangat berpegaruh ke dalam jiwa manusia. Ketika seseorang membicarakan masalah kognitif dalam hal ini kognitif berbahasa,
maka seseorang tersebut tidak akan bisa mengelak bahwa terkadang ada campur tangan faktor genetik yang mempengaruhi kognitif seseorang.
Teori Chomsky adalah teori psikolinguistik modern, yang mencerminkan kemampuan akal, membicarakan masalah-masalah kebahasaan dan pemerolehan
bahasa, serta hubungannya dengan akal dan pengetahuan manusia.Chomsky mengatakan bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran
manusia.Teori Genetik-Kognitif telah didasarkan pada satu hipotesis yang disebut
Hipotesis Nurani HN The Innateness Hypothesis.Chomsky mengatakan bahwa
dalam pemerolehan bahasa itu didasarkan pada faktor genetik yang telah dimiliki
Universitas Sumatera Utara
14 manusia sejak lahir.Otak manusia telah dipersiapkan secara genetikuntuk
berbahasa.Oleh karena itu, otak manusia telah dilengkapi dengan struktur bahasa universalatau yang dimaksud dengan LAD Language Acquisition Device.
Dalam proses pemerolehan bahasa pada kanak-kanak dengan alat yang dimilikinya yaitu LAD kanak-kanak menentukan bahasa masyarakat manakah
masukan kalimat-kalimat yang didengarnya itu akan dimasukkan. Struktur awal skema nurani yang dimilikinya semakin diperkaya setelah “bertemu” dengan
masukan dari bahasa masyarakat bahasa ibunya dan kanak-kanak akan terus membentuk teori tata bahasanya berdasarkan masukan yang semakin banyak dan
sesuai dengan proses pematangan otaknya. Pada proses pembentukan bahasa, Chomsky membedakan adanya kompetensi
dan performansi. Kompetensi adalah kemampuan pengetahuan yang dimiliki pemakai bahasa mengenai bahasanya, sedangkan performansi atau pembuatan berbahasa
merupakan pelaksanaan berbahasa tersebut akan membentuk tata bahasa yang baik, sehingga dapat diterima dan dipahami baik bagi penutur maupun pendengar dalam
proses pembentukan bahasa, tetapi pada penderita autistik hiperaktif kompetensi dan performansi tidak berjalan selaras, disebabkan anak autistikhiperaktif adalah anak
yang mengalami gangguan berfikir, ingatan, persepsi, makna, dan emosi.
Universitas Sumatera Utara
15
2.3 Tinjauan Pustaka