Tinjauan Pustaka Produksi Tindak Tutur Ilokusi Bahasa Indonesia pada Anak Autistik Hiperaktif : Analisis Psikopragmatik

15

2.3 Tinjauan Pustaka

Penelitian di bidang psikolinguistik bukanlah baru pertama kali dilakukan, sudah ada penelitian terdahulu mengenai masalah tersebut.Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, maka ada beberapa sumber yang relevan untuk dikaji dalam penelitian ini. Adapun sumber tersebut yaitu: Gustianingsih 2002 dalam te sisnya yang berjudul “Pemerolehan Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia pada Anak Usia Taman Kanak- Kanak” menjelaskan kemampuan anak memperoleh kalimat majemuk pada usia taman kanak -kanak sudah cukup sempurna. Beliau menggunakan teori kognitif Chomsky yang mengatakan untuk penelitian kompetensi anak, bahwa dalam tuturan anak terdapat penggunaan kaidah yang berulang-ulang muncul dan tetap, maka gejala itu dapat dijadikan bukti sebagai kompetensi bahasa anak pada tiap-tiap tahap perkembangan bahasa anak tersebut. Gustianingsih 2009 dalam disertasinya yang berjudul “Produksi dan Komprehensi Bunyi Ujaran Bahasa Indonesia pada Anak Penyandang Autistik Spectrum Disorder” menyimpulkan bahwa anak autistik sering melakukan penyimpangan pada awal dan akhir kata, mengindikasikan bahwa anak autistik mengalami gangguan inisiasi initiation disorder dan mengalamai kesulitan dan gangguan dalam setiap bahasanya. Anak autistik ini sering mengulang-ulang ujarannya dan akhirnya mengalami penyimpangan-penyimpangan bahasa dan tuturannya. Universitas Sumatera Utara 16 Gultom 2014 dalam skripsinya yang berjudul “Tindak Tutur Deklaratif Bahasa Batak Toba Anak Usia 4 –5 Tahun” ia bertujuan untuk mengidentifikasi realisasi bentuk pemahaman anak usia prasekolah terhadap tuturan deklaratif serta menghubungkannya dengan kesantunan berbahasa. Dalam penelitian skripsinya ia menggunakan pendekatan psikolinguistik interaksionis. Hasil penelitiannya, dalam mengiyakan atau menyetujui tuturan deklaratif anak melakukannya dalam dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Demikian pula ketika melakukan penolakan terhadap tuturan deklaratif. Aritonang 2014 dalam skripsinya yang berjudul “Kosakata Kerja Bahasa Indonesia dalam Bahasa Lisan Anak Autistik”. Dalam skripsinya ia menganalisis berdasarkan psikolinguistik behaviorisme yang menyimpulkan bahwa anak autistik yang berusia 3 –15 tahun telah mampu mengucapkan kosakata kerja tindakan, proses, dan keadaan. Siagian 2014 dalam skripsinya yang berjudul “Gangguan Berbahasa Gagap pada Anak Usia Dua Belas sampai Delapan Belas Tahun di Kecamatan Medan Helvetia” ia mengemukakan pola persukuan pada gangguan berbahasa gagap dan menghubungkannya terhadap teori psikolinguistik kognitif Chomsky. Hasil penelitiannya terdapat pola persukuan penderita gagap pada anak usia 12 –18 tahun berbeda dengan orang normal pada umumnya. Bila dihubungkan dengan kompetensi dan performance ujaran penderita gagap, ditemukan performance tidak selaras dengan kompetensinya. Universitas Sumatera Utara 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian