3 ditampilkan. Produk dan layanan yang ditawarkan oleh Perpustakaan USU juga
tidak digambarkan dengan jelas. Sebagai contoh, site map yang merupakan pemandu dalam penelusuran produk dan layanan perpustakaan, tidak berfungsi
dengan baik dikarenakan kurangnya navigasi yang diberikan. Selain itu, berdasarkan arsitektur informasi situs web perpustakaan yang baik, terdapat
beberapa menu yang dapat ditambahkan agar lebih memudahkan user dalam penelusuran informasi serta pemanfaatan layanan perpustakaan yang ada.
Beberapa menu lain yang merupakan bagian dalam arsitektur informasi situs web perpustakaan kemungkinan dapat bermanfaat bagi user dalam
penelusuran informasi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin meneliti lebih jauh mengenai arsitektur informasi situs web Perpustakaan USU melalui sebuah
penelitian y ang berjudul “Desain Arsitektur Informasi Situs Web Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah arsitektur informasi seperti apakah yang
sesuai dengan situs web Perpustakaan Universitas Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah untuk merancang arsitektur informasi situs web perpustakaan dengan mengadopsi
berbagai model pengembangan arsitektur informasi situs web perpustakaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1.
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, sebagai salah satu acuan dalam pengembangan arsitektur informasi situs web Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara. 2.
Peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
4 3.
Peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan berkaitan dengan arsitektur informasi situs web perpustakaan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian meliputi arsitektur informasi dengan objek yang diteliti adalah situs web Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Arsitektur
informasi yang diteliti merupakan struktur koordinasi dan elemen layanan yang dapat dimanfaatkan oleh situs web perpustakaan. Penelitian ini terbatas pada
desain struktur arsitektur informasi situs web Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pengertian dan Prinsip Arsitektur Informasi
Arsitektur informasi atau information architecture IA merupakan rancangan stuktur informasi dengan pemahaman bahwa arsitektur informasi fokus
utamanya adalah stuktur itu sendiri dan diikuti dengan user interface yang mewakili tampilan dilayar, mengetahui dengan baik keinginan user berhubungan
dengan konten dan fungsi struktur informasi serta mengetahui konten dan fungsionalitas yang didukung oleh struktur informasi itu sendiri. Brown: 2010,
30 1.
The information architect’s primary focus is the structure itself and secondarily the user interface representing the structure on screen.
2. The information architect has a good understanding of how people
want to relate to the content and functionality contained in the structure.
3. The information architect has a good understanding of the range of
content and functionality to be supported by the structure. Istilah IA pertama kali dikemukakan oleh Richard Wurman pada tahun
1975 yang menggambarkan kebutuhan dalam mengubah data menjadi informasi. Hal ini tidak dapat langsung terwujud. Akan tetapi dengan adanya World Wide
Web www yang muncul pada tahun 1990-an, istilah IA mulai menyebar secara luas. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan informasi yang semakin berkembang
pesat dikalangan masyarakat sehingga istilah IA pun menjadi istilah yang umum untuk digunakan.
Wurman memberikan definisi mengenai arsitek informasi yang dikutip oleh Wei dalam bukunya yang berjudul Information Architecture: The Design and
Integration of Information Space 2010, 1 yaitu: 1.
The individual who organizes the patterns inherent in data, making the complex clear.
2. A person who creates the structure or map of information which
allows others to find their personal knowledge. 3.
The emerging 21
st
century professional occupation addressing the needs of the age focused upon clarity, human understanding and the
science of the organization of information.
Universitas Sumatera Utara
6 Pada saat ini IA memiliki peran yang sangat penting. Seperti yang
dikemukakan oleh Wurman bahwa arsitek informasi merupakan seseorang yang yang mengatur pola pada data menjadi bentuk yang lebih mudah dimengerti,
seseorang yang dapat menciptakan sebuah struktur yang dapat memudahkan orang lain dalam menemukan informasi serta seseorang yang menangani kebutuhan
zaman yang berfokus kepada informasi sehingga arsitek informasi memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola dan mengolah data menjadi bentuk
informasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pendapat Wurman mengenai arsitek informasi tersebut memunculkan
pemikiran-pemikiran baru mengenai IA yang terus berkembang sehingga pada tahun 2006, Morville dan Rosenfeld dalam bukunya yang berjudul Information
Architecture for World Wide Web 2006, 4, mengemukakan definisi mengenai IA, yaitu:
1. The combination of organization, labeling and navigation schemes
within an information system. Kombinasi organisasi, pelabelan dan skema navigasi dalam sistem informasi
2. The structural design of an information space to facilitate task
completion and intuitive access to content. Desain struktur ruang informasi untuk memfasilitasi penyelesaian tugas dan akses intuitif
terhadap konten
3. The art and science of structuring and classifying websites and
intranets to help people find and manage information. Struktur seni dan penataan serta pengklasifikasian situs wend an intranet dalam
membantu user menemukan dan mengelola informasi
4. An emerging discipline and community of practice focusing on
bringing principles of design and architecture to the digital landscape. Peraturan dan praktek yang berfokus pada prinsip desain dan struktur
pandangan digital
Pada artikelnya yang berjudul Information Architecture in JASIST: Just Where Did We Come From?,
Dillon 2002, 821 mengemukakan bahwa “IA is the term used to describe the process of designing implementating and evaluating
information spaces that are humanly and socially acceptable to their intended stakeholder
”. Definisi yang dikemukakan oleh Morville sejalan dengan definisi yang
dikemukan oleh Dillon bahwa IA terletak pada proses perancangan, pembuatan
Universitas Sumatera Utara
7 sampai kepada evaluasi dari struktur suatu situs web. IA memiliki hubungan yang
erat antara konten dan user interface. Morvile dan Dillon mengemukakan bahwa IA terletak pada sebuah proses,
akan tetapi definisi lain mengemukakan bahwa IA terletak pada stuktur desain sehingga mudah untuk ditelusur. Hal ini dikemukakan oleh Spencer 2010, 4
yang mengutip definisi IA oleh The Architecture Institute yang menyatakan bahwa IA sebagai:
1. The structural design of shared information environments.
2. The art and science of organizing and labeling websites, intranets,
online communities and software to support findability and usability. 3.
An emerging community of practice focused on bringing principles of design and architecture to the digital landscape.
Selain mengutip defisini IA, Spencer 2010, 4 juga mengemukakan bahwa IA merupakan hal yang bersangkutan dengan, “organizing content or
objects, describing them clearly and providing ways for people to get to them. ”
Dalam sebuah artikel yang berjudul Eight Principles of Information Architecture, Dan Brown 2010, 30-31 mengemukakan beberapa prinsip IA yang
dapat membantu pemahaman dalam membuat rancangan struktur informasi. Menurut Brown delapan prinsip IA, yaitu:
1. The Principle of Object Prinsip mengenai objek
2. The Principle of Choice Prinsip mengenai pilihan
3. The Principle of Disclosure Prinsip mengenai sikap
4. The Principle of Exemplars Prinsip mengenai jenis
5. The Principle of Fronts Doors Prinsip mengenai halaman kunjungan
6. The Principle of Multiple Classification Prinsip mengenai klasifikasi
7. The Principle of Focused Navigation Prinsip mengenai navigasi
penting 8.
The Principle of Growth Prinsip mengenai perkembangan Prinsip pertama pada IA yang dikemukakan oleh Brown, the principle of
object memiliki pengertian bahwa konten merupakan objek yang nyata. Karena konten sebagai objek yang nyata, maka konten tersebut memiliki tempat
tersendiri, memiliki lifecycle siklus hidup, memiliki ciri khas serta memiliki perlengkapan. Konten tersebut juga dapat diklasifikasikan berdasarkan kepada
fungsi, tujuan dan struktur.
Universitas Sumatera Utara
8 Objek yang dimaksud adalah sebuah situs web yang pada dasarnya
memiliki konten seperti: a.
Struktur internal yang konsisten dan dikenali. b.
Ciri khas tersendiri. Dalam membuat situs web, hal pertama yang dilakukan adalah
menentukan jenis situs web yang akan dibuat. Dengan menentukan jenis situs web yang akan dibuat, akan muncul pertanyaan, apa konten dari situs web tersebut?
Misalnya saja situs web perpustakaan. Hal umum yang akan menjadi konten pada situs web perpustakaan yaitu: home, about dan web links. Bila
perpustakaan tersebut memiliki ciri khas tersendiri, maka terdapat konten tambahan mengenai ciri khas yang ada.
Pada prinsip kedua yaitu the principle of choice, hal yang dibahas adalah mengenai pilihan yang dapat diberikan kepada user. Hal ini juga berkaitan dengan
menjaga agar pilihan tersebut terfokus pada pilihan tertentu saja. Pada dasarnya user senang akan banyaknya pilihan yang diberikan oleh
sebuah halaman situs web. Karena user dapat memilih sendiri informasi sesuai dengan kebutuhannya. Disisi lain, user akan bingung untuk menentukan informasi
yang sesuai karena banyaknya pilihan yang diberikan oleh sebuah halaman situs web.
Dalam membuat situs web, akan lebih baik bila memberikan pilihan yang sedikit akan tetapi memiliki informasi yang benar-benar relevan sesuai dengan
kebutuhan informasi yang diinginkan oleh user. Pada prinsip ketiga yaitu the principle of disclosure, dijelaskan bahwa IA
merupakan rancangan struktur informasi yang memudahkan user dalam mendapatkan informasi. Dengan pengertian tersebut, pemahaman akan fungsi
situs web adalah memberikan cukup informasi pada user. Sehingga informasi yang diperoleh dapat membantu user dalam menggali informasi lebih dalam lagi.
Prinsip mengenai sikap ini berfokus kepada perilaku pencarian informasi. Akan lebih baik apabila dalam penelusuran informasi, halaman situs web yang
dituju langsung mengarah pada informasi yang dibutuhkan. Prinsip ini dibangun dengan konsep bahwa penelusuran informasi yang lebih rinci dapat dilakukan
Universitas Sumatera Utara
9 dengan seketika. Sehingga antisipasi dapat dilakukan kepada user yang memang
tertarik dan tidak tertarik pada hasil penelusuran yang dilakukan. Pada konteks prinsip keempat yaitu the principle of exemplars, dijelaskan
bahwa konten dapat dipilih berdasarkan jenisnya. Untuk menunjukkan semua hal yang berkaitan pada konten, hal yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusunnya menjadi kelompok-kelompok tertentu sehingga terlihat sistematis. Menu pada situs web biasanya memiliki beberapa sub menu pendukung.
Sub menu tersebut merupakan kelompok objek yang memiliki konten yang sama ataupun menyerupai. Pengelompokan jenis konten ini sering kali dilakukan untuk
memudahkan user dalam penelusuran. Misalnya pada situs web perpustakaan, menu yang diberikan adalah:
home, about dan web link. Pada menu about terdapat beberapa sub menu yang mengikuti, seperti: visi misi, contact us dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan
untuk memudahkan user dalam temu kembali informasi yang ada. Prinsip kelima yaitu the principle of front doors, menunjukkan bahwa
dimungkinkan bagi user untuk dapat langsung mengunjungi halaman situs web tanpa harus melalui halaman awal home. Pada dasarnya, kunjungan ke suatu
situs web akan dimulai pada halaman awal situs web yang dituju. Gagasan mengenai front doors ini menjadi hal yang umum, karena beberapa situs web
besar menemukan bahwa kunjungan pada situs web tersebut tidak dilakukan melalui halaman awal, melainkan melalui halaman lain website.
Menurut Brown, prinsip ini menghasilkan 2 petunjuk, yaitu: 1.
Halaman yang dituju membantu user dalam memahami bahwa ada informasi lain yang dapat ditemukan pada halaman tersebut.
2. Halaman awal tidak selamanya memiliki tugas sebagai gerbang
awal antara user dan informasi yang ada. Kedua petunjuk tersebut memperlihatkan bahwa tidak selamanya halaman
awal harus menunjukkan semua informasi yang ada pada sebuah situs web, halaman lain situs web juga memiliki tugas yang sama dalam menyebarkan
informasi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
10 Prinsip keenam yaitu the principle of multiple classification, dikemukakan
bahwa menawarkan beberapa macam klasifikasi yang berbeda kepada user untuk mengakses konten situs web merupakan hal yang baik.
Arsitektur informasi yang baik menunjukkan bahwa cara seseorang dalam mencari dan menemukan informasi tidaklah sama. Dengan adanya skema
klasifikasi, hal ini dapat membantu user dalam menemukan cara lain atau cara yang lebih singkat dalam menemukan informasi yang ada pada sebuah halaman
situs web. Skema klasifikasi merupakan cara singkat dalam melakukan penelusuran
informasi dengan menggunakan kelompok konten yang ada pada sebuah situs web. Hal seperti ini dapat dilakukan dengan melakukan penelusuran dengan
menggunakan judul, subjek ataupun topik sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan.
Prinsip ketujuh yaitu the principle of focused navigation, menunjukkan bahwa kebanyakan dari sistem navigasi yang digunakan pada sebuah situs web
adalah global navigasi. Apabila sebuah situs web memakai global navigasi dalam penelusuran, maka ketidak-efektifan dalam temu kembali informasi akan terjadi.
Karena tidak semua informasi merupakan konten dari sebuah situs web. Dengan menggunakan global navigasi, menu navigasi yang ada akan kehilangan tujuannya
dalam temu kembali informasi yang terdapat pada content. Brown mengemukakan 4 mekanisme navigasi, yaitu:
1. Topic Navigation: merupakan navigasi utama sebuah situs yang
menyangkut semua area halaman situs web. 2.
Timely Navigation: menu singkat yang menyediakan link ke sub topik yang relevan.
3. Signpost Navigation: menu yang muncul pada halaman yang
menunjukkan bagaimana sebuah artikel diklasifikasikan. 4.
Marketing Navigation: menu singkat yang muncul berdampingan dengan menu navigasi topik yang menyediakan link ke halaman
layanan yang diberikan oleh organisasi.
Universitas Sumatera Utara
11 Pada prinsip kedelapan yaitu the principle of growth, menerapkan bahwa
konten yang dimiliki saat ini hanyalah sebagian kecil dari konten yang akan ditunjukkan setelahnya. Konsep pertumbuhan konten seperti ini akan
menunjukkan bahwa situs web akan terus berkembang dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh user. Sehingga user akan terus menggunakan
situs web tersebut sebagai tempat penelusuran informasi. Kelemahan desain arsitektur saat ini ada pada tempat penyimpanannya
yang terbatas. Banyaknya informasi mempengaruhi ruang penyimpanan informasi itu sendiri. Dengan keterbatasan akan ruang penyimpanan informasi, sebuah situs
web diharuskan untuk memberikan informasi yang up to date, sehingga informasi yang ada merupakan informasi terkini.
Dari kedelapan prinsip yang dikemukakan oleh Brown, dapat dilihat bahwa IA memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah situs web. Hal ini
juga tidak terkecuali untuk situs web perpustakaan.
2.2 Arsitektur Informasi Situs Web Perpustakaan