Indeks Gingiva Indeks Periodontal

2.4.2 Indeks Gingiva

Indeks gingiva diusulkan tahun 1963 sebagai sebuah metode untuk menilai tingkat keparahan dan kuatitas dari inflamasi gingiva pada individu. Menurut metode ini masing-masing dari empat daerah gingiva bukal, mesial, distal, lingual dinilai dan diberi skor 0-3. Kriteria untuk mengukur tingkat keparahan dari inflamasi gingiva ditunjukkan pada tabel 2. Perdarahan dinilai dengan menjalankan prob periodontal sepanjang dinding jaringan lunak dari sulkus gingiva. Skor untuk empat area gigi dijumlahkan dan dibagi empat. 19 Kriteria penentuan skor indeks gingiva adalah sebagai berikut : Tabel 3. Kriteria skor indeks gingiva Loe and Sillness. 19 Keparahan inflamasi gingiva secara klinis dapat ditentukan dari skor indeks gingiva dengan kriteria sebagai berikut 19 : Tabel 4. Keparahan inflamasi gingiva secara klinis. 19 Kondisi Gingiva Skor Indeks Gingiva Gingivitis Ringan Gingivitis Sedang Gingivitis Parah 0,1 – 1,0 1,1 – 2,0 2,1 – 3,0 Skor Kriteria 1 2 3 gingiva normal inflamasi ringan pada gingiva yang ditandai dengan perubahan warna, sedikit oedema, pada probing tidak terjadi perdarahan inflamasi gingiva sedang, gingiva berwarna merah, oedema, dan mengkilat, pada probing terjadi perdarahan inflamasi gingiva parah, gingiva berwarna menyolok, oedema, terjadi ulserasi, gingiva cenderung berdarah spontan Skor indeks gingiva : jumlah skor dari gigi yang diperiksa jumlah gigi yang diperiksa Universitas Sumatera Utara

2.4.3 Indeks Periodontal

Kriteria penilaian indeks periodontal ditunjukkan pada tabel 4. Skor masing- masing individu adalah jumlah dari skor gigi dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa. Skor untuk populasi adalah jumlah skor individu dibagi dengan jumlah orang yang diperiksa. Kriteria indeks periodontal Russel 1956 sebagai berikut 19,20 : Tabel 5. Kriteria indeks periodontal Russel 1956. 20 Skor Kriteria 1 2 6 8 Negatif: tidak terlihat inflamasi pada gingiva maupun kehilangan fungsi akibat destruksi stuktur periodontal pendukung Gingivitis ringan: terlihat daerah inflamasi ringan pada daerah gingiva bebas, tapi perluasannya tidak sampai mengelilingi gigi. Gingivitis: inflamasi telah meluas mengelilingi gigi, tetapi perlekatan epitel belum mengalami kerusakan Gingivitis dengan pembentukan poket. Perlekatan epitel telah mengalami destruksi, dan terjadi pembentukan poket absolutperiodontal. Tidak ada hambatan pada fungsi pengunyahan; gigi masih ketat dan tidak bergeser posisinya. Destruksi lanjut disertai kehilangan fungsi pengunyahan. Gigi bisa goyah; bisa drifting, pada perkusi tidak berbunyi nyaring; atau dapat di depresikan kedalam poket.

2.4.4 Kedalaman Poket Poket periodontal merupakan pendalaman sulkus gingiva. Kedalaman poket