VII. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Ny.DH mengatakan dia akan cepat sembuh dan akan menjaga kesehatannya ketika pulang ke rumah.
B. Konsep Diri
a. Gambaran diri
: Ny.DH mengatakan bahwa dirinya sangat senang akan kelahiran anak keduanya yang terlahir dengan sehat dan
kondisi Ny.DH juga sehat. b.
Ideal diri : Ny.DH mengatakan bahwa luka operasi tersebut
mengganggu aktivitasnya. c.
Harga diri : Ny.DH merasa bahwa ia telah sempurna menjadi seorang
wanita karena telah melahirkan dua orang anak yang sehat-sehat.
d. Peran diri
: Ny.DH merasa dirinya akan memaksimalkan perannya sebagai seorang ibu yang baik bagi suami dan anak-
anaknya.
C. Keadaan emosi
Ny.DH tidak gampang marah atau tersinggung ketika dianamnesa.
D. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
: Ny.DH sangat menyayangi suaminya dan anak-anaknya.
b. Hubungan dengan keluarga
: Hubungan Ny.DH dengan keluarganya terjalin baik, terlihat selama Ny.DH
dirawat si Rumah Sakit banyak keluarga yang menjenguknya.
c. Hubungan dengan orang lain
: Selama Ny.DH dirawat di Rumah Sakit dia berhubungan baik dengan pasien yang lain.
d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Ny.DH terlihat tidak mengalami hambatan ketika berhungan dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
E. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
: Ny.DH menyakini bahwa agamanya benar dan masih mengajarkan hal-hal yang benar.
b. Kegiatan ibadah
: Ny.DH sering beribadah ke gereja dan di rumah juga sering berdoa.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum
Ny.DH terlihat gelisah, cemas, lemas, dan sangat berhati-hati saat merubah posisi tubuhnya serta terlihat pucat dan tidak bersemangat.
B. Tanda-tanda vital
a. Suhu tubuh
: 37 ºC
b. Tekanan darah
: 11070 mmHg c.
Nadi : 76xi
d. Pernafasan
: 20xi e.
Skala nyeri : 5 sedang
f. TB
: 165 cm g.
BB : 54 cm
C. Pemeriksaan Head to toe
Kepala dan rambut a.
Bentuk : Saat pengkajian bentuk kepala Ny.DH
terlihat bulat b.
Kulit kepala : Kulit kepala tampak bersih
c. Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut terlihat lebat dan juga terlihat sehat
d. Bau
: Rambut tidak berbau e.
Warna kulit : Putih
Wajah a.
Warna kulit : Kulit wajah tampak pucat
b. Struktur wajah
: Simetris
Universitas Sumatera Utara
Mata a.
Kelengkapan dan kesimetrisan : Kedua mata dalam fungsi normal dan terlihat simetris
b. Palpebra
: Tidak ada kelainan c.
Konjungtiva dan sclera : Anemis
d. Pupil
: Isokhor e.
Cornea dan Iris : Tidak tampak kelainan saat pengkajian
f. Visus
: Tidak tampak kelainan saat pengkajian g.
Tekanan bola mata : Tidak tampak kelainan saat pengkajian
Hidung a.
Tulang hidung dan posisi septum nasi : Tidak ada kelainan, septum masih ditengah
b. Lubang hidung
: Simetris dan bersih tidak ada penumpukan sekret
c. Cuping hidung
: Tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga a.
Bentuk telinga : Simetris
b. Ukuran telinga
: Simetris c.
Lubang telinga : Simetris
d. Ketajaman pendengaran
: Normal Mulut dan faring
a. Keadaan bibir
: Lembab b.
Keadaan gusi dan gigi : Bersih, tidak ada perdarahan
c. Keadaan lidah
: Tidak ada tanda stomatitis d.
Orofaring : tidak ada kelainan
Leher a.
Posisi trachea : Tidak ada kelainan
Universitas Sumatera Utara
b. Thyroid
: Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid c.
Suara : Tidak ada kelainan
d. Kelenjar limfe
: Tidak ada penyebaran kelenjar limfe e.
Vena jugularis : Teraba, tidak ada kelainan
f. Denyut nadi karotis
: Teraba, tidak ada kelainan Pemeriksaan integument
a. Kebersihan
: Kulit tampak bersih b.
Kehangatan : Akral hangat
c. Warna
: Kulit di telapak tangan dan wajah tampak pucat d.
Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan payudara dan ketiak a.
Ukuran dan bentuk : Simetris, tidak ada kelainan
b. Warna payudara dan areola
: Areola berwarna kecoklatan c.
Kondisi payudara dan putting : Putting susu menonjol keluar
d. Produksi ASI
: Produksi ASI Ny.DH dalam kondisi yang baik
e. Aksilla dan clavicula
: Tidak ada kelainan Pemeriksaan thoraksdada
a. Pernafasan frekuensi, irama
: 20xi, regular b.
Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda kesulitan bernafas
Pemeriksaan paru a.
Palpasi getaran suara : Simetris antara
kedua bagian b.
Perkusi : Timpani
c. Auskultasi suara nafas, suara ucapan, suara tambahan : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan jantung a.
Inspeksi : Tidak ada kelainan
Universitas Sumatera Utara
b. Palpasi
: Tidak ada kelainan c.
Perkusi : Timpani
d. Auskultasi
: Bunyi jantung Lub Dup Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi bentuk, benjolan
: Ada bekas operasi sekitar ±8 cm, tidak ada benjolan
b. Auskultasi
: Bising usus normal 12xi c.
Perkusi suara abdomen : Tidak ada kelainan
Pemerikasaan kelamin dan daerah sekitarnya a.
Genitalia : Rambut pubis sudah dicukur sebelum
operasi, lubang uretra ada b.
Anus dan perineum : Ada anus, perineum bersih
c. Pada ibu Nifas
: Ny.DH 3 kali ganti duk dalam sehari dengan jumlah darah banyak, tidak berbau amis, berwarna
merah kental kecoklatan. Tidak ada episiotomi. Pemeriksaan musculoskeletalekstremitas kekuatan otot, edema :
a. Pemeriksaan edema
: Tidak ada edema b.
Kekuatan otot : Ekstremitas atas 5, Ektremitas bawah 5
Fungsi motorik : a.
Cara berjalan : Ny.DH tidak dapat berjalan, karena ada luka
operasi di area abdomen b.
Romberg test : Tidak normal, Ny.DH tidak dapat berjalan
c. Pronasi-supinasi test
: Ny.DH tidak dapat melakukan posisi pronasi
karena adanya luka operasi di area abdomen Fungsi sensorik identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran :
a. Identifikasi sentuhan ringan
: Ny.DH dapat merasakan sentuhan ringan pada seluruh tubuh
Universitas Sumatera Utara
b. Tes tajam-tumpul
: Ny.DH dapat merasakan tes tajam maupun tes tumpul
c. Tes panas-dingin
: Ny.DH dapat merasakan sensasi panas- dingin
d. Tes getaran
: Ny.DH mampu merasakan getaran pada seluruh tubuh
e. Streognosis test
: Ny.DH dapat mengidentifikasi objek yang diletakkan pada telapak tangannya
f. Graphestesia test
: Ny.DH dapat mengidentifikasi tulisan pada telapak tangannya
g. Membedakan dua titik
: Ny.DH dapat merasakan dua titik stimulus saat pertama kali diberikan
h. Topognosis test
: Ny.DH mampu mengidentifikasi bagian tubuh yang diberi sentuhan
IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I. Pola makan dan minum
a. Frekuensi makanhari
: 3 kali b.
Nafsuselera makan : Ny.DH kurang selera makan
c. Nyeri ulu hati
: Tidak ada nyeri ulu hati d.
Alergi : Tidak ada riwayat alergi
e. Mual dan muntah
: Tidak ada keluhan mualmuntah f.
Waktu pemberian makan : Pagi, Siang, Sore
g. Jumlah dan jenis makan
: 1 porsi, makanan biasa h.
Waktu pemberian cairanminum : Tidak teratur, Ny.DH minum setiap merasa haus, tidak terlihat ada kesusahan menelan
II. Perawatan diri personal hygiene
a. Kebersihan tubuh
: Ny.DH tampak bersih b.
Kebersihan gigi dan mulut : Gigi tampak bersih dan tidak ada
perdarahan c.
Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku kaki dan tangan Ny.DH terlihat kotor dan panjang
Universitas Sumatera Utara
III. Pola kegiatanAktivitas a.
Uraian aktivitas pasien untuk mandi makan, eliminasi, ganti pakaian
dilakuakan secara mandiri, sebagian, atau total :
Ny.DH harus dibantu secara total dalam melakukan aktivitas sehari-harinya
selama dirawat karena adanya luka operasi oleh keluarganya atau perawat. b.
Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawatsakit:
Ny.DH tidak pernah melakukan aktivitas ibadah selama dirawat, kecuali berdoa saat hendak makan.
IV. Pola eliminasi 1. BAB
a. Pola BAB
: 1 X sehari b.
Karakter feses : Padat, kuning, lembek
c. Riwayat perdarahan
: Mengganti duk 3Xsehari d.
Diare : Tidak ada diare
2. BAK
a. Pola BAK
: 6 X sehari b.
Karakter urine : Jernih
c. Riwayat penyakit ginjalkandung kemih : Tidak ada riwayat penyakit
perkemihan
2. Analisa data No.
Data : Etiologi :
Masalah :
1. DS :
1. Ny.DH
mengatakan tidak bisa memenuhi
kebutuhannya dibantu oleh
keluarganya 2.
Ny.DH mengatakan
lukanya akan terasa sakit nyeri
Luka Post Operasi SC dengan ukuran ±8 cm
Kurang pengetahuan klien tentang pentingnya
pergerakan dalam proses penyembuhan luka post
operasi yang masih baru Hambatan
mobilitas fisik
Universitas Sumatera Utara
bila bergerak 3.
Ny.DH mengatakan
tangannya bergetar saat bergerak
DO : 1.
Adanya luka operasi melintang
di area abdomen ±8 cm yang belum
kering 2.
Ny.DH terlihat berhati-hati saat
merubah posisi tubuhnya
3. Rentang gerak
tubuh Ny.DH terbatas
Klien takut bergerak
Klien membatasi dirinya untuk melakukan
aktivitas mandiri
Klien memerlukan bantuan dari perawat dan
keluarga untuk melakukan mobilisasi
Mobilitas fisik, hambatan
2. DS :
1. Ny.DH
mengatakan tidak bisa tidur karena
nyeri luka operasi di area abdomen.
2. Ny.DH mengeluh
tidak bisa tidur karena merasa
lingkungan di Rumah Sakit tidak
nyaman, panas. DO :
1. Konjungtiva
Kondisi lingkunganruangan yang
tidak nyaman panas, berbau
Respon psikologis klien terhadap kondisi
lingkungan
Klien merasa tidak nyaman
Klien tidak bisa istirahat tidur dengan baik
Gangguan pola istirahat dan tidur
Universitas Sumatera Utara
anemis. 2.
Wajah tampak pucat.
3. Malaise.
4. Ny.DH
tampak tidak bersemangat
dan lemas. 5.
TD : 11070 mmHg.
Klien kurang tidur
Pola istirahat dan tidur, gangguan
3. Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan mobilisasi fisik,
ruang gerak tubuh yang terbatas ditandai dengan adanya luka operasi di area
abdomen ±8 cm, pemenuhan kebutuhan Ny.DH dibantu oleh keluarga.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri luka operasi dan lingkungan
yang tidak nyaman ditandai dengan Ny.DH tampak lemas, pucat, konjungtiva
anemis, TD11070 mmHg.
Universitas Sumatera Utara
4. Perencanaan Hari
tanggal No.
Dx Perencanaan Keperawatan
Tujuan : 1. Ny.DH mampu melakukan aktivitasnya secara
mandiri. Kriteria hasil :
1. Makan sendiri 2. Memakai pakaian sendiri
3. Menyisir rambut sendiri 4. Berjalan sendiri
Rencana Tindakan Rasional
Rabu 18 Juni
2013 1.
1. Kaji faktor penyebab
imobilisasi mis, luka operasi, fraktur, traksi,
dll. 2.
Tingkatkan mobilitas dan pergerakan yang
optimal.
3. Tingkatkan mobilitas
ekstremitas, tentukan tipe latihan ROM yang
sesuai untuk klien pasif, aktif resistif, aktif
asistif.
4. Anjurkan klien latihan
ambulasi dengan 1.
Untuk mengetahui faktor menyebab.
2. Latihan fisik
dibutuhkan untuk meningkatkan sirkulasi
dan kekuatan kelompok otot yang
diperlukan untuk ambulasi.
3. Latihan fisik
dibutuhkan untuk meningkatkan sirkulasi
dan kekuatan kelompok otot yang
diperlukan untuk ambulasi.
4. Program latihan teratur
yang meliputi ROM
Universitas Sumatera Utara
melakukan jalan-jalan yang sering dan singkat
setidaknya 3 kali sehari, dengan
dampingan jika kondisi klien tidak stabil.
5. Upayakan untuk
memasukkan latihan ROM ke dalam kegiatan
harian klien.
6. Posisikan klien tubuh
sejajar untuk mencegah komplikasi.
7. Hindari duduk atau tidur
dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama.
8. Lakukan mobilitas
progresif.
9. Bantu klien bangkit ke
posisi duduk sacara perlahan.
10. Jika klien tidak mampu
berjalan, bantu klien untuk turun dari tempat
tidur ke kursi roda atau ke kursi.
11. Beri kesempatan pada
klien untuk berlatih melakukan aktivitas
perawatan diri mis; dapat membantu
mempertahankan integritas fungsi sendi.
5. Program latihan teratur
yang meliputi ROM dapat membantu
mempertahankan integritas fungsi sendi.
6. Memperthankan
integritas kulit.
7. Memperthankan
integritas kulit.
8. Latihan fisik
meningkatkan kemandirian klien.
9. Meningkatkan ruang
gerak klien.
10. Menghindari risiko
cidera.
11. Latihan fisik
meningkatkan kemandirian klien.
Universitas Sumatera Utara
makan sendiri, berpakaian, menyisir
rambut. 12.
Beri obat pereda nyeri sesuai kebutuhan,
khususnya sebelum beraktivitas.
13. Berikan pendidikan
kesehatan metode berpindah dari tempat
tidur ke kursi roda atau ke kursi.
14. Ajarkan klien berbagai
tindakan kewaspadaan yang diperlukan untuk
keamanan klien. 12.
Meredakan nyeri, memberi rasa nyaman
pada klien.
13. Memberikan
pengetahuan kepada klien.
14. Memberikan
pengetahuan kepada klien.
5. Implementasi dan Evaluasi Hari
tanggal Implementasi
Evaluasi
Rabu 18 Juni
2013
1. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik 2.
Memonitoring vital sign. 3.
Menentukan tipe latihan ROM yang sesuai dengan kondisi
klien. 4.
Menganjurkan klien untuk melakukan latihan ROM Aktif
minimal 4 kali sehari. 5.
Menganjurkan klien latihan ambulasi dengan melakukan
S : Ny.DH mengatakan
bahwa dia sudah bisa melakukan aktivitas
mandiri yang ringan, seperti; makan, minum,
menyisir rambut, dan bangkit dari tempat tidur
untuk duduk di tempat tidur.
Ny.DH mengatakan ia melakukan latihan ROM.
Universitas Sumatera Utara
jalan-jalan yang sering dan singkat setidaknya 3 kali
sehari, dengan menyuruh keluarga mendampingi
jika kondisi klien tidak stabil.
6. Menganjurkan klien untuk
berlatih melakukan aktivitas perawatan diri mis; makan
sendiri, berpakaian, menyisir rambut.
7. Kolaborasi dengan dokter
dalam memberikan obat pereda nyeri sesuai dengan kebutuhan.
8. Memberikan pendidikan
kesehatan metode berpindah dari tempat tidur ke kursi roda
atau ke kursi. 9.
Mengajarkan klien berbagai tindakan kewaspadaan yang
diperlukan untuk keamanan klien.
O : Ny.DH terlihat sudah
bisa berpindah posisi, dari tidur menjadi duduk.
A :
Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Manusia mempunyai kebutuhan dasar kebutuhan pokok untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Walaupun setiap individu mempunyai
karakteristik yang unik, kebutuhan dasarnya sama. Perbedaannya hanya dalam cara pemenuhan kebutuhan dasar tersebut Asmadi, 2008.
Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau
beberapa kebutuhan dasarnya yang akan terganggu. Sedangkan proses keperawatan merupakan pengetahuan dasar perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan, sehingga pemahaman terhadap proses keperawatan menjadi keharusan bagi perawat yang akan melakukan praktik keperawatan Tarwoto dan
Wartonah, 2006. Menurut teori Handerson, manusia memiliki 14 kebutuhan dasar yang harus
dipenuhinya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dimana salah satu diantaranya ialah kebutuhan dasar untuk bergerak atau yang biasa disebut dengan
mobilisasi. Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah,
dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Setiap orang butuh untuk bergerak Mubarak dan Chayatin, 2007.
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa kelompok otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan
gerakan secara aman. Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti pengetahuan tentang pergerakan, termasuk bagaimana
mengkoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi fungsi integrasi dari sistem skeletal, otot, skelet, dan sistem saraf. Selain itu, ada kelompok otot tertentu yang
terutama digunakan untuk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk posturbentuk tubuh Potter dan Perry, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Dari seluruh uraian Penulis tentang Asuhan Keperawatan pada Ny.DH dengan masalah kebutuhan dasar mobilisasi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengkajian keperawatan kepada keluarga Ny.DH dilakukan dengan
wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, dan data dokumentasi untuk memperoleh data yang akurat.
2. Diagnosa yang ditemukan pada Ny.DH adalah Gangguan mobilisasi :
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan mobilisasi fisik, ruang gerak tubuh yang terbatas ditandai dengan adanya luka operasi di
area abdomen ±8 cm, pemenuhan kebutuhan Ny.DH dibantu oleh
keluarga.
3. Perencanaan keperawatan yang dilakukan kepada Ny.DH sesuai dengan
kondisi pasien. 4.
Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana asuhan keperawatan yang telah disusun sebelumnya dan adanya kerja sama yang
baik antara penulis dan keluarga pasien. 5.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny.DH dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan yang mengacu pada teori dan
mengedepankan prinsip humanis holistik. 6.
Kebutuhan dasar mobilisasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial dan berperan penting dalam menentukan kelangsungan hidup
manusia.
B. Saran