Homogenitas warna sediaan lipstik dipengaruhi oleh kelarutan zat warna dalam oleum ricini. Pada prosesnya, ekstrak bunga tasbih tidak larut sempurna
dalam oleum ricini sehingga digunakan propilen glikol 5 untuk melarutkan zat warna ekstrak bunga tasbih tersebut. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada
Lampiran 11.
4.3.2 Titik lebur lipstik
Hasil pemeriksaan titik lebur lipstik menunjukkan bahwa seluruh sediaan lipstik dengan menggunakan pewarna ekstrak bunga tasbih melebur pada suhu 61-
63
℃
. Dari hasil pemeriksaan titik lebur terlihat bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak bunga tasbih yang digunakan semakin rendah titik leburnya, ini
disebabkan karena basis lipstik yang digunakan semakin sedikit sehingga mempengaruhi titik lebur sediaan. Lipstik yang baik memiliki titik lebur diantara
55-75
o
C Ditjen POM,1985, hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki titik lebur yang baik. Hasil pemeriksaan titik lebur lipstik dapat di lihat
pada Tabel 4.1. Tabel 4.1
Data pemeriksaan titik lebur Sediaan
Lipstik 1 Suhu
o
C Lipstik 2
Suhu
o
C Lipstik 3
Suhu
o
C Suhu rata-rata
o
C 1
63 64
63 63,33
2 63
62 62
62,33 3
63 62
62 62,33
4 62
62 62
62 5
62 62
62 62
6 61
62 61
61,33 Keterangan :
Sediaan 1 : Formula tanpa pewarna ekstrak bunga tasbih Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 32
Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 34 Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 36
Sediaan 5 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 38 Sediaan 6 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 40
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Kekuatan lipstik
Uji kepatahan dengan menggunakan alat seberat 4,98 gram. Dari hasil pemeriksaan kekuatan lipstik menunjukkan adanya perbedaan kemampuan
sediaan lipstik menahan beban. Pada formula 1 sediaan lipstik patah pada penambahan beban 148,31 g. Pada formula 2 sediaan lipstik patah pada
penambahan beban 138,31 g. Pada formula 3 sediaan lipstik patah pada penambahan beban 128,31 g. Pada formula 4 sediaan lipstik patah pada
penambahan beban 114,98 g. Pada formula 5 sediaan lipstik patah pada penambahan beban 104,98 g. Pada formula 6 sediaan lipstik patah pada
penambahan beban 84,98 g. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan konsentrasi ekstrak bunga tasbih yang digunakan, semakin tinggi konsentrasi ekstrak bunga
tasbih dalam sediaan lipstik, maka semakin sedikit dasar lipstik yang digunakan. Hal ini menyebabkan lipstik dengan pewarna ekstrak bunga tasbih 40 lebih
mudah patah dibandingkan sediaan lipstik lain yang menggunakan pewarna ekstrak bunga tasbih dengan konsentrasi yang lebih rendah.
Hasil pemeriksaan kekuatan lipstik menunjukkan bahwa sediaan lipstik patah pada penekanan dengan penambahan berat 84,98-144,98 gram. Hal ini
menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki kekuatan yang baik. Kesimpulan ini diambil dengan membandingkan berat beban yang digunakan
pada pengujian lipstik menggunakan ekstrak bunga tasbih dengan salah satu sediaan lipstik yang beredar di pasaran patah pada penekanan dengan penambahan
berat 84,98 gram. Hasil pemeriksaan kekuatan lipstik dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data pemeriksaan kekuatan lipstik
Sediaan Lipstik 1
gram Lipstik 2
gram Lipstik 3
gram Kekuatan rata-rata
gram 1
144,98 144,98
154,98 148,31
2 144,98
134,98 134,98
138,31 3
124,98 124,98
134,98 128,31
4 114,98
114,98 114,98
114,98 5
104,98 104,98
104,98 104,98
6 84,98
84,98 84,98
84,98 Keterangan :
Sediaan 1 : Formula tanpa pewarna ekstrak bunga tasbih Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 32
Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 34 Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 36
Sediaan 5 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 38 Sediaan 6 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 40
4.3.4 Stabilitas sediaan