Pemeriksaan homogenitas Pemeriksaan titik lebur lipstik Pemeriksaan kekuatan lipstik Pemeriksaan stabilitas sediaan

tersebut, butil hidroksitoluen dilarutkan dalam oleum ricini, kemudian ditambahkan ke dalam campuran pewarna, nipagin, dan propilen glikol, lalu ditambahkan titanium dioksida dan diaduk hingga homogen campuran A. Ditimbang cera alba, carnauba wax, setil alkohol, lanolin dan vaselin alba, masukkan dalam cawan penguap, kemudian dilebur di atas penangas air campuran B. Campuran A dan campuran B dicampurkan perlahan-lahan di dalam cawan, kemudian ditambahkan tween 80 dan parfum, aduk hingga homogen. Selagi cair, masukkan ke dalam cetakan dan dibiarkan sampai membeku. Setelah membeku massa dikeluarkan dari cetakan dan dimasukkan dalam wadah roll up lipstick.

3.5 Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan

Pemeriksaan mutu fisik dilakukan terhadap masing-masing sediaan lipstik. Pemeriksaan mutu fisik sediaan meliputi: pemeriksaan homogenitas, titik lebur, kekuatan lipstik dan stabilitas sediaan yang mencakup pengamatan terhadap perubahan bentuk, warna dan bau dari sediaan, uji oles, dan pemeriksaan pH.

3.5.1 Pemeriksaan homogenitas

Masing-masing sediaan lipstik yang dibuat dari ekstrak bunga tasbih diperiksa homogenitasnya dengan cara mengoleskan sejumlah tertentu sediaan pada kaca transparan. Sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butir-butir kasar Ditjen POM, 1979.

3.5.2 Pemeriksaan titik lebur lipstik

Suhu lebur lipstik yang ideal sesungguhnya diatur hingga suhu yang mendekati suhu bibir, bervariasi antara 36-38 ℃. Tetapi karena harus memperhatikan faktor ketahanan terhadap suhu cuaca sekelilingnya, terutama Universitas Sumatera Utara suhu daerah tropis, suhu lebur lipstik dibuat lebih tinggi, yaitu berkisar antara 55- 75 ℃ Ditjen POM, 1985. Metode pengamatan titik lebur lipstik yang digunakan dalam penelitian adalah dengan cara memasukkan lipstik dalam oven dengan suhu awal 50 ℃ selama 15 menit, diamati apakah melebur atau tidak, setelah itu suhu dinaikkan 1 ℃ setiap 15 menit dan diamati pada suhu berapa lipstik mulai melebur.

3.5.3 Pemeriksaan kekuatan lipstik

Pengamatan dilakukan terhadap kekuatan lipstik dengan cara lipstik diletakkan horizontal. Pada jarak kira-kira ½ inci dari tepi, digantungkan beban yang berfungsi sebagai pemberat. Berat beban ditambah secara berangsur-angsur dengan nilai yang spesifik pada interval waktu 30 detik, dan berat dimana lipstik patah merupakan nilai breaking point Vishwakarma, et al., 2011.

3.5.4 Pemeriksaan stabilitas sediaan

Pengamatan terhadap adanya perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan lipstik dilakukan terhadap masing-masing sediaan selama penyimpanan pada suhu kamar pada hari ke 1, 5, 10 dan selanjutnya setiap 5 hari hingga hari ke-30 Vishwakarma, et al., 2011.

3.5.5 Uji oles